EDITORIAL

https://doi.org/10.22146/jh.22445

Daud Aris Tanudirjo(1*)

(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Kalimat bijak yang dituturkan oleh Sang Jiwa Besar Mohandas Gandhi di atas menegaskan bahwa keselarasan atau harmoni adalah inti dari kebahagiaan. Sesungguhnya kesadaran seperti itu bersifat universal. Jika ditelusuri, di hampir setiap kebudayaan selalu ada ungkapan yang mengakui harmoni sebagai keadaan ideal yang hendaknya dicapai. Orang Sioux, pribumi Amerika, menyebutkan “Untuk menyentuh bumi kita harus berselaras dengan alam”. Karena itu, sejak lahir mereka berusaha untuk hidup selaras dengan lingkungannya. Di dunia modern, penelitian psikologi juga membuktikan bahwa kelompok beranggotakan pribadi-pribadi yang mampu membangun harmoni menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik. Setiap anggota diuntungkan dan menguntungkan kelompok itu (Lun dan Bond, 2006). Bahkan, penulis buku The Seven Spiritual Laws of Superheroes (2011), Deepak Chopra menyebutkan salah satu faktor pembentuk seseorang menjadi superhero adalah kemampuannya mencapai harmoni dengan dirinya sendiri dan dunia.


Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jh.22445

Article Metrics

Abstract views : 1269 | views : 1471

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Humaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



free web stats Web Stats

ISSN 2302-9269 (online); ISSN 0852-0801 (print)
Copyright © 2022 Humaniora, Office of Journal & Publishing, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada