Kompatibilitas KHI dengan Konvensi Perempuan

https://doi.org/10.22146/jmh.16210

Lilik Andar Yuni(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Having ratified CEDAW in 1984, Indonesia is obliged to eliminate gender-based discrimination that injure women’s rights and impair their position before the law. However, Compilation of Islamic Law in some parts still contradict CEDAW, e.g. the stipulations regarding marriage guardian, witnesses, age requirement, wife’s disobedience, and spouse’s rights and obligations.

 

Sebagai konsekuensi dari ratifikasi Konvensi Perempuan pada 1984, Indonesia diharuskan menghapus diskriminasi gender yang melanggar hak perempuan dan merugikan kedudukannya dalam hukum. Namun ternyata KHI masih bertentangan dengan Konvensi tersebut. Hal ini dapat dilihat dalam pasal tentang wali nikah, saksi, batas usia perkawinan, nusyuz, dan hak dan kewajiban suami isteri.


Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jmh.16210

Article Metrics

Abstract views : 1174 | views : 1440

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2012 Lilik Andar Yuni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.