Wiracerita Mahabhatara di Mata Penyalin Melayu: Resepsi dan Transformasi Cerita Bhartayuddha di dalam Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Darmawangsa

https://doi.org/10.22146/jh.1934

Sudibyo Sudibyo(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penyebaran cerita wayang ke wilayah kebudayaan Melayu terjadi ketika orang Jawa berimigrasi ke daerah di sekitar pulau mereka. Peristiwa inl terjadi pada abad-9 (Brandon, 1970:9-10). Kebudayaan Jawa mencapai puncaknya pada abad ke-11 dan abad ke-15. Cerita wayang tentu sudah populer. Barangkali hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya versi cerita wayang yang terdapat dalam khazanah kesusasteraan Melayu. Melihat kenyataan ini, menarik untuk dipertanyakan apakah pada saat wiracerita Mahabharata disalin ke dalam bahasa Melayu, wiracerita itu mempunyai fungsi yang sama dengan wiracerita Mahabharata di wilayah kebudayaan lain.

Keywords


adaptasi, Mahabhatara, Melayu, wayang

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.1934

Article Metrics

Abstract views : 1307 | views : 1442

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2013 Sudibyo Sudibyo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



free web stats Web Stats

ISSN 2302-9269 (online); ISSN 0852-0801 (print)
Copyright © 2022 Humaniora, Office of Journal & Publishing, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada