Memasuki Dunia Imajiner: Soal Sastra Mutakhir dan Kritiknya
Faruk Faruk(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Sastra Indonesia di awal perkembangannya dapat digolongkan sebagai
sastra yang terus-menerus merepresentasikan hasrat-hasrat manusia
akan sebuah dunia lain, dunia yang dibayangkan sebagai sebuah situasi dan kondisi sorgawi, yang memungkinkan orang memperoleh kesenangan dan kebahagiaan yang sejati, sempurna, lengkap. Sebaliknya, dunia ini, kehidupan di sini dan kini dipahami sebagai kehidupan yang hanya berisi penderitaan meskipun mengandung harapan. Itulah sebabnya, karya-karya sastra Indonesia yang awal itu dapat pula disebut sebagai karya-karya realisme idealistis meski sering disebut hanya sebagai karya-karya
romantik (lihat Faruk 1994).
sastra yang terus-menerus merepresentasikan hasrat-hasrat manusia
akan sebuah dunia lain, dunia yang dibayangkan sebagai sebuah situasi dan kondisi sorgawi, yang memungkinkan orang memperoleh kesenangan dan kebahagiaan yang sejati, sempurna, lengkap. Sebaliknya, dunia ini, kehidupan di sini dan kini dipahami sebagai kehidupan yang hanya berisi penderitaan meskipun mengandung harapan. Itulah sebabnya, karya-karya sastra Indonesia yang awal itu dapat pula disebut sebagai karya-karya realisme idealistis meski sering disebut hanya sebagai karya-karya
romantik (lihat Faruk 1994).
Keywords
sastra Indonesia, imajiner, kritik, mutakhir, realisme
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.1910
Article Metrics
Abstract views : 1649 | views : 2240Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Faruk Faruk
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.