Perbandingan Pemberian Mannitol 20 % Dosis 0.5g/Kgbb dengan Natrium Laktat Hipertonik Dosis 1.5 Ml/Kgbb terhadap Efek Relaksasi Otak pada Pasien Cedera Otak Traumatik yang Dilakukan Kraniotomi
Abstract
Latar Belakang : Tindakan perioperatif pada cedera otak traumatik yang dilakukan operasi kraniotomi bertujuan mengendalikan tekanan intrakranial yang terlihat dengan relaksasi otak, menjaga hemodinamik pre, durante dan post operasi. Salah satu cara mengendalikan tekanan intrakranial ialah dengan pemakaian agen yang mampu menaarik air yaitu Na laktat hipertonik atau mannitol. Tujuan penelitian ini ialah membandingkan tingkat relaksasi otak pada pasien cedera otak traumatik yang dilakukan operasi kraniotomi yang diberikan cairan Mannitol 20 % dengan dosis 0,5 gr/kgBB dibanding dengan cairan Na laktat hipertonik dosis 1,5 ml/Kg BB preoperasi.
Metode : Desain penelitian ini ialah uji klinis acak terkontrol desain parallel dengan RCT. Subyek penelitian ialah subyek dengan COT yang dilakukan kraniotomi RSUP dr. Sardjito yang telah memenuhi kriteria inklusi dan telah memberikan informed consent. Subyek tersebut diperlakukan sesuai dengan prosedur penelitian dengan dibagi dua kelompok yaitu kelompok 1 ialah kelompok diberikan larutan Na laktat hipertonik dosis 1.5 ml/kgBB, dan kelompok 2 mendapatkan larutan mannitol 20% 0.5g/kgBB. Kriteria Inklusi ialah pasien dengan COT, ASA 1,2,3 E, usia 1-65 tahun, pasien tidak dalam kondisi syok. Kriteria ekslusi: subyek dengan on going bleeding, multiple trauma, hiponatremi <130, hipernatremi >150, hipovolemi berat, gagal ginjal, hipertensi tidak terkontrol, DM, dan GDS >180 mg/dl
Hasil: Dinilai dengan brain relaxation score penggunaan Na laktat hipertonik dengan dosis 1.5 ml/kgBB yang diberikan preoperasi mempunyai efektifi tas yang lebih baik untuk merelaksasi otak pada pasien dengan cedera otak traumatik yang dilakukan operasi kraniotomi dibanding dengan larutan mannitol 20% dengan dosis 0.5g/kgBB, p=0.000. Luaran sekunder yaitu tekanan arteri rata-rata, laju jantung yang diukur pada menit 15,30,60 menit mempunyai luaran yang berbeda dan signifi kan secara statistik p<0.05, walaupun secara klinis tidak mempunyai perbedaan yang bermakna (range 20%). Untuk Laju jantung pada menit 60 tidak terdapat perbedaan signifi kan p=0.125. dan efek diuresis yang dihasilkan mempunyai perbedaan yang signifi kan setelah diukur selama 60 menit p=0.0001 dengan hasil efek diuresis pada kelompok mannitol lebih banyak.
Kesimpulan: Na laktat hipertonik dengan dosis 1.5 ml/kgBB mempunyai efek lebih merelaksasi otak dibanding dengan mannitol 20% dosis 0.5g/kgbBB pada pasien COT yang dilakukan kraniotomi
Copyright (c) 2015 Muhammad Yusuf Hisam, Sudadi, Sri Rahardjo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Contributor and the company/institution agree that all copies of the Final Published
Version or any part thereof distributed or posted by them in print or electronic format as permitted herein will include the notice of copyright as stipulated in the Journal and a full citation to the Journal.