Kalimat Anomali dan Kedudukannya dari Sudut Pandang Pragmatik
I Dewa Putu Wijana(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Di dalam berbagai bahasa tentu ada kalimat-kalimat yang menyimpang
di lihat dari keselarasan kategori dan makna elemen pembentuknya. Kalimat-kalimat seperti ini dalam istilah linguistik dikenal dengan sebutan kalimat anomali (anomalous sentence) (Kridalaksana, 1993, 14; Fromkin & Rodman. 1983, 177). Hal yang menarik dipermasalahkan di sini adalah bahwa kalimat anomali (nonsense) tidak pernah di utarakan atau diucapkan di dalam pemakaian bahasa yang sebenarnya. Kalimat-kalimat itu diciptakan dalam konteks yang abstrak, tidak jelas siapa pembicaranya, dengan s1apa kalimat itu diutarakan, kapan kalimat itu diutarakan, dan sebagainya. Abstraknya konsepsi data yang melatarbelakangi teori Chomsky.
di lihat dari keselarasan kategori dan makna elemen pembentuknya. Kalimat-kalimat seperti ini dalam istilah linguistik dikenal dengan sebutan kalimat anomali (anomalous sentence) (Kridalaksana, 1993, 14; Fromkin & Rodman. 1983, 177). Hal yang menarik dipermasalahkan di sini adalah bahwa kalimat anomali (nonsense) tidak pernah di utarakan atau diucapkan di dalam pemakaian bahasa yang sebenarnya. Kalimat-kalimat itu diciptakan dalam konteks yang abstrak, tidak jelas siapa pembicaranya, dengan s1apa kalimat itu diutarakan, kapan kalimat itu diutarakan, dan sebagainya. Abstraknya konsepsi data yang melatarbelakangi teori Chomsky.
Keywords
bahasa, kalimat anomali, linguistik, nonsense, pragmatik
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.1944
Article Metrics
Abstract views : 5499 | views : 2400Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 I Dewa Putu Wijana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.