Konstruksi Objek Ganda Dalam Bahasa Indonesia

https://doi.org/10.22146/jh.747

. Suhandano(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Bahasa terdiri dari dua unsur utama, yaitu bentuk dan arti. Kedua unsur itu tidak selalu berkorespodensi satu satu. Beberapa bentuk dapat memiliki satu arti, dan sebaliknya, satu bentuk dapat memiliki beberapa arti. Demikianlah, pada tataran leksikon beberapa bentuk seperti mati, wafat, tewas, dan mampus, misalnya, memiliki satu arti dasar yaitu ‘hilang nyawanya’. Sebaliknya, satu bentuk bisa dapat memiliki dua arti, yaitu ‘mampu atau dapat’ dan ‘racun’. Dalam tataran leksikon, jika beberapa bentuk berkorespodensi dengan satu arti disebut sinonim, sedangkan jika satu bentuk berkorespodensi dengan beberapa arti disebut homonim.

Hubungan bentuk dan arti yang tidak selalu berkorespodensi satu satu tersebut tidak hanya berlaku pada tataran leksikon, tetapi juga berlaku pada tataran yang lain. Pada tataran kalimat, misalnya, ketiga bentuk tuturan di bawah ini mengekspresikan hal yang sama. (1) Tuti mengambil air minum untuk Wati. (2) Tuti mengambilkan Wati air minum. (3) Tuti mengambilkan air minum Wati.

Dalam tulisan ini dibahas perbedaan kalimat (2) dan (3). Tujuannya ialah mengidentifikasikan fungsi gramatikal kedua FN yang berada di belakang verba dan mengungkapkan beberapa aspek sintaksis dan semantik yang berkaitan dengannya.

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.747

Article Metrics

Abstract views : 2833 | views : 1318

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 . Suhandano

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.