Wayang Kulit sebagai Instrumen Edukasi: Re-Interpretasi Wayang Kulit di Museum Volkenkunde Leiden and Museum Wayang Kekayon Yogyakarta

  • Kezia Permata History of Art and Archaeology, SOAS University of London
Keywords: Wayang Kulit, education, Way of Seeing, museum, edukasi

Abstract

This research aims to analyze the influence of the relocation and timing on the educational value embedded in wayang kulit. Using the theory of "way of seeing," the observations are conducted through a qualitative approach. The value of wayang as an educational instrument is assessed based on its function, both in performances and as exhibition objects in museums. A case study was carried out regarding the placement of wayang kulit at Volkenkunde Museum Leiden and Museum Wayang Kekayon. The differences in two locations at two different times have an impact on the placement of wayang collections. Through this research, it is evident that the educational value of wayang kulit remains unchanged even though different presentation methods are used. Whether in performances or as museum exhibition objects, wayang kulit continues to play a role as an educational medium that can be enjoyed by the public.

===

Penelitian ini bermaksud menganalisis pengaruh perpindahan lokasi dan waktu terhadap nilai edukatif yang terkandung dalam wayang kulit. Melalui teori cara melihat (way of seeing), pengamatan dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Nilai wayang sebagai instrumen edukasi ditimbang berdasarkan fungsinya baik dalam pertunjukan maupun sebagai objek pameran dalam museum. Studi kasus dilakukan terhadap penempatan wayang kulit di Volkenkunde Museum Leiden dan Museum Wayang Kekayon. Adapun perbedaan pada dua lokasi pada dua masa yang berbeda ini berpengaruh dalam penempatan koleksi wayang. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai edukatif wayang kulit tidak berubah sekalipun metode penyajian yang berbeda. Baik dalam pertunjukan maupun sebagai objek pameran museum, wayang kulit tetap berperan sebagai media edukasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Published
2023-12-01
Section
Articles