Sidang Fakir Empunya Kata Karya Syaikh Hamzah Fansuri Kajian Filologis Dan Analisis Semiotik
. Sangidu(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Hamzah Fansuri merupakan ulama dan ahli sufi pertama yang dipandang telah menghasilkan karya tulis ketasawufan dalam bahasa Melayu tinggi atau baku yang pada gilirannya kelak dipilih menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia. Kecemerlangan gaya penulisan Hamzah sulit ditandingi oleh ulama sezaman dan sesudahnya. Ia dipandang sebagai pemula yang merintis tradisi keilmuan di bidang sastra mistik Melayu, khususnya, dan bahkan di bidang sastra Melayu, pada umumnya (Al-Attas, 1970:178). Ia juga merupakan pemula puisi Islam Nusantara, perintis tradisi keilmuan dan filsafat, serta pembaharu spiritual pada zamannya. Dalam puisi-puisinya, ia menampakkan semangat egaliterisme, yaitu suatu paham yang menyatakan bahwa manusia itu ditakdirkan sama derajatnya sebagai pancaran semangat tauhid. Ia juga sebagai potret ahli sufi yang independen dan intelektual yang berani, pendakwah yang gigih, dan karismatik (Hadi W.M., 1995:48-49). Karya-karyanya tidak terhitung jumlahnya, baik yang berbentuk prosa maupun puisi. Sebagian besar karya-karyanya sudah lenyap dimakan zaman dan kutu buku ataupun peristiwa pembakaran terhadap karya-karyanya. Sebagian besar lainnya masih tersimpan di museum-museum ataupun di perpustakan-perpustakaan pribadi, di antaranya berjudul Syarabul-`Âsyiqîn, Al- Muntahî, dan Rubâ`î Hamzah Fansuri.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.767
Article Metrics
Abstract views : 2001 | views : 1615Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 . Sangidu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.