DILEMA PENGATURAN KEDUDUKAN HUKUM INTERNASIONAL DI DALAM KONSTITUSI INDONESIA

(THE DILEMMA IN REGULATING THE STATUS OF INTERNATIONAL LAW IN THE INDONESIAN CONSTITUTION)

  • Rahadian Diffaul Barraq Suwartono Cluster of Constitutional Law, Faculty of Law Universitas Islam Indonesia https://orcid.org/0000-0003-1398-2923
  • Vania Lutfi Safira Erlangga Master Student of Public International Law, Universiteit Leiden Rapenburg 70, 2311 EZ, Leiden, The Netherlands; Researcher at Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia; https://orcid.org/0009-0000-0621-9167
Keywords: Dualism, International Law, Constitution, Monism, Dualisme, Hukum Internasional, Konstitusi, Monisme

Abstract

Abstract 

Indonesia faces a dilemma in its Constitution regarding the regulation of international law in relation to national law. Despite gaining independence over 78 years ago, there remains no unified stance on this issue. Indonesia actively participates in international relations and has adopted many international laws, creating a grey area that exacerbates legal issues. This article explores the Indonesian constitution’s challenges and shortcomings in regulating the position of international law, stemming from historical, sociological, and juridical factors. The primary issues are Indonesia’s inconsistent attitude towards international law and its indecisiveness in establishing a primary doctrine for its position, unable to decide between the monism and dualism theory. Nationalist groups, skeptical of international law, further complicate the situation by rejecting its inclusion in the Constitution. This confusion leads to derivative and latent problems within Indonesia’s legal system. The article examines why this dilemma exists and the resulting legal issues. The research is normative, employing conceptual, historical, and legal-policy approaches. It combines perspectives from Indonesian constitutional law and international law theories, prioritizing the Indonesian national interest paradigm.

Abstrak

Indonesia mengalami dilema untuk mengatur kedudukan hukum internasional terhadap hukum nasional di dalam konstitusi. Meski telah merdeka lebih dari 78 tahun yang lalu, Indonesia belum memiliki pandangan bulat dalam memosisikan hukum internasional. Hal ini membuka ruang abu-abu dan mengakibatkan efek domino yang memperkeruh permasalahan hukum di Indonesia. Artikel ini menyoroti dilema dan ‘kegagalan’ konstitusi Indonesia untuk mengatur posisi hukum internasional. Terdapat sumbangsih kegagalan penerapan teori hukum yang konsisten dalam munculnya dilema ini. Sikap fluktuatif Indonesia terhadap hukum internasional dan kebimbangan menentukan doktrin utama untuk memosisikan hukum internasional menjadi faktor paling dominan. Kebimbangan untuk menerapkan teori monisme atau dualisme menjadi akar masalah. Kondisi ini juga diperparah dengan adanya kelompok nationalist sentiment yang pesimistis terhadap hukum internasional dan menolak pengakuannya di dalam konstitusi. Kebimbangan ini mengakibatkan permasalahan turunan dan laten pada tata hukum di Indonesia. Artikel ini menjelaskan mengapa dilema ini terjadi dan apa saja permasalahan hukum yang diakibatkannya. Penelitian pada artikel ini disusun sebagai penelitian normatif yang menggunakan pendekatan konseptual, historis, dan politik hukum. Artikel ini menggabungkan perspektif hukum tata negara
Indonesia dengan perspektif teori hukum internasional dengan mengutamakan paradigma kepentingan nasional Indonesia.

References

Abidin, Yumetri. Pengantar Politik Luar Negeri Indonesia. Jakarta: Lembaga Penerbitan UNAS, 2019.

Agusman, Damos Dumoli. “Status Hukum Perjanjian Internasional dalam Hukum Nasional RI Tinjauan dari Perspektif Praktek Indonesia.” Indonesian Journal of International Law 5, no. 3 (2008). https://doi.org/10.17304/ijil.vol5.3.178.

———. “The Dynamic Development on Indonesia’s Attitude Toward International Law.” Indonesian Journal of International Law 3, no. 1 (2015). https://doi.org/10.17304/ijil.vol13.1.640.

Ahmad, dan Novendri M. Nggilu. “Denyut Nadi Amandemen Kelima UUD 1945 melalui Pelibatan Mahkamah Konstitusi sebagai Prinsip the Guardian of the Constitution.” Jurnal Konstitusi 16, no. 4 (2020). https://doi.org/10.31078/jk1646.

Akmal, Diya Ul. “Penataan Peraturan Perundang-Undangan sebagai Upaya Penguatan Sistem Hukum di Indonesia.” Jurnal Legislasi Indonesia 18, no. 3 (2021): 296–308. https://doi.org/10.54629/jli.v18i3.761.

Ariadno, Melda Kamil. “Kedudukan Hukum Internasional dalam Sistem Hukum Nasional.” Indonesian Journal of International Law 5, no. 3 (2008).

Arifin, Saru. “Joko Widodo’s ‘Bebas-Aktif’ Foreign Policy Approach: Continuity and Change.” Muslim Politics Review 2, no. 2 (2023): 318–40. https://doi.org/10.56529/mpr.v2i2.205.

Arta, Ketut Sedana. “Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Tercapainya Pemilihan Umum I pada Tahun 1955 di Indonesia.” Jurnal Widya Citra 1, no. 2 (2020): 69–85. https://doi.org/10.10101/JUWITRA.V1I2.169.Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2017.

Asyikin, Nehru. “Checks and Balances antara Lembaga Legislatif dengan Eksekutif terhadap Perjanjian Internasional Pasca Putusan MK No. 13/PUU-XVI/2018.” PROGRESIF: Jurnal Hukum 14, no. 1 (2020). https://doi.org/10.33019/progresif.v14i1.1653.

Butt, Simon. “The Position of International Law within the Indonesian Legal System.” Emory International Law Review 28, no. 1 (2014).

Crawford, James. Brownlie’s Principles of Public International Law. 8 ed. Oxford: Oxford University Press, 2008.

Danilenko, Gennady M. “The New Russian Constitution and International Law.” The American Journal of International Law 88, no. 3 (1994): 451–70. https://doi.org/10.2307/2203713.

Darwis. Indonesia dan Asean: Politik Luar Negeri Pasca Reformasi. Makasar: Unhas Press, 2019.

Dickinson, Edwin Dewitt. “The Law of Nations as Part of the National Law of the United States, II.” University of Pennsylvania Law Review 101, no. 6 (1953): 792–833. https://doi.org/10.2307/3310153.

Edwards, George C., Andrew Barrett, dan Jeffrey Peake. “The Legislative Impact of Divided Government.” American Journal of Political Science 41, no. 2 (1997): 545. https://doi.org/10.2307/2111776.

Efriza. “Koalisi dan Pengelolaan Koalisi, pada Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.” Jurnal Sosial dan Humaniora 3, no. 6 (2018). https://doi.org/10.47313/ppl.v3i6.470.

Hajdú, József. “The Hungarian Fundamental Law (Constitution) and the Right to Social Security.” Studia z Zakresu Prawa Pracy i Polityki Społecznej (Studies on Labour Law and Social Policy) 23 (2016): 151–73.

Haryanto, Agus. “Prinsip Bebas Aktif dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia: Perspektif Teori Peran.” Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi 4, no. 2 (2014). https://doi.org/10.34010/JIPSI.V4I02.165.

Hasim, Hasanuddin. “Hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional Perspektif Teori Monisme dan Teori Dualisme.” Mazahibuna: Jurnal Perbandingan Mazhab, 2019. https://doi.org/10.24252/mh.v1i2.10623.

Hidayat, Syarifudin. “Amandemen UUD 1945 dan Reformasi Kelembagaan Politik.” Jurnal Wacana Kinerja 5, no. 3 (1999): 1–11. https://doi.org/10.31845/JWK.V5I3.628.

Huda, Ni’matul. “Gagasan Amandemen (Ulang) UUD 1945: Usulan untuk Penguatan DPR dan Kekuasaan Kehakiman).” Ius Quia Iustum 15, no. 3 (2008): 373–92. https://doi.org/10.20885/iustum.vol15.iss3.art4.———. Politik Hukum dan Pembangunan Sistem Hukum Nasional. Jakarta: Sinar Grafika, 2023.

Huda, Ni’matul, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, dan Allan Fatchan Gani Wardhana. “The Urgency of the Constitutional Preview of Law on the Ratification of International Treaty by the Constitutional Court in Indonesia.” Heliyon 7, no. 9 (2021). https://doi.org/10.1016/J.HELIYON.2021.E07886.

Indrati, Maria Farida. Ilmu Perundang-Undangan 1: Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Indrawati, Nanda. “Praktik Ratifikasi Perjanjian Internasional Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU-XVI/2018.” Law, Development and Justice Review 3, no. 1 (2020): 99–120. https://doi.org/10.14710/ldjr.v3i1.7890.

Jufri, Muwaffiq. “Urgensi Amandemen Kelima pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Terkait Hak dan Kebebasan Beragama.” Jurnal HAM 12, no. 1 (2021): 123. https://doi.org/10.30641/ham.2021.12.123-140.

Juwana, Hikmahanto. “Kewajiban Negara Dalam Proses Ratifikasi Perjanjian Internasional: Memastikan Keselarasan Dengan Konstitusi Dan Mentransformasikan Ke Hukum Nasional.” Undang: Jurnal Hukum 2, no. 1 (2019): 1–32. https://doi.org/10.22437/ujh.2.1.1-32.

Kalb, Johanna. “The Persistence of Dualism in Human Rights Treaty Implementation.” Yale Law & Policy Review 30, no. 71 (2011).

Kelsen, Hans. Principles of International Law. New York: The Lawbook Exchange, 2003.Kusmayadi. “Pengaruh Konferensi Asia Afrika (KAA) Tahun 1955 terhadap Kemerdekaan Negara-Negara di Benua Afrika.” Agastya 8, no. 1 (2018).

Maas, Marwan. “Menggagas Perubahan Kelima Undang-undang Dasar 45.” Jurnal Hukum Prioris 3, no. 1 (2012): 46–60.

Mahfud. Politik Hukum di Indonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. “Sejarah dan Perkembangan Konstitusi di Indonesia.” Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2015. https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11776.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan Pusat Studi Hukum Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. “Putusan Mahkamah Konstitusi 13/PUU-XVI/2018 tentang “Keterlibatan DPR dalam Pengesahan Perjanjian Internasional.” Laporan FGD Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi. Sleman: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2023.

Malanczuk, Peter. Akehurst’s Modern Introduction to International Law. 7th Revised edition. London ; New York: Routledge, 1997.

Mälksoo, Lauri. “International Law and the 2020 Amendments to the Russian Constitution.” American Journal of International Law 115, no. 1 (2021): 78–93. https://doi.org/10.1017/ajil.2020.87.

Manan, Bagir, dan Kuntana Magnar. Beberapa Masalah Hukum Tata Negara Indonesia. Bandung: Alumni, 1997.Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada, Media Group, 2006.

Melatyugra, Ninon. “Mendorong Sikap Lebih Bersahabat terhadap Hukum Internasional: Penerapan Hukum Internasional oleh Pengadilan Indonesia.” Refleksi Hukum 1, no. 1 (2016).

———. “Teori Internasionalisme dalam Sistem Hukum Nasional.” Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum 9, no. 2 (8 Oktober 2015): 199. https://doi.org/10.24246/jrh.2015.v9.i2.p199-208.

Muzaqqi, Fahrul. “Kotak Pandora Amendemen Kelima.” Tempo, 11 November 2019, bag. opini. https://koran.tempo.co/read/opini/447456/kotak-pandora-amendemen-kelima.

MZ, Ismail. “Sejarah Perkembangan Konstitusi Ditinjau dari Perspektif Ketatanegaraan Indonesia sejak Kemerdekaan, Orda Lama, Orda Baru dan Era Reformasi hingga Saat Ini.” Ganec Swara 4, no. 2 (2020).

Nurhidayatuloh. “Dilema Pengujian Undang-Undang Ratifikasi oleh Mahkamah Konstitusi dalam Konteks Ketetanegaraan RI.” Jurnal Konstitusi 9, no. 1 (2012). https://doi.org/10.31078/jk915.

Pageh, I Made. “UUD 1945 sebagai Revolutie Grondwet: Dari Supremasi Institusi ke Supremasi Konstitusi dalam Ketatanegaraan Indonesia Pasca Kolonial.” Jurnal Widya Citra 1, no. 2 (2020).

Parthiana, I Wayan. Pengantar Hukum Internasional. Bandung: Mundur Maju, 1990.

Paulsen, Michael Stokes. “The Constitutional Power to Interpret International Law.” Yale Law Journal 118 (29 April 2009).

Pratiwi, Dian Khoreanita. “Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Pengujian Undang-Undang Ratifikasi Perjanjian Internasional.” Jurnal Yudisial 13, no. 1 (2020): 1–19. https://doi.org/10.29123/jy.v13i1.268.

Quigley, John Bernard. “A Tragi-Comedy of Errors Erodes Self-Execution of Treaties: Medellin v. Texas and Beyond.” Case Western Reserve Journal of International Law 45, no. 1 (2012). https://doi.org/10.2139/ssrn.2080130.

Reinhard Halomoan Sagala. “Kontribusi Konferensi Asia–Afrika (KAA) dalam Upaya Mewujudkan Perdamaian Dunia menurut Hukum Internasional.” Gloria Juris Jurnal Hukum 5, no. 2 (2017).

Santoso, M. Agus. “Perkembangan Konstitusi di Indonesia.” Yustisia Jurnal Hukum 2, no. 3 (2013).

Sartono, Kus Eddy. “Kajian Konstitusi Indonesia dari Awal Kemerdekaan sampai Era Reformasi.” Humanika 9, no. 1 (2009).

Sastroamidjojo, Ali, dan Robert Delson. “The Status of the Republic of Indonesia in International Law.” Columbia Law Review 49, no. 3 (1949).

Schwelb, Egon. “Withdrawal from the United Nations: The Indonesian Intermezzo.” The American Journal of International Law 61, no. 3 (1967): 661–72. https://doi.org/10.2307/2197461.

Schyff, Gerhard van der. “The Urgenda Case in the Netherlands on Climate Change and the Problems of Multilevel Constitutionalism.” Constitutional Review 6, no. 2 (2020): 210–40. https://doi.org/10.31078/consrev622.

Sefriani. Hukum Internasional Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.Shaw, Malcolm N. International Law. Cambridge: Cambridge University Press, 2008.

Sidharta, Noor. Judicial Preview terhadap UU Ratifikasi Perjanjian Internasional. Cetakan ke-1. Depok: Rajawali Pers, 2020.

Sidharta, Noor, Sudarsono Sudarsono, I. Nyoman Nurjaya, dan Bambang Sugiri. “Judicial Preview on the Bill on International Treaty Ratification.” Constitutional Review 3, no. 1 (2 Agustus 2017): 24–42. https://doi.org/10.31078/consrev312.

Sinaga, Erlina Maria Christin, dan Grenata Petra Claudia. “Pembaharuan Sistem Hukum Nasional Terkait Pengesahan Perjanjian Internasional Dalam Perlindungan Hak Konstitusional.” Jurnal Konstitusi 18, no. 3 (2021): 677–701. https://doi.org/10.31078/jk1839.

Soemantri, Sri. Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi. Bandung: Alumni, 1987.Sonata, Depri Liber. “Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris: Karakteristik Khas dari Metode Meneliti Hukum.” Fiat Justicia 8, no. 1 (2014). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.283.

Suhaimi. “Problem Hukum dan Pendekatan dalam Penelitian Hukum Normatif.” Jurnal YUSTITIA 19, no. 2 (2018). https://doi.org/10.0324/YUSTITIA.V19I2.477.

Tarigan, Jefri Porkonanta. Pengesahan Perjanjian Internasional, Pendekatan Teoritis, Komparatif dan Praktik Pengujian Undang-Undang. Depok: Rajawali Press, 2019.

Thamrin, Abu. “Perubahan Konstitusi dan Reformasi Ketatanegaraan Indonesia.” Jurnal Cita Hukum 2, no. 1 (2015).Trang, Duc. “The Incorporation of International Law and the Impact on Constitutional Structures and Rights in Hungary.” Vanderbilt Journal of Transnational Law 28, no. 1 (1995): 1.

Turley, Jonathan. “Dualistic Values in the Age of International Legisprudence.” UC Law Journal 44, no. 2 (1993): 185.

Vrilda, Teresa, Peni Susetyorini, dan Kholis Roisah. “Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi No. 13/PUU-XVI/2018 terhadap Proses Pengesahan Perjanjian Internasional di Indonesia.” Diponegoro Law Journal 8, no. 4 (2019): 2779–96. https://doi.org/10.14710/dlj.2019.27783.

Yudhaputra, Fitra Rizki. “Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi mengenai Pengujian Undang-Undang Pengesahan Piagam ASEAN terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.” Novum: Jurnal Hukum 3, no. 1 (2016): 122–29. https://doi.org/10.2674/novum.v3i1.16177

Published
2024-06-09
How to Cite
Suwartono, R. D. B., & Erlangga, V. L. S. (2024). DILEMA PENGATURAN KEDUDUKAN HUKUM INTERNASIONAL DI DALAM KONSTITUSI INDONESIA. Mimbar Hukum, 36(1), 26-60. https://doi.org/10.22146/mh.v36i1.11985
Section
Articles