PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM BENTUK PELET DAN MASH PADA PAKAN DASAR RUMPUT LAPANGAN TERHADAP PALATABILITAS DAN KINERJA PRODUKSI KELINCI JANTAN

https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v36i3.1625

Sidiq Setyo Nugroho(1), Subur Priyono Sasmito Budhi(2), Panjono (Panjono)(3*)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh penggunaan konsentrat dalam bentuk pelet dan mash pada pakan dasar rumput lapangan terhadap palatabilitas dan kinerja produksi kelinci jantan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor kelinci Flemish Giant jantan umur lima bulan, dengan bobot awal 2,47±0,21 kg. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu uji palatabilitas dan uji kinerja produksi. Uji palatabilitas dilaksanakan selama 10 hari. Seluruh kelinci diberi konsentrat bentuk pellet dan mash secara bebas memilih. Uji kinerja produksi dilakukan selama 40 hari. Kelinci dibagi secara random ke dalam dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang diberi konsentrat dalam bentuk pelet dan mash. Hasil uji palatabilitas menunjukkan bahwa konsumsi pelet lebih tinggi (P<0,05) daripada mash. Konsumsi pelet dan mash pada uji palatabilitas berturut-turut adalah 24,04±2,25 dan 13,69±2,37 g/ekor/hari. Hasil uji kinerja produksi menunjukkan bahwa konsumsi pakan kelinci yang diberi konsentrat dalam bentuk pelet dan mash berbeda tidak nyata, tetapi pertambahan bobot badan harian (PBBH) kelinci yang diberi konsentrat dalam bentuk pelet lebih tinggi (P<0,05) daripada yang diberi konsentrat dalam bentuk mash, sehingga konversi pakan dan feed cost per gain kelinci yang diberi pakan pelet lebih rendah (P<0,05) daripada yang diberi pakan mash. Konsumsi pakan, PBBH, konversi pakan, dan feed cost per gain kelinci yang diberi konsentrat dalam bentuk pelet dan mash berturut-turut adalah 120,10±15,81 dan 121,68±17,74 gBK/kgBB/hari, 17,40±5,91 dan 10,22±3,09 g/hari, 7,31±1,61 dan 12,84±3,75, serta 43,65±9,63 dan 72,32±21,08 Rp/g. Bobot dan persentase karkas, bobot daging dan tulang, serta perbandingan daging dan tulang (MBR) kelinci yang diberi konsentrat dalam bentuk pelet dan mash berbeda tidak nyata. Bobot karkas, persentase karkas, bobot daging, bobot tulang, serta MBR kelinci yang diberi konsentrat dalam bentuk pelet dan mash berturut-turut adalah 1.569,40±136,99 dan 1.473,00±123,45 g, 49,28±1,40 dan 49,45±1,96%, 1.091,80±131,92 dan 1.011,75±78,61 g, 477,90±38,76 dan 461,25±56,86 g, serta 2,30±0,36 dan 2,21±0,22. Disimpulkan bahwa palatabilitas konsentrat dalam bentuk pelet lebih baik daripada bentuk mash. Konsentrat dalam bentuk pelet lebih efisien untuk pertumbuhan kelinci daripada konsentrat dalam bentuk mash.

(Kata kunci: Kelinci, Pelet, Mash, Palatabilitas, Kinerja produksi)





DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v36i3.1625

Article Metrics

Abstract views : 5800 | views : 10693

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






Buletin Peternakan (Bulletin of Animal Science) Indexed by:

   
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.