The Use of Monoclonal Antibody in the Detection of Circulating Antigen in Malayan Filariasis Cases: a Preliminary Report



Soeyoko Soeyoko(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Filariasis (penyakit kaki gajah) di Indonesia disebabkan oleh cacing filaria. Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia tintori. Dan ketiga spesies tersebut, B. malayi merupakan penyebab utama filariasis terutama di daerah endemik di luar Jawa. Diagnosis filariasis sampai saat ini masih didasarkan atas hasil pemeriksaan klinis, parasitologis dan imunologis konvensional, namun ketiga cara tersebut banyak kelemahannya.
Dalam era bioteknologi, dengan diternukannya teknik hibridoma; dapat dihasilkan antibodi monoklonal yang spesifik terhadap filaria B. malayi dan mampu mengikat circulating antigen dalam senim penderita filariasis.
Dengan teknik pemeriksaan dot-blot didapatkan serum yang mengandung circulating antigen sebagai berikut: 75% pada serum kelompok penderita simtomatik-rnikrofilarernia; 40% serum kelompok penderita shntomatik-amikrofilaremia; 88,8% serum kelompok penderita asimtomatik-mikrofilarernia; dan 19,6% serum kelompok penderita asimtomatik-amikrofdarentia.
Antibodi monoklonal dapat membantu diagnosis filariasis terutama pada yang asimtomat ik-amikrofilarem ia.

Key Words: Brugia malayi- filariasis-filarial circulating antigen-antifilarial monoclonal antibodies-dot-blot assay





Article Metrics

Abstract views : 822 | views : 901




Copyright (c) 2015 Soeyoko Soeyoko

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.