Aktivitas Antioksidan Ekstrak Gambir yang Dipurifikasi Menggunakan Kromatografi Kolom Sephadex LH-20

https://doi.org/10.22146/agritech.9627

Rusdin Rauf(1*), Umar Santoso(2), Suparmo Suparmo(3)

(1) Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani, Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57162
(2) Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(3) Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author

Abstract


Gambir was extracted with three types of solvents [aquadest:ethanol (1:1), ethanol;ethyl acetate (1:1), and ethyl acetate], followed by purifi cation using Sephadex LH-20 column chromatography. They were tested for antioxidant activity using DPPH and Ferrythiocyanate in linoleic system, compared with rutin and BHT. The results indicated that the purifi ed gambir extracts (PGE) gave the higher DPPH radical scavenging activity and inhibition of peroxide than rutin and BHT. The highest DPPH radical scavenging activity of PGE incubated for 25 minutes, at a concentration of 60 ppm, 80 ppm, and 100 ppm, were ethyl acetate fraction (27,58 % ± 1,87), ethyl acetate fraction (34,05 % ± 0,96), and etanol:ethyl acetat fraction (42,54 % ± 0,73), respectively. The fraction of ethanol:ethyl acetate displayed the highest inhibition of peroxide (45.11 % ± 2.17), incubated for 10 days.

ABSTRAK

Telah dilakukan ekstraksi terhadap gambir menggunakan tiga jenis pelarut [aquades:etanol (1:1), etanol:etil asetat (1:1), dan etil asetat], dilanjutkan dengan purifi kasi menggunakan kromatografi kolom Sephadex LH-20. Kemudian diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH dan Ferritiosianat dalam sistem linoleat, yang dibandingkan dengan rutin dan BHT. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak gambir terpurifi kasi (EGP) memberikan aktivitas penangkapan radikal DPPH dan penghambatan peroksida yang lebih tinggi dibanding rutin dan BHT. Aktivitas penangkapan radikal DPPH tertinggi dari EGP yang diinkubasi pada menit ke-25, pada konsentrasi 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm, berturut turut yaitu fraksi etil asetat (27,58 % ± 1,87), fraksi etil asetat (tidak berbeda nyata dengan fraksi etanol:etil asetat) (34,05 % ± 0,96), dan fraksi etanol:etil asetat (42,54 % ± 0,73). Fraksi etanol:etil asetat menunjukkan penghambatan peroksida tertinggi (45,11 % ± 2,17 %), yang diinkubasi selama 10 hari.


Keywords


Gambir; antioxidant; purification; DPPH; peroxide

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/agritech.9627

Article Metrics

Abstract views : 5899 | views : 4689

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 Rusdin Rauf, Umar Santoso, Suparmo Suparmo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

agriTECH has been Indexed by:


agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.


website statisticsView My Stats