Main Article Content

Abstract

Latar belakang : Berbagai cara digunakan untuk mengatasi nyeri pasca laparoskopi, di antaranya dengan opioid intraavena, obat antiinflamasi nonsteroid, pemberian lokal anestesi dengan instilasi ataupun blok TAP.
Tujuan : Mengetahui efektifitas analgetik blok transversus abdominis plane bupivakaine 0,25% 20 cc di tiap sisi dan epinefrine 1 : 200.000 dikombinasi dengan ketorolac 30 mg intravena sebagai analgetik pasca laparoskopi ginekologi.
Metode : Rancangan penelitian adalah Single Blind Randomized Control Trial. Sebanyak 42 pasien status fisik ASA I-II yang akan menjalani operasi laparoskopi ginekologi dengan anestesi umum yang memenuhi kriteria inklusi dibagi secara acak menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan diberikan blok transversus abdominis plane 20 cc bupivakaine 0,25 % dan adjuvan epinefrin 1 : 200.0000 dan pasca operasi ketorolac 30 mg intravena. Kelompok kontrol mendapatkan analgetik ketorolac 30 mg intravena. Nyeri pasca operasi diukur dengan Numeric Rating Scale dan total rescue analgetik fentanyl selama 24 jam pasca operasi.
Hasil : Numeric rating scale pada kelompok kontrol pada jam ke 0,6,12 lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0.05). Total rescue fentanyl lebih rendah pada kelompok perlakuan sampai dengan
jam ke 6 pasca operasi (p<0.05).
Kesimpulan : Blok Transversus Abdominis Plane dengan ketorolac 30 mg intravena mempunyai efek analgetik yang lebih baik untuk pasca laparoskopi ginekologi.

Keywords

laparoskopi ginekologi blok transversus abdominis plane ketorolac analgetik

Article Details

Author Biographies

Calcarina Fitriani Retno Wisudarti, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito

Bambang Suryono, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito

How to Cite
Akhsaniati, N. D., Wisudarti, C. F. R., & Suryono, B. (2023). EFEKTIFITAS ANALGESI BLOK TRANSVERSUS ABDOMINIS PLANE (TAP) BUPIVACAINE 0,25% DAN EPINEFRINE 1 : 200.000 DENGAN KOMBINASI OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID (STUDI PASCA LAPAROSKOPI GINEKOLOGI). Jurnal Komplikasi Anestesi, 4(2), 17-23. https://doi.org/10.22146/jka.v4i2.7292

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>