ANGKA, BILANGAN, DAN HURUF DALAM PERMAINAN BAHASA
I Dewa Putu Wijana(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Saya jadi teringat semasa kanak-kanak dahulu, seorang kawan sepermainan menyodorkan sebuah teka-teki kepada saya. l a menyuruh saya untuk menuliskan frase preposisional seperti Gareng ke dalam deretan kotak layaknya lajur TTS yang berjumlah lima buah . Tentu saja, saya jadi pusing tujuh keliling karena untuk menuliskan huruf-huruf yang menyusun frase itu, saya membutuhkan jumlah kotak yang lebih banyak, yakni 13 buah. Tujuh buah untuk menuliskan seperti dan 6 buah lainnya untuk Gareng, punakawan jenaka yang memiliki anggota tubuh yang serba panjang itu. Setelah saya menyatakan menyerah, dengan tenang bercampur sedikit mengejek, kawan sebaya saya memberikan solusinya. Dia menuliskan angka 1/3 (sepertiga) di sebuah kotak untuk mewakili bagian tuturan sepertiga dan bagian yang lain reng di empat kotak sisanya . Boleh juga akal kawan saya itu, pikir saya . Pengalaman yang kedua saya alami ketika saya dalam perjalanan pulang naik bus patas Surabaya-Yogya "Sumber Kencono" seusai memberikan kuliah tamu di Universitas Negeri Djember pada awal Desember 2000. Di depan Pabrik Gula Gondang, Klaten, secara kebetulan saya melihat di kaca belakang kendaraan umum berplat kuning yang akan didahului bus yang saya turnpangi ada tulisan yang berbunyi "ber-217- an". Bingung juga beberapa saat saya dibuatnya karena tidak dapat secara cepat menangkap maksud tulisan itu . Kebingungan ini disebabkan angka 217 pertama saya baca dua ratus tuju(h) belas.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.699
Article Metrics
Abstract views : 6020 | views : 26991Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 I Dewa Putu Wijana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.