Model Pendidikan Kepramukaan Indonesia dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Paulo Freire

https://doi.org/10.22146/jf.36824

Rusli Akhmad Junaedi(1*)

(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


This research examines the model of Indonesia scouting education by employing Paulo Freire’s perspective on philosophy of education. As an object of analysis, the research discusses the debated on the Regulation of Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia No. 63 of 2014 concerning Scouting Education as a Mandatory Extracurricular in Primary and Secondary Education. The result of this study shows that scouting education in Indonesia is a progressive self-learning process for the youth to fully develop themselves. Paulo Freire’s philosophy of education is a concept of education for liberation. It lays in the premise that the ultimate goal of human existence is the process of humanization. The paper argues that, in general, the character of Indonesian scouting education model is dialogical education which involves intersubjectivity process of education. It becomes de-humanizing education practice when the regulation of scouting education as a mandatory extracurricular activity is enacted. The mandatory regulation forces students’ participation in the scouting education, whereby damaging the volunteerism and freedom dimension of education activities. By doing so, the mandatory regulation distorts the problem-posing education strategy already existing in the Indonesian scouting practices.

Keywords


humanization; scouting; people; education

Full Text:

PDF


References

Collins, D.E. 1999. Paulo Freire: Kehidupan, Karya, dan Pemikirannya. Terj. Henry Heynerardhi dan Anastasia P. Yogyakarta: Pustaka Pelajar & Komunitas APIRU Yogyakarta.

Dewantara, K.H. 1994. Kebudayaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa

Freire, P. 1999. Politik Pendidikan. Terj. Agung Prihantoro dan Fuad Arif Fudiyanto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________. 2008. Pendidikan Masyarakat Kota. LkiS. Yogyakarta.

Huda, N. 2013. Kebijakan Sesat: Pramuka dalam Kurikulum 2013. https://www.tempo.co/read/kolom/2013/10/09/833/Kebijakan-Sesat-Pramuka-dalam-Kurikulum-2013. Diakses pada tanggal 1 Februari 2017 pukul 16.04 WIB.

Katamsi, A. dkk. 2001. 40 Tahun Gerakan Pramuka. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Ki Haryadi. 1985. Sistem Among: Dari Sistem Pendidikan ke Sistem Sosial. Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.

Ki Gunawan. 1989. Ki Hajar Dewantara Dalam Pandangan Para Cantrik dan Mentriknya. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2013. AD/ART Gerakan Pramuka Hasil Keputusan Musyawarah Nasional Tahun 2013. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Murtiningsih, S. 1995. Konsep Pendidikan Alternatif Paulo Freire: Sebuah Perspektif bagi Persoalan Pendidikan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

_____________. 2004. Pendidikan Alat Perlawanan: Teori Pendidikan Radikal Paulo Freire. Yogyakarta: Resist Book.

Presiden Republik Indonesia. 1999. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 34 Tahun 1999 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia

_________________________. 2010. Undang-undang No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia

_________________________. 2017. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Shor, I. dan Paulo Freire. 2001. Menjadi Guru Merdeka: Petikan Pengalaman. Yogyakarta: LKiS.

Smith, W. 2008. Conscientizacao: Tujuan Pendidikan Paulo Freire. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suparlan, H. 2015. Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Sumbangannya bagi Pendidikan Indonesia. Yogyakarta: Jurnal Filsafat Universitas Gadjah Mada. 25 (1). 56—74.



DOI: https://doi.org/10.22146/jf.36824

Article Metrics

Abstract views : 6704 | views : 27765

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Jurnal Filsafat

Jurnal Filsafat Indexed by:

Google ScholarSinta (Science and Technology Index)


Jurnal Filsafat ISSN 0853-1870 (print), ISSN 2528-6811 (online)