THE IDEOLOGY OF KAMPUNG : A PRELIMINARY RESEARCH ON COASTAL CITY SEMARANG

https://doi.org/10.22146/jh.859

Arief Akhyat(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Kampung di perkotaan seringkali dilihat sebagai fenomena sebuah komunitas yang terisolir, marjinal, dan ekslusif. Stereotipe ini muncul karena kebijakan kolonial sehingga penulisan sejarah kota sering hanya dilihat pada komunitas yang memiliki akses ekonomi, politik, dan sosial budaya langsung pada pemerintah kolonial. Komunitas kampung, yang pembentukannya memiliki sejarah yang panjang, hampir tidak dilihat sebagai bagian dari sejarah kota. Pada beberapa dekade awal abad XX, kampung di Semarang menjadi fenomena yang menarik, bukan karena semata-mata pemerintah kolonial mulai memperhatikan status dan kondisi komunitas ini, tetapi secara mengejutkan justru hampir semua persoalan perkotaan, baik sosial, ekonomi, kesehatan, tata ruang kota maupun munculnya radikalisasi justru memiliki keterkaitan dengan komunitas kampung di perkotaan. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi adalah proses urbanisasi, industrialisas, dan eksplorasi sosial-ekonomi di perkotaan melalui kebijakan perburuhan.

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.859

Article Metrics

Abstract views : 678 | views : 1119

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 Arief Akhyat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



free web stats Web Stats

ISSN 2302-9269 (online); ISSN 0852-0801 (print)
Copyright © 2022 Humaniora, Office of Journal & Publishing, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada