Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Rokok dengan Kepatuhan Masyarakat pada Program Rumah Bebas Asap Rokok di Kota Yogyakarta

https://doi.org/10.22146/jkkk.44293

Qonita Miftahul Jannah(1*), Purwanta Purwanta(2)

(1) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Background: If smoking problem is not immediately controlled, it is estimated will increase the mortality rates in Indonesia. Smoke-free zone policy is one of the interventions to control non-communicable diseases caused by smoking, but the practice is not worked as it was planned. There was a decrease in the number of smoke-free households (Rumah Tangga Bebas Asap Rokok/RBAR) in 2012 compared to 2011.
Objective: To determine the correlation between knowledge and attitude toward smoking and the RBAR regulation against the public compliance toward the RBAR Program in Yogyakarta.
Methods: This study was a correlational analytic study with a cross-sectional study design. The subject of this research was 103 respondents who were adult smokers who lived in several hamlets (Rukun Warga/RW) in Yogyakarta, which had been declared as RBAR areas in 2015. A cluster random sampling technique was applied in this research. A questionnaire which measured knowledge and attitude toward smoking, RBAR regulation, and compliance was distributed among respondents. Gamma Correlation Test was used as data analysis technique.
Results: As many as 53,4% of respondents had good knowledge level but disobedient. Some respondents (41,7%) had good or adequate attitude and obedient. There was no statistically significant correlation between knowledge and attitude toward smoking with RBAR regulation (p= 0,113, r= 0,381), knowledge against compliance with RBAR regulation (r=0,366, p=0,150). While attitudes toward smoking and RBAR regulation against compliance with RBAR regulation showed a significant positive correlation (p= 0,008, r= 0,448).
Conclusion: There was no statistically significant correlation between knowledge toward smoking and RBAR regulation against compliance with RBAR regulation. There was a statistically significant correlation with moderate strength between attitudes toward smoking and RBAR regulation against compliance with RBAR regulation.

 

ABSTRAK

Latar Belakang: Apabila masalah merokok tidak segera dikendalikan, diperkirakan dapat meningkatkan angka kematian di Indonesia. Kebijakan zona bebas rokok merupakan salah satu intervensi dalam pengendalian penyakit tidak menular yang disebabkan oleh rokok, namun praktiknya tidak berjalan sesuai rencana. Bahkan, terjadi penurunan jumlah Rumah Tangga Bebas Asap Rokok (RBAR) pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang rokok serta aturan RBAR dengan kepatuhan masyarakat pada Program RBAR di Kota Yogyakarta.
Hasil: Sebanyak 53,4% responden berpengetahuan baik namun tidak patuh. Sebagian responden (41,7%) bersikap baik/cukup baik dan patuh. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara pengetahuan dan sikap tentang rokok terhadap regulasi RBAR (r=0,381, p=0,113) dan pengetahuan terhadap kepatuhan regulasi RBAR (r=0,366, p=0,150). Sementara sikap tentang rokok dan regulasi RBAR terhadap kepatuhan aturan RBAR menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan (r =0,448, p =0,008).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan rancangan studi cross-sectional. Sampel penelitian yakni sejumlah 103 responden perokok dewasa, berdomisili di beberapa RW di Kota Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai Kawasan RBAR pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan, sikap tentang rokok, regulasi RBAR dan kepatuhan RBAR dibagikan kepada responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Korelasi Gamma.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tentang rokok dan regulasi RBAR dengan kepatuhan terhadap regulasi RBAR. Terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan korelasi sedang antara sikap tentang rokok dan regulasi RBAR dengan kepatuhan terhadap regulasi RBAR.


Keywords


kepatuhan; pengetahuan; RBAR; rokok, sikap

Full Text:

PDF


References

  1. Global Adult Tobacco Survey Indonesia. Global Adult Tobacco Survey: Indonesia Report; 2011.
  2. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Profil Kesehatan DIY. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta; 2008
  3. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Profil Kesehatan DIY. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta; 2013
  4. Pemerintah RI. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Jakarta: Sekretariat Negara; 2003.
  5. _________. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.42 tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok. 2009 [diakses pada 5 maret 2015 pukul 20.30 WIB]. Diakses dari: www.birohukum.jogjaprov.go.id.
  6. Nugroho, D.J., Istiyani, T. Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Masyarakat DIY terhadap Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok. Center for Bioethics and Medical Humanities [Tesis]. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada;2013.
  7. Quit Tobacco Indonesia. Panduan Rumah Bebas Asap Rokok. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.2013.
  8. Devhy, N.P. Pengaruh Faktor Pengelola terhadap Kepatuhan Pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok pada Hotel Berbintang di Kabupaten Badung. Tesis. Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Denpasar: Universitas Udayana; 2014.
  9. Branon., Linda., Feist, J., Updegraff, J. Health Psychology: An Introduction to Behaviour and Healthed.8th. Australia: Wadsworth Cengage Learning; 2010.
  10. Priyoto. Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2014.
  11. Notoatmojo, S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
  12. Jamal, H., Ida L.M., Thaha., Ansariadi. Kepatuhan Mahasiswa terhadap Penerapan Kawasan Bebas Asap Rokok di Kampus Universitas Hasanuddin [Skripsi]. Makassar: Bagian Epidemiologi Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2014.
  13. Warsino. Intensi Pegawai dan Keluarga Pasien untuk Patuh terhadap Area Bebas Asap Rokok di RSUD Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang [Tesis]. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada; 2009.
  14. Movsisyan, N.K., Thompson, M.E., Petrosyan, V. Attitudes, Practices and Beliefs towards Worksite Smoking among Administrators of Private and Public Enterprises in Armenia. Tobacco Control. 2010;19:274e278.
  15. Saryono. Metodologi Penelitian Kualitatif dan kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika; 2013.
  16. Siahpush, M., McNeill, A., Hammond, D., Fong, G.T. Socioeconomic and country variations in knowledge ofhealth risks of tobacco smoking and toxic constituents ofsmoke: results from the 2002 International Tobacco Control(ITC) Four Country Survey. Tobacco Control. 2006;15(Suppl III):iii65–iii70. doi: 10.1136/tc.2005.013276.
  17. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
  18. Budiman, Riyanto. Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Penerbit Salemba Medika; 2013.
  19. Robaka, Y.H., Rimawati. E., Nurjanah. Kepatuhan Mahasiswa terhadap Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Universitas Dian Nuswantoro Semarang Tahun 2013 [Skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro; 2013.
  20. Azwar, S. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2013.
  21. Lee J.T., Glantz S.A., Millett, C. Effect of Smoke-Free Legislation on Adult Smoking Behaviour in England in the 18 Months following Implementation. PLoS ONE. 2011;6(6): e20933.
  22. Radwan, G.N., Loffredo, C.A., Aziz, R., Abdel-Aziz, N., Labib, N. Implementation, Barriers and Challenges of Smoke-Free Policies in Hospitals in Egypt. BMCResearch Notes 2012, 5:568.
  23. Notoatmojo, S. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni ed. Revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.
  24. Kustanti, A.A. Hubungan antara Pengaruh Keluarga, Pengaruh Teman, dan Pengaruh Iklan terhadap Perilaku Merokok pada Remaja di SMP N 1 Slogohimo, Wonogiri [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta; 2014.
  25. Alamsyah, R.M. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebiasaan Merokok dan Hubungannya dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota Medan tahun 2007 [Tesis]. Medan: Sekolah pascasarjana Universitas Sumatra Utara; 2009.
  26. Santi. Hubungan Pengetahuan tentang Rokok dengan Sikap terhadap Bahaya Merokok pada Siswa SMK Batik 1 Surakarta [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Surakarta; 2013.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkkk.44293

Article Metrics

Abstract views : 2151 | views : 4336

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Qonita Miftahul Jannah, Purwanta



Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) 
collaborates with DPW PPNI DIY

Lisensi Creative Commons  

Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.