PENGARUH ARAS KUNING TELUR ITIK ALABIO (Anas platyrhynchos) DALAM PENGENCER TRIS FRUKTOSA TERHADAP MOTILITAS, VIABILITAS, DAN ABNORMALITAS SPERMA KAMBING BLIGON SEBELUM DAN SESUDAH KRIOPRESERVASI

https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v39i3.7978

Prajaningrum Luluk Miftahul Umami(1*), Sigit Bintara(2), Ismaya (Ismaya)(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aras kuning telur itik Alabio (Anas platyrhynchos) yang diencerkan dengan tris fruktosa terhadap persentase motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa kambing Bligon setelah pengenceran, ekuilibrasi, prefreezing, dan post-thawing. Kualitas sperma diamati setelah pengenceran, setelah ekuilibrasi, preefreezing, dan post-thawing. Sperma seekor kambing Bligon ditampung dengan metode vagina buatan dua kali seminggu. Sperma diencerkan dengan pengencer tris fruktosa dengan aras kuning telur itik 10%, 20%, dan 30%. Data kualitas sperma
segar dianalisis dengan mean dan standar deviasi, sedangkan motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa setelah pengenceran, ekuilibrasi, prefeezing, dan post-thawing dianalisis variansi pola searah. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan kuning telur itik dengan aras 10% memberikan
motilitas dan viabilitas sperma setelah pengenceran, setelah ekuilibrasi, setelah prefreezing , serta setelah post-thawing yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan kuning telur itik dengan aras 20% maupun 30% (P<0,05). Selain itu, abnormalitas sperma yang mendapatkan kuning telur itik dengan aras 10% juga lebih rendah (P<0,05) jika dibandingkan dengan penggunaan aras 20% maupun 30%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kuning telur itik memberikan hasil yang terbaik terhadap kualitas spermatozoa kambing Bligon, jika dilihat dari variable: motilitas, viabilitas, abnormalitas spermatozoa
setelah pengenceran (masing-masing: 74,00; 97,60 dan 0,60%), ekuilibrasi (masing-masing: 72,20; 94,00 dan 1,90%), prefreezing (masing-masing: 56,80; 77,70 dan 5,40%) dan post-thawing (masing-masing: 43,60; 62,60 dan 8,50%).

(Kata kunci: Kambing Bligon, Kuning telur itik, Pengenceran, Sperma, Tris fruktosa)


Full Text:

PDF


References

Anonimus. 2007. Statistical product and service solution for windows evaluation version (SPSS 16.0). www.spss.com. Accessed 30 June 2014.

Bintara, S. 2010. Pengaruh pencucian sperma dengan lama waktu sentrifugasi yang berbeda terhadap kualitas sperma kambing Bligon. Buletin Peternakan 34: 70-74.

Chemineau, P., Y. Cagnie, Y. Guerin, P. Orgeur, and J. C. Vallet. 1991. Training Manual on artificial Insemination in Sheep and Goat. Food and Agricultural Organization of The united Nations, Rome.

Dethan, A. A. 2010. Kualitas dan kuantitas sperma kambing Bligon jantan yang diberi pakan rumput gajah dengan suplementasi tepung darah. Tesis Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Devendra, C. dan M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Penerbit ITB dan Penerbit Universitas Udayana.

Evans, G. and W. M. C. Maxwell. 1987. Salamon’s Artificial Insemination of 147 Sheep and Goat. Butherwoths Pty Limited, Boston, London, Singapore, and Wellington.

Hafez, E. S. E. 2000. Reproduction in Farm Animal. 7th edn. Lippincott Williams & Wilkins. Maryland, South Carolina.

Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Airlangga University Press, Surabaya.

Ismaya. 2009. Konservasi spermatozoa: perkembangan, hasil dan potensi di masa datang. Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Ismaya. 2014. Bioteknologi Inseminasi Buatan pada Sapi dan Kerbau. Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Kulaksiz, R., C. Cebi, E. Akcay and A. Daskin. 2010. The protective effect of egg yolk different avian species during the cryopreservation of karayaka ram semen. Small Rumin. Res. 88: 12-15.

Nur, I. M. 2011. Penggunaan telur itik sebagai pengencer semen kambing. Jurnal Ternak Tropika 12: 10-14.

Ridwan. 2009. Pengaruh pengenceran semen terhadap abnormalitas dan daya tahan hidup spermatozoa kambing lokal pada penyimpanan 5°C. J. Agroland. 16: 187-192.

Rizal, M. dan Herdis. 2008. Inseminasi Buatan pada Domba. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Toelihere, M. R. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa Bandung, Bandung



DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v39i3.7978

Article Metrics

Abstract views : 1968 | views : 2134

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






Buletin Peternakan (Bulletin of Animal Science) Indexed by:

   
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.