Evaluation of Factors Affecting Farmers’ Calves Rearing Decision in West Java by Participatory System Analysis Approach

https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v42i4.34325

Achmad Firman(1*), Sauland Sinaga(2), Rangga Setiawan(3), Dwi Suharyanto(4)

(1) Department of Social and Economy, Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran, 45363, Indonesia
(2) Department of Animal Production, Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran, 45363, Indonesia
(3) Department of Animal Production, Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran, 45363, Indonesia
(4) Department of Animal Production, Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran, 45363, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


This research aimed to determine factors affecting farmers’ calves rearing decision and further determine which of the factors were categorized as the critical elements on the practice as well. A qualitative method was used in this research, where beef and dairy cattle farmer groups, dairy cooperative staffs, and regional department of livestock and animal health staffs were questioned as the source of information and data collection. The research area covered Tasikmalaya and Kuningan District for beef cattle rearing, while for the dairy cattle rearing covered Bandung and West Bandung District.  The obtained data were then analyzed through Participatory System Analysis (PSA) approach. The results showed that factors which affect farmer’s dairy calves rearing decision were high-cost production, long rearing time, calves rearing status as a secondary income source, and reared calves’ quality. Furthermore, the results of this research also showed that the critical elements the decision were calves rearing status as secondary income and calves’ quality.


Keywords


Beef cattle; Calf; Dairy cattle

Full Text:

PDF


References

Awan, J. S., A. Tabany, dan B. P. Purwanto. 2016. Pengaruh umur beranak pertama terhadap performa produksi susu sapi Friesian Holstein di BBPTU-HPT Baturraden. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan 4: 306-311.

BPS Jawa Barat. 2016. Provinsi Jawa Barat dalam Angka Tahun 2016. Badan Pusat Statistik Jawa Barat, Bandung.

Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya. 2015. Laporan Tahunan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015. Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan, Kabupaten Tasikmalaya.

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan. 2015. Laporan Tahunan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan Tahun 2015. Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Kabupaten Kuningan.

Dinas Peternakan Jawa Barat. 2015. Laporan Tahunan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Bandung.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. 2016. Demand dan Rantai Pasok Daging Sapi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Bandung.

Ditjen PKH. 2016. Statistik Peternakan Nasional. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Jakarta.

Firman, A., S. B. K. Prajoga, dan Hermawan. 2010. Peran pembibitan dalam pengembangan sapi perah di Indonesia. Jurnal Ilmu Ternak 10: 7-13.

Galuh, R. K. P., I. N. Ardika, dan N. M. Artiningsih R. 2014. Pengaruh perbedaan pejantan sebagai sumber semen terhadap performans reproduksi Sapi Bali di Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. J. Tropical Anim. Sci. 2: 262-273.

Hadijati, N. 1995. Pemeliharaan pedet sapi perah. Jurnal Wartazoa 4: 7-11.

Handayani, S., A. Fariyanti, dan R. Nurmalina. 2016. Swasembada daging sapi analisis simulasi ramalan swasembada daging sapi di Indonesia. J. Sosiohumaniora 18: 61-70.

Hernowo, N., T. Ekowati, dan D. Mardiningsih. 2012. Analisis SWOT usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Wonogiri. J. Animal Agriculture 1: 302-310.

Herweg, K. and K. Steiner. 2002. Impact monitoring and assessment: Instrument for use in rural development projects with a focus on sustainable land management. Centre for Development and Environment (CDE) and Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ).

KPSBU. 2015. Laporan Rapat Anggota Tahunan Tahun 2015. Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara, Lembang.

KPBS. 2015. Laporan Rapat Anggota Tahun 2015. Koperasi Peternak Sapi Bandung Selatan, Pangalengan.

Kusuma, S. B., N. Ngadiyono, dan Sumadi. 2017. Estimasi dinamika populasi dan penampilan reproduksi sapi peranakan ongole di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Buletin Peternakan 41: 230-242.

Latifah, I., S. Rahayu dan C. Firmansyah. 2015. Analisis Pembiayaan Pengadaan Calon Induk Sapi Perah antar Wilayah Sentra Pengembangan Sapi Perah. Student e-journal-jounal.unpad.ac.id:1-15

Mahyudin, P., S. B. Sumawat, Nurhayati, and T. Sugiarti. 1997. The production performance of Holstein-Friesian dairy cattle in West Java. Jurnal Ilmu Ternak Veteriner 2: 145.

Nurtini, S., dan M Anggriani. 2014. Profil Peternakan Sapi Perah Rakyat. Gadjah Mada University Press.

Pulungan, R. F. 2014. Dampak Kebijakan Indonesia Membatasi Kuota Impor Daging Sapi dari Australia. Jom FISIP. 1(2) : 1-10.

Rahayu, S., C. Firmansyah, dan S. Kurwaryan. 2015. Strategi pemanfaatan keunggulan komparatif dalam penyediaan calon induk sapi perah di Jawa Barat. Jurnal Sosiohumaniora 17: 126-132.

Rusastra, I. W. 2014. Perdagangan Ternak Dan Daging Sapi: Rekonsiliasi Kebijakan Impor dan Revitalisasi Pemasaran Domestik. Forum Penelitian AGRO Ekonomi, 32 (1): 59–71.

Rusdi, M. D. dan M. Suparta. 2016. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging sapi di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 1: 283-300.

Sodiq, A. 2011. Analisis usaha kawasan pengembangbiakan dan penggemukan sapi potong berbasis sumberdaya lokal pedesaan untuk program nasional percepatan pencapaian swasembada daging sapi. Jurnal Agrivet 3: 22-29.

Soekardono, C. Arman, dan L. M. Kasip. 2009. Identifikasi grade sapi bali betina bibit dan koefisien reproduksi sapi betina di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Buletin Peternakan 33: 74-80.

Supartini, N. dan H. Darmawan. 2014. Profile genetik dan peternak sapi Peranakan Ongole sebagai strategi dasar pengembangan desa pusat bibit ternak. Jurnal Buana Sains 14: 71-84.

Susanti, I., M. N. Ihsan, dan S. Wahjuningsih. 2015. Pengaruh bangsa pejantan terhadap pertumbuhan pedet hasil IB di wilayah Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Jurnal Ternak Tropika 16: 41-47.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta, Bandung.

Talib, C., A. Anggraeni, dan K. Diwyanto. 1999. Evaluasi potensi genetik sapi perah Fries Holland sebagai ternak penghasil bibit. Evaluasi Pejantan. Dipresentasikan dalam Seminar Nasional VII, Persada (Persatuan Alumni Jepang), 6 Des. 1999, IPB, Bogor. Impress

Thau, T. D. 2004. Factors affecting technical efficiency of household dairy cattle production in two communes of Gialam District, Hanoi. ISSAAS 10: 86-90.

Toharmat, T. 2009. Upaya pencegahan kematian dini dan peningkatan utilitas nutrien pada pedet melalui pengembangan probiotik asal rumen kerbau dengan pendekatan sidik jari DNA menggunakan PCR-RISA. Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi. Kementerian Pertanian, Jakarta.

Yusmichad, Y., B. Sayaka, and P. Reithmuller. 1995. A study of cost structures of dairy cooperatives and farmer incomes in East Java. Reseach Institute for Animal Production and Departement of Economics, The University of Quensland, Australia.



DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v42i4.34325

Article Metrics

Abstract views : 1792 | views : 1520

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Buletin Peternakan (Bulletin of Animal Science) Indexed by:

   
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.