THE EVER FAILING COUNTER MOVEMENT: THE CASE OF LOW CLASS WOMEN MIGRATION AT GROBOGAN, CENTRAL JAVA

https://doi.org/10.22146/jh.930

Tri Marhaeni P. Astuti(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Tulisan ini merupakan sebagian kecil data hasil penelitian yang dilakukan di Godong, Grobogan Jawa Tengah, tentang migrasi yang dilakukan oleh perempuan di Godong ke Malaysia dan Singapura sebagai TKW. Perempuan Godong yang umumnya miskin, berpendidikan rendah, harus menanggung beban kemiskinan dan mencari jalan keluar dari kemiskinan dengan bermigrasi. Hal ini mereka lakukan karena suami—yang secara konstruksi sosial—dianggap sebagai pencari nafkah utama, tidak memiliki pekerjaan tetap, menganggur karena PHK, dan menyempitnya lahan pertanian sehingga terjadi pengurangan buruh tani. Perempuan miskin di Godong sebagai TKW di luar negeri memiliki beban yang sangat berat, sebagai pencari nafkah utama dan harus tetap kukuh mempertahankan keberlangsungan hidup rumah tangganya. Tak jarang pengorbanan mereka tak mendapat penghargaan sebagaimana layaknya. Penghargaan yang mereka dapatkan di mata masyarakat adalah penghargaan sosial semu. Penghargaan yang didapatkan hanyalah sebatas uang yang dihasilkan dan segera setelah mereka kembali di desa tak ada status baru untuk mereka. Mereka tetap miskin, dan tidak mempunyai peran dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, meski mereka merupakan sumber nafkah utama. Gerakan tandingan yang dilakukan oleh perempuan godong untuk mencari nafkah selalu gagal meningkatkan status dan peran mereka.

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.930

Article Metrics

Abstract views : 510 | views : 585

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 Tri Marhaeni P. Astuti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



free web stats Web Stats

ISSN 2302-9269 (online); ISSN 0852-0801 (print)
Copyright © 2022 Humaniora, Office of Journal & Publishing, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada