Karakterisasi Tiga Jenis Pati Sagu (Metroxylon sp.) Hidroksipropil
Febby J. Polnaya(1*), J. Talahatu(2), Haryadi Haryadi(3), Djagal W. Marseno(4)
(1) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka – Ambon 97233
(2) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka – Ambon 97233
(3) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka – Ambon 97233
(4) Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Sosio Yustisia, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author
Abstract
Native sago starch (NSS) was chemically modified with propylene oxide. Hydroxypropylation reaction was aranged using 2.5, 5.0 and 7.5 mL in alkaline condition at 40oC for 24 h. The objective of this study was to identify the effect of propylene oxide on the properties of hydroxypropyl sago starch (HPSS). In addition, swelling power, starch solubility, paste clarity, amylograph properties and starch color were measured. Fourier transform infrared (FT-IR) spectroscopy was used to examine the substitution of hidroxypropyl group. The result showed that molar substitution (MS) HPSS was 0.03-0.09. Swelling power (21.32-51.11 g/g), initial gelatinisation temperature (IGT) (58.5-67.5 oC) and peak ge- latinisation temperature (PGT) (69-75 oC) was the lowest in comparison to NSS was 51.11-77.78 g/g,71.50-72 oC and77.25-79.50 oC respectively for swelling power, IGT and PGT. Paste clarity 59.23-82.18; 35.23-42.09 and 35.70-44.25%T respectively for hidroxypropyl sago starch (HPSS) Tuni, HPSS Ihur and HPSS Molat was highest compared to NSS56.20, 33.27 and 30.22 %T respectively for NSS Tuni, NSS Ihur and NSS Molat. The color of HPSS (L* 93.39-97.58)was highest compared to NSS (L* 62.75-65.01) with a* (0.25-1.38) and b* (6.38-9.37) was the lowest.
ABSTRAK
Pati sagu alami (PSA) telah dimodifikasi dengan propilen oksida. Hidroksipropilasi dengan variasi propilen oksida berturut-turut 2,5, 5,0 dan 7,5 mL dalam suasana alkali pada suhu 40 oC selama 24 jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh variasi propilen oksida terhadap sifat-sifat pati sagu hidroksipropil (PSHP). Parame- ter perubahan yang diukur meliputi kemampuan menggelembung, daya larut, kejernihan pasta, sifat amilografi dan warna pati. Spektra fourier transform infrared (FT-IR) digunakan untuk menunjukkan tersubtitusinya gugus hidrok- sil oleh gugus hidroksipropil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa molar subtitusi (MS) PSHP adalah 0,03-0,09. Sifat-sifat seperti kemampuan menggelembung 21,32-51,11 g/g, suhu awal gelatinisasi (SAG) 58,5-67,5 oC dan suhu puncak gelatinisasi (SPG) 69-75 oC adalah rendah jika dibandingkan dengan PSA yaitu 51,11-77,78 g/g,71,50-72 oC dan 77,25-79,50 oC berturut-turut untuk kemampuan menggelembung, SAG dan SPG. Kejernihan pasta 59,23-82,18;35,23-42,09 dan 35,70-44,25 %T berturut-turut untuk pati sagu hidroksipropil Tuni (PSHPT), PSHP Ihur (PSHPI) dan PSHP Molat (PSHPM) lebih tinggi dibandingkan PSA 56,20, 33,27 dan 30,22 %T berturut-turut untuk PSA Tuni, PSA Ihur dan PSA Molat. Warna PSHP (L* 93,39-97,58) menunjukkan nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan PSA (L* 62,75-65,01) dengan nilai a* (0,25-1,38) dan nilai b* (6,38-9,37) rendah.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/agritech.9768
Article Metrics
Abstract views : 2694 | views : 3207Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Febby J. Polnaya, J. Talahatu, Haryadi Haryadi, Djagal W. Marseno
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.