Tantangan pembangunan Ekonomi Dan Transformasi Sosial: Suatu Pendekatan Budaya

https://doi.org/10.22146/jh.762

Irwan Abdullah(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Empat puluh delapan tahun yang lalu, jauh sebelum Orde Baru dimulai, Soedjatmoko menerbitkan sebuah tulisan tentang “pembangunan sebagai masalah kebudayaan”2. Bagi Soedjatmoko, “pembangunan ekonomi itu bukan suatu proses ekonomi semata-mata, melainkan suatu penjelmaan dari perubahan sosial dan kebudayaan yang meliputi bangsa kita di dalam kebulatannya” (1983:21). Pembangunan itu selalu menyangkut perubahan persepsi dan sikap terhadap kehidupan secara menyeluruh, tidak di dalam bagian-bagian yang terpisah. Oleh karena itu, setiap proses pembangunan ekonomi selalu menyangkut faktor nonekonomi di dalamnya

Ada tiga proses di mana kebudayaan mengambil tempat yang sangat penting di dalamnya. Pertama, kebudayaan merupakan faktor penting di dalam mendorong proses transformasi. Kedua, kebudayaan sekaligus dinilai sebagai penghambat proses transformasi karena nilai-nilai yang dimilikinya tidak sesuai dan bertentangan dengan nilai dan praktik kehidupan baru. Ketiga, kebudayaan harus pula dilihat sebagai produk dari suatu proses transformasi di mana ia diproduksi dan direproduksi di dalam kehidupan sehari-hari. Tulisan ini berusaha membahas ketiga posisi kebudayaan tersebut dan ingin menunjukkan skenario yang perlu dilakukan di dalam proses transformasi masyarakat ke fase berikutnya.

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.762

Article Metrics

Abstract views : 13644 | views : 13401

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 Irwan Abdullah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.