Wiracerita Mahabhatara di Mata Penyalin Melayu: Resepsi dan Transformasi Cerita Bhartayuddha di dalam Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Darmawangsa
![](/public/site/images/admin/icons/icon-doi.png)
Sudibyo Sudibyo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penyebaran cerita wayang ke wilayah kebudayaan Melayu terjadi ketika orang Jawa berimigrasi ke daerah di sekitar pulau mereka. Peristiwa inl terjadi pada abad-9 (Brandon, 1970:9-10). Kebudayaan Jawa mencapai puncaknya pada abad ke-11 dan abad ke-15. Cerita wayang tentu sudah populer. Barangkali hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya versi cerita wayang yang terdapat dalam khazanah kesusasteraan Melayu. Melihat kenyataan ini, menarik untuk dipertanyakan apakah pada saat wiracerita Mahabharata disalin ke dalam bahasa Melayu, wiracerita itu mempunyai fungsi yang sama dengan wiracerita Mahabharata di wilayah kebudayaan lain.
Keywords
adaptasi, Mahabhatara, Melayu, wayang
Full Text:
PDF![](/public/site/images/admin/icons/icon-doi.png)
Article Metrics
![](/public/site/images/admin/icons/icon-graph.png)
![](/public/site/images/admin/icons/icon-pdf.png)
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Sudibyo Sudibyo
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.