PRODUKSI DAN KOMPOSISI SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA DI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v39i3.7986

Rian Rosartio(1*), Yuni Suranindyah(2), Sigit Bintara(3), Ismaya (Ismaya)(4)

(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan produksi dan komposisi susu kambing daerah dataran tinggi dan dataran rendah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kambing yang digunakan dalam penelitian adalah 10 induk laktasi kambing Peranakan Ettawa di masing-masing lokasi yaitu Kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Data yang diambil terdiri dari kondisi lingkungan, konsumsi pakan, produksi dan komposisi susu yang terdiri dari kadar lemak, kadar protein, dan berat jenis. Pengukuran dilakukan dalam 3 ulangan, dengan tiap ulangan selama 7 hari, pada awal, pertengahan dan akhir periode. Konsumsi pakan diukur selama 21 hari. Produksi susu diukur dari hasil pemerahan pagi dan sore. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan analisis One way-Anova. Konsumsi nutrisi kambing di Kabupaten Kulon Progo lebih besar daripada Bantul (P<0,05). Rerata konsumsi bahan kering, protein kasar, serat kasar, dan total digestible nutrient kambing di Kulon Progo berturut-turut adalah 95,98 g; 14,26 g; 14,26 g, dan 0,06 kg/kg BB0,75 sedangkan di Bantul 86,96 g; 10,87 g; 19,23 g, dan 0,05/kg BB0,75. Rerata produksi susu, kadar lemak, kadar protein, dan total bahan padat susu kambing di Kulon Progo adalah 501,71 g/hari; 4,84%, 4,41%, dan 1 3,26% sedangkan di Bantul 419,62±197,08 g/hari; 6,30%; 3,97%, dan 1 4,69%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi lingkungan menyebabkan perbedaan produksi dan komposisi susu kambing Peranakan Ettawa salah satunya diakibatkan oleh perbedaan komposisi pakan dan konsumsi nutrien, sebagaimana hasil yang diperoleh di Kulon Progo dan
Bantul.

(Kata kunci: Dataran rendah, Dataran tinggi, Kambing Peranakan Ettawa, Komposisi susu, Produksi)





References

AOAC. 1980. Official Method of Analysis, The Association of Official Analytical Chemist, 12th edn. Washington, DC, pp 35.

Atabany, A. 2001. Studi kasus produksi kambing Peranakan Ettawa dan kambing Saanen pada peternakan kambing Barokah dan PT Taurus Dairy Farm. Tesis Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Atabany, A. 2002. Program Pendidikan Ketrampilan Hidup. Buku Panduan Pelatihan Usaha Peternakan Kambing di Kelurahan Cipedak Jakarta Selatan. Direktorat Pendidikan Masyarakat,

Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Bayong, T. H. K. 2004. Klimatologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Devendra, C. and M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Terjemahan. Penerbit ITB, Bandung.

Ganong. 1991. Ternak Potong dan Kerja. Cetakan ke 9. CV. Yasaguna, Jakarta.

Harding, F. 1990. Milk Quality. Aspen Publisher, Inc. Gaithersburg, Maryland.

Hartadi, H., S. Reksohadiprojo, dan A. D. Tillman. 2005. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Cetakan ke-5. Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Hadiwiyoto, S. 1982. Teknik Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty, Yogyakarta.

Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya, Jakarta.

Leeson, S. 1986. Nutrional consideration of poultry during heat strees. Poult. Sci. 42: 69-81.

Mardalena, Adriani, dan F. Manin. 2008. Peningkatan produksi susu kambing Peranakan Ettawa melalui aplikasi teknologi pemberian konsentrat suplemen blok di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat: 24-35.

NRC. 1981. Nutrient Requirementof Goats Angora Dairy and Meat in Temperate and Tropical Countries. National Academy Press, Washington DC.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. UI Press, Jakarta.

Payne, W. J. A. 1970. Cattle Production in the Tropic Longman Group Ltd., London.

Siregar, S. B. 1982. Pengaruh daerah ketinggian terhadap penggunaan makanan, status faali, dan pertumbuhan kambing lokal. Tesis Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sodiq, A. dan Z. Abidin. 2009. Meningkatkan Produksi Susu Kambing Peranakan Ettawa. Cetakan Kedua. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Wattiaux, M. A. 1998. Nutrition and Feeding. Department of Dairy Science. Babcock Institute. ww.babcock.cals.edu. Diakses pada 13 Februari 2013.

Wijono, D. B., Komarudin-Ma’sum, U. Umiyasih, dan A. Rasyid. 1993. Penampilan produksi dan kualitas susu sapi perah turunan Eks-Impor di daerah ketinggian tempat yang berbeda di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Penelitian Ternak Grati 3: 67-71.

Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v39i3.7986

Article Metrics

Abstract views : 6231 | views : 25070

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






Buletin Peternakan (Bulletin of Animal Science) Indexed by:

   
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.