REMYTHOLOGIZING INDIVIDUALISM IN AMERICAN ACTION MOVIES

https://doi.org/10.22146/jh.914

Ida Rochani Adi(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Individualisme dianggap merupakan inti budaya Amerika. Individualisme dalam arti penekanan terhadap kemampuan diri sendiri di atas kelompok atau negara telah banyak dibahas dan didramatisasikan oleh banyak penulis dari masa awal sejarah negara Amerika dan dalam film laga Amerika individualisme tercermin dalam citra-citra verbal maupun non-verbal dari penggambaran sifat tokoh hero dalam melawan tokoh jahat. Akan tetapi, individualisme dan kepercayaan pada kemampuan sendiri sering memunculkan sikap terlalu percaya diri dan ingin menang sendiri. Dalam hubungan ini, seorang hero dalam film selalu digambarkan sebagai sosok penyendiri, seorang individu yang berseberangan dengan masyarakat. Hal itu tidak berarti bahwa individu dan masyarakat adalah dua entitas yang benar-benar terpisah karena setiap individu adalah produk kondisi sosial. Konflik antara individu dan masyarakat lebih disebabkan oleh perbedaan karakter dan pola antara keduanya. Individu membutuhkan kebebasan untuk mempertahankan identitasnya, sedangkan masyarakat memerlukan kerelaan individu untuk menyerahkan sebagian kebebasannya demi tegaknya keteraturan bersama. Dari karakterisasi, narasi, dan tema yang disajikan dalam film film laga dapat disimpulkan bahwa penggambaran sosok hero yang soliter dalam film-film laga lebih merupakan romantisme yang hidup dalam kenangan bawah sadar orang Amerika terhadap kehidupan ideal seorang hero yang individualis yang memitoskan kembali individualisme yang tidak lekang oleh waktu.

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.914

Article Metrics

Abstract views : 1167 | views : 2303

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 Ida Rochani Adi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



free web stats Web Stats

ISSN 2302-9269 (online); ISSN 0852-0801 (print)
Copyright © 2022 Humaniora, Office of Journal & Publishing, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada