Pengaruh Suhu dan Kelembaban terhadap Pertumbuhan Fusarium verticillioides Bio 957 dan Produksi Fumonisin B1

https://doi.org/10.22146/agritech.9401

Dwi Rahayu(1*), Winiati Pudji Rahayu(2), Hanifah Nuryani Jenie(3), Dian Herawati(4), Wisnu Broto(5), Santi Ambarwati(6)

(1) Program Studi Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
(2) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
(3) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
(4) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
(5) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Jl. Tentara Pelajar No. 12 Bogor 16114
(6) South East Asian Minister of Education Organization Biologi Tropika, Jl. Raya Tajur Km. 6 Bogor
(*) Corresponding Author

Abstract


Fusarium verticillioides was the predominant  species in producing fumonisin on agricultural products. Fumonisisn B1 (FB1) is the most abundant fumonisin in nature and the most toxic than other fumonisin. The main factors affecting the growth of   and production of fumonisin are temperature and humidity. This research aimed to assess the effect of changes in temperature and humidity on the growth of  and FB1 production on maize and soybeans medium. Maize and soybeans that have inoculated with suspension Bio 957 were incubated at 20, 30 and 40 °C with 70, 80 and 90% of humidity for 14 days. Observations of growth made by weighing the cells mass and analysis of FB1 production performed by HPLC. The results showed that the highest growth of   Bio 957 in maize and soybeans was occurred at temperature 30 °C and 90% of humidity, the cell mass weights were 904,5 and 885,5 mg per 20 g of maize and soybeans respectively. The highest concentration of FB1 in maize and soybeans were 374 and 67 pbb respectively, observed at temperature 30 °C for maize and 20 °C for soybeans, both at same humidity (90%). The results showed that   Bio 957 was able to grow well and produced the highest concentrations of FB1 in maize and soybeans at a temperature of 20 and 30 °C with 90% of humidity. At a temperature of 40 °C with 70, 80 and 90% of humidity, the growth of was not observed, therefore FB1 formation was avoided.

ABSTRAK


Fusarium verticillioides adalah spesies  yang dominan dalam memproduksi fumonisin pada produk-produk pertanian. Fumonisin B1 (FB1) merupakan fumonisin yang paling banyak ditemukan di alam dan paling toksik dibandingkan jenis fumonisin lainnya. Faktor ekstrinsik utama yang mempengaruhi pertumbuhan  dan produksi FB1 adalah suhu dan kelembaban. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu dan kelembaban terhadap pertumbuhan  Bio 957 dan produksi FB1 pada media jagung dan kedelai. Jagung dan kedelai yang telah diiinokulasi dengan suspensi   Bio 957 diinkubasi pada suhu 20, 30 dan 40 °C dengan kelembaban 70, 80 dan 90% selama 14 hari. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan penimbangan massa sel dan analisis konsentrasi FB1 dilakukan dengan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan  Bio 957 pada jagung dan kedelai paling tinggi terjadi pada suhu 30 °C dan kelembaban 90%, berat massa selnya yaitu 904,5 dan 885,5 mg per 20 g masing-masing jagung dan kedelai. Konsentrasi FB1 paling tinggi pada jagung dan kedelai masing-masing yaitu 374 dan 67 ppb, pengamatan pada suhu 30 °C pada jagung dan 20 °C pada kedelai, keduanya pada kelembaban yang sama (90%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  Bio 957 mampu tumbuh dengan baik dan menghasilkan konsentrasi FB1 paling tinggi pada jagung dan kedelai pada suhu 20 dan 30 °C dengan kelembaban 90%. Pada suhu 40 °C dengan kelembaban 70, 80 dan 90%,  Bio 957 tidak menunjukkan adanya pertumbuhan, sehingga pembentukan FB1 dapat dihindari.


Keywords


Fumonisin B1; Fusarium verticillioides Bio 957; humidity; temperature

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/agritech.9401

Article Metrics

Abstract views : 23839 | views : 19506

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Dwi Rahayu, Winiati Pudji Rahayu, Hanifah Nuryani Jenie, Dian Herawati, Wisnu Broto, Santi Ambarwati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

agriTECH has been Indexed by:


agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.


website statisticsView My Stats