Reduksi Pemborosan untuk Perbaikan Value Stream Produksi “Mi Lethek” Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing
Aditya Nugroho(1*), Makhmudun Ainuri(2), Nafis Khuriyati(3)
(1) Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(2) Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(3) Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author
Abstract
"Mi Lethek" industry is an industry that produce dry noodles. In the production process of "Mi Lethek" industry, there were some waste that could inflict a financial loss for industry. Waste that occur in "Mi Lethek" industry were unnecessary = inventory and excessive transportation. To reduce that waste, lean manufacturing approach is required. Lean approach functionalized as a system for identified all of activities in "Mi Lethek" industry. That activities were classified into two kind activities, namely value added activity and non value added activity. The time of each activity used to calculate the process cycle efficiency (PCE). Based on the research, the existing score of PCE in "Mi Lethek" industry was 12,05%. The recommendations for increase PCE are relayouting the plant and change the order scheduling of raw materials. These recommendations could increase PCE score to 15,68 %.
ABSTRAK
Industri “Mi Lethek” merupakan industri yang menghasilkan produk berupa mi kering berbahan baku tepung tapioka. Pada proses pengolahan mi di industri “Mi Lethek”, terdapat berbagai pemborosan (waste) yang dapat merugikan industri. Diantara pemborosan yang terjadi berupa persediaan bahan baku yang belum diperlukan dan transportasi berlebih. Untuk mereduksi pemborosan tersebut diperlukan suatu perbaikan pada value stream menggunakan pendekatan lean. Pendekatan lean difungsikan sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi seluruh aktivitas yang ada pada industri “Mi Lethek”. Aktivitas-aktivitas tersebut kemudian digolongkan menjadi dua jenis aktivitas, yaitu aktivitas yang memberikan nilai tambah dan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Waktu dari masing-masing aktivitas tersebut yang selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai process cycle effieciensy (PCE). PCE adalah efisiensi relatif dalam sebuah proses yang mer=wakili presentase waktu yang digunakan untuk menambah nilai pada produk dibandingkan total waktu yang digunakan produk selama dalam proses. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan nilai PCE awal dari industri "Mie Lethek" sebesar 12,05%. Perbaikan yang dilakukan ialah dengan mengubah tata letak pabrik dan melakukan perbaikan penjadwalan pemesanan bahan baku. Hasil perbaikan tersebut berhasil meningkatkan nilai PCE menjadi 15,08%.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/agritech.9408
Article Metrics
Abstract views : 2869 | views : 4053Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Aditya Nugroho, Makhmudun Ainuri, Nafis Khuriyati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.