Hubungan Keadaan Kimiawi dan Mikrobiologik Bandeng Asap Pada Penyimpanan Suhu Kamar dengan Sifat Organoleptiknya

https://doi.org/10.22146/agritech.19289

Suwedo Hadiwiyoto(1*)

(1) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Perubahan kimiawi dan keadaan mikrobiologik bandeng asap telah diamati selama penyimpanan pada suhu kamar. Bandeng asap dibuat dengan cara pengasapan panas (suhu ± 70°C) selama 3 - 4 jam dengan baban bakar serbuk gergaji kayu jati. Pengamatan keadaan kimiawi meliputi kandungan ammonia, kerusakan lemak, dan keadaan asamnya. Diperoleh keterangan, pengasapan dapat menaikkan kandungan ammonia dan total asam, tetapi menurunkan nilai TBA-nya. Namun setelah bandeng asap disimpan pada suhu kamar, kandungan ammonia dan nilai TBA-nya meningkat terus masing-masing mencapai 40% dim 160% pada penyimpanan empat hari. Total asam mula-mula menurun kemudian meningkat selama penyimpanan. Pengasapan juga menurunkan jumlah bolded lebih daripada 93%, tetapi pertumbuhan bakteri meningkat selama penyimpanan. Jamur dapat mulai tumbuh setelah penyimpanan dua hari, sedangkan pada bari ketiga penyimpanan bandeng asap pertumbuhan jamur menjadi nyata terlihat. Penyimpanan dua harti hampir tidak merubah penerimann (kesukaan) panelis terhadap bau dan kenampakan bandeng asap, pada saat kandungan ammonia dan nilai TBA-nya masing-masing baru mencapai 30 mg/kg dan 620 mg/kg. Bau dan kenampakan bandeng asap tidak lagi disukai panelis setelah penyimpanan berlangsung 4 hari, pada saat kandungan ammonia mencapai 39 mg/kg dan nitai TBA mencapai 680 mg/kg ikan asap.

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/agritech.19289

Article Metrics

Abstract views : 835 | views : 1595

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Suwedo Hadiwiyoto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

agriTECH has been Indexed by:


agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.


website statisticsView My Stats