Pengaruh Perendaman Asam Askorbat dan Natrium Bisulfit pada Dua Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Tepungnya

https://doi.org/10.22146/agritech.16589

Ermi Sukasih(1*), Setyadjit Setyadjit(2)

(1) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Jl. Tentara Pelajar No. 12, Cimanggu, Bogor 16122
(2) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Jl. Tentara Pelajar No. 12, Cimanggu, Bogor 16122
(*) Corresponding Author

Abstract


Recently, there is an increase of shallot production in Indonesia. One alternative of flesh shallot processing is shallot powder making which can be used during the off season. The aim of the study was to observe the effect of immersion in ascorbic acid and sodium bisulphite on two varieties of shallot on physical and organoleptic characters of shallot powder. Drying was done using tray dryer. Experimental design used was factorial completely randomised design. The first factor was the type of immersion agent and duration time and the second factor was shallot varieties (Bima and Sembrani). Statistical mean test was using Tukey Honestly Significant (HSD). The result showed that the treatments significantly affected parameters such as moisture content, ascorbic acid, total phenol, anthocyanin, and antioxidant activity, free radical inhibition and color (chroma). From ranking test the best treatment was Bima variety with 0.2% ascorbic acid treatment for 30 min. Characteristic of the best treatment was with moisture content 4.03±0.79 % (w/w), ash content 4.45±0.13 % (w/w), fat content 1.24±0.64 % (w/w), protein content 15.56±0.28 % (w/w), 61.94±4.11 mg/100g, total phenolics 256.39±16.26 ppm, anthocyanins 50.70±2.31 ppm, quercetin 2612.40±408.94 ppm, antioxidant activity ekuivalent, 225.72±4.0 µg/mL, inhibition free radical 83.05±1.69 %, 85.02 hue value (yellowish red) and aroma score 3.2 (strong), brightness score 4.2 (bright) and color 1.25 (pale red).

 

ABSTRAK

Kenaikan cukup signifikan pada produksi bawang merah terjadi di Indonesia. Salah satu alternatif pengolahan bawang merah segar adalah melalui pengolahan menjadi tepung sehingga tetap tersedia saat langka dan harganya tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perendaman asam askorbat dan natrium bisulfit pada dua varietas bawang merah terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik tepung yang dihasilkan. Pengeringan dilakukan dengan tray dryer. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, faktor pertama jenis bahan  dan lama perendaman dan faktor kedua adalah varietas bawang merah (Bima dan Sembrani). Analisis statistik menggunakan metode Tukey Honestly Significant Data (HSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter kadar air, vitamin C, total fenolik, antosianin, aktivitas antioksidan, inhibisi radikal bebas dan warna (chroma). Berdasarkan uji peringkat diperoleh perlakuan terbaik adalah tepung bawang merah dari varietas Bima dengan perlakuan perendaman asam askorbat 0,2 % selama 30 menit. Karakteristik dari tepung bawang ini memiliki  kadar air 4,03 ± 0,79 % (bb), kadar abu 4,45 ± 0,13 % (bb), lemak 1,24 ± 0,64 % (bb) protein 15,56 ± 0,28 % (bb), vitamin C 61,94 ± 4,11 mg/100 g, total fenol 256,39 ± 16,26 ppm, antosianin 50,70 ± 2,31 ppm, kuersetin 2612,40 ± 408,94 ppm, aktivitas antioksidan ekuivalen 225,72 ± 4,07 µg/mL, inhibisi radikal bebas 83,05 ± 1,69 %, nilai oHue 85,02 (kuning kemerahan) dan skor aroma 3,2 (kuat), skor kecerahan 4,2 (terang) dan skor warna 1,25 (merah pucat).  

 


Keywords


Ascorbic acid; shallot powder; soaking; sodium bisulphite

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/agritech.16589

Article Metrics

Abstract views : 2660 | views : 3221

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Ermi Sukasih, Setyadjit Setyadjit

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

agriTECH has been Indexed by:


agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.


website statisticsView My Stats