Conflict Studies in Indonesia: A Preliminary Survey of Indonesian Publications

https://doi.org/10.22146/pcd.25772

Samsu Rizal Panggabean(1*)

(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


This article will review a sample of published material on conflict and violence in Indonesia, written or co-authored by Indonesian authors. This selective approach will limit the literature reviewed whilst highlighting the significant contribution made to the literature by Indonesian scholars, researchers, and journalists. Much of the literature on conflict and violence in Indonesia that has been published during the last decade was written by non-Indonesian scholars and researchers. The particularistic approach adopted in this article will provide an opportunity for reviewing the state of conflict studies by Indonesian writers and scholars.

Full Text:

PDF


References

Aditjondro, G.J. (2004) “Kerusuhan Poso dan Morowali: Akar Permasalahan dan Jalan Keluarnya” Paper presented at Propatria Seminar, Jakarta, January 7.

Aditjondro, G.J. (2007). ”Montambu Tana, Pranata Resolusi Konflik atau Landasan Pelebaran Konflik?” in Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso, ed. Alpha Amirrachman. Jakarta: ICIP. Al Araf and G.

Mabruri (2012). “Mengungkap Kebenaran dan Mewujudkan Keadilan di Papua,” in Oase Gagasan Papua Damai, ed. Ardimanto et al. Jakarta: Imparsial, pp. 47-75.

Alam, R.H. (2009). ”Studi Berbasis Surat Kabar tentang Pola Konflik Keagamaan di Wilayah Bagian Barat, 2004-2007.” PENAMAS (Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat) XXII, no. 2: 45-179.

Ali, M. (2005). “Konflik Sosial Bernuansa Agama: Studi Kasus tentang Tragedi Kerusuhan Poso” dalam Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

Aliabbas, A. (2008). ”Transformasi Gerakan Aceh Merdeka” in Beranda Perdamaian: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki, ed. Ikrar Nusa Bhakti. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ali-Fauzi, I., S.R. Panggabean, H. Mubarok, T. Firawati (2012). Mengelola Keragaman. Pemolisian Kebebasan Beragama di Indonesia. Jakarta: Paramadina.

Ali-Fauzi, I., and S.R. Panggabean, eds. (2009) Melaporkan Kebebasan Beragama di Indonesia 2008: Evaluasi atas laporan The Wahid Institute, Setara Institute, dan CRCS UGM. Jakarta: Paramadina.

Ali-Fauzi, I, et al. (2011) Kontroversi Gereja di Jakarta. Yogyakarta: CRCS.

Ali-Fauzi, I., R.H. Alam, and S.R. Panggabean (2009). Pola-pola Konflik Keagamaan di Indonesia (1990-2008) Jakarta: Graha Paramadina.

Alqadrie, S.I. (2004). “Pola Pertikaian di Kalimantan dan Faktor-faktor Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik yang Mempengaruhinya” in Potret Retak Nusantara: Studi Kasus Konflik di Indonesia, ed. L. Trijono et al. Yogyakarta: PSKP-UGM, SEA-CSN, Sida.

Aly, F., S. Monoarfa, and B. Effendy (2008). Kalla dan Perdamaian Aceh. Jakarta: LSPEU. Andrianto, T,T. (2000). Konflik Maluku. Yogyakarta: Global Media.

Anto, J. Ed. (2002) Luka Aceh, Duka Pers Medan: KIPPAS.

Asfinawati et al. (2008). Laporan Investigasi: Kekerasan terhadap Jama’ah Ahmadiyah di Manislor Kuningan—Jawa Barat dan Lombok—NTB; Kekerasan terhadap Jama’ah Al Qiyadah Al Islamiyah Siroj Jaziroh Padang—Sumatera Barat; Kekerasan terhadap Jemaat Gereja di Bandung—Jawa Barat. Jakarta: LBH Jakarta-Kontras.

Assyaukanie, L. (2009). ”Fatwa and Violence in Indonesia”. Journal of Religion and Society 11: 1-21.

Awaludin, H. (2008). Damai di Aceh. Catatan Perdamaia RI-GAM di Helsinki. Jakarta: CSIS. Awaluddin, H. (2009). Perdamaian Ala JK. Poso Tenang, Ambon Damai. Jakarta: Grasindo.

Azca, M.N. (2006). ”In Between Military and Militia: The Dynamics of the Security Forces in the Communal Conflict in Ambon.” Asian Journal of Social Sciences 34, no. 3: 431-455.

Bachriadi, D. (1998). Merana di Tengah Kelimpahan: Pelanggaranpelanggaran HAM pada Industri Pertambangan di Indonesia. Jakarta: ELSAM.

Bachrun, R. and B. Hartanto (2000). “Krisis Identitas Diri pada Kelompok Minoritas Cina” in Harga yang Harus Dibayar: Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Baiquni, M. & R. Rijanta (2007) “Konflik Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya dalam Era Otonomi dan Transisi Masyarakat” Bumi Lestari Vol 7 No. 1. E-Journal Universitas Udayana Bali, downloaded from http://ejournal.unud.ac.id/ on 30th,September 2010

Bhakti, I.N. (2005). ”A New Kind of Self-determination in Papua: The Choice between Independence and Autonomy” in Violent Internal Conflicts in Asia Pacific: Histories, Political Economies, and Policies, ed. Dewi Fortuna Anwar et al. Jakarta: Obor.

Cahyono, H. (2004) “Konflik di Kalbar dan Kalteng. Sebuah Perbandingan” Masyarakat Indonesia Vol. XXX no. 2, pp. 47-71.

Cahyono, H. (2008). ”Dampak Konflik pada Kehidupan Pedesaan di Aceh” dalam Beranda Perdamaian: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki, ed. Ikrar Nusa Bhakti. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cholil, S., et al. (2009) Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia 2009. Yogyakarta: CRCS.

Damanik, R. (2003)Tragedi Kemanusiaan Poso. Jakarta & Palu: PBHI & LPS-HAM Sulteng. Davidson, J.S. “Studies of Massive, Collective Violence in PostSoeharto Indonesia,” Critical Asian Studies Vol. 41 No. 2 (June), pp. 329-349.

Davies, J. (2003) “Power, Rights, Interests and Identity: Conflict Management Strategies for Building a Democratic Peace” in Second Track/Citizens’ Diplomacy edited by J.L. Davies and E. Kaufmann. Lanham, MD: Rowman and Littlefield, pp. 107- 148.

De Rosari, A.S. ed. (2007). Banjir Lumpur Banjir Janji: Gugatan Masyarakat dalam Kasus Lapindo. Jakarta: Kompas.

Ecip, S.S., D. Waru, A.Y. Kunandar (2002). Rusuh Poso, Rujuk Malino. Jakarta: Cahaya Timur. Eda, F.W. and S.S. Dharma (1999). Sebuah Kesaksian: Aceh Menggugat. Jakarta: Sinar Harapan.

Erari, K.P. (1999). Tanah Kita, Hidup Kita: Hubungan Manusia dan Tanah di Irian Jaya Sebagai Persoalan Teologis. Jakarta: Sinar Harapan.

Eriyanto (2003). Media dan Konflik Ambon. Jakarta: Kantor Berita 68H. Erman, E. (2010). “Tambang, Perempuan dan Negara Gagal” (paper presented at Studium General “Pertambangan dan Keselamatan Warga Pulau di Kalimantan,” Universitas Mulawarman, 9 Maret).

Gayatri, I.H. (2008). ”Rekonstruksi Aceh Baru” dalam Beranda Perdamaian: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki, ed. Ikrar Nusa Bhakti. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gayatri, I.H. and E.B. Purnawati (2005). ”Forced Migration (Internally Displaced Persons) and Security in Indonesia: The Case of Acehnese IDPs” in Development, Migration and Security in East Asia ed. Dewi Fortuna Anwar. Jakarta: The Habibie Center

Giring (2004). Madura di Mata Dayak: Dari Konflik ke Rekonsiliasi. Yogyakarta: Galang Press.

Gogali, L. (2009. Konflik Poso. Suara Perempuan dan Anak Menuju Rekonsiliasi Ingatan. Yogyakarta: Galang.

Gunawan, A.B. (2012). “Diskursus Dialog Jakarta-Papua” in Oase Gagasan Papua Damai, ed. Ardimanto et al. Jakarta: Imparsial, pp.234-258.

Hadiz, V.R.&D. Dhakidae, Eds. (2005) Social Science and Power in Indonesia. Jakarta and Singapore: Equinox.

Hakim, B.A. (2005). “Konflik Intern Umat Beragama Islam di Lombok Timur Implikasi terhadap Ketahanan Nasional: Kasus Kerusuhan Yang Menimpa Ahmadiyah Tahun 2002” in Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

Hasan, K. (2008). ”Pilkada, Partai Lokal dan Masa Depan Aceh: Harapan Berakhirnya Transisi” in Beranda Perdamaian: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki, ed. I.N. Bhakti. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasan, N. (2002). “Faith and Politics: The Rise of the Laskar Jihad in the Era of Transition in Indonesia,” Indonesia 73 (April): 145-169

Hasrullah (2009). Dendam Konflik Poso. Jakarta: Gramedia.

Heryanto, A. (1999) “Rape, Race and Reporting” in Reformasi. Crisis and Change in Indonesia ed. Arief Budiman, Barbara Hatley and Damien Kingsbury, pp. 299-334. Clayton: Monash Asia Institute.

Husain, F. (2008). To See the Unseen: Kisah di Balik Damai di Aceh. Jakarta: Institut Perdamaian Indonesia.

Husain, H.B. (2005). “Pela di Maluku: Studi Kasus Antara Desa Hitulama-Desa Galala” in Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

ISAI Aceh Rsearch Group (2010). “Regional Elections in Aceh” in Aceh. The Role of Democracy for Peace and Reconciliation, edited by O. Törnquist, S.A. Preasetyo, and T. Birks. Yogyakarta: PCD Press, pp. 257-300.

Ishak, O.S. (2000). Dari Maaf ke Panik Aceh: Sebuah Sketsa Sosiologi- Politik. Jakarta: LSPP.

Karim, H.M.A, Asnawati, and A. Nurhasanah (2005). “Studi Sosiologi/Antropologi Hubungan Antar Kelompok Pasca Konflik di Poso, Sulawesi Tengah” in Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

Karoba, S.,et al. (2002). Papua Menggugat: 11 November 2001: Hari Kematian Demokrasi, HAM, dan Perjuangan Damai di Tanah Papua? Yogyakarta: Galang Press.

Kastor, R. (2000). Konspirasi Politik RMS dan Kristen Menghancurkan Ummat Islam di Ambon-Maluku. Yogyakarta: Wihda Press.

Kholifan, M. (1999). Babak Baru: Perlawanan Orang Papua. Jayapura: LAHKI-YAPPIKA-FOKER LSM.

Klopp, J. and E. Zuern (2007). “The Politics of Violence in Democratization: Lessons from Kenya and South Africa.” Comparative Politic, January, pp. 127-146.

Komnas HAM (2005). Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

Kontras (2012). Laporan Pemantauan Pemolisian & Hak atas Berkeyakinan, Beragama, dan Beribadah. Jakarta: Kontras.

Laksono, P. M dan R. Topatimasang (ed.). (2004). Ken Sa Faak: Benih-benih Perdamaian dari Kepulauan Kei. Yogyakarta: Insist.

Latif, S.S. dan T. Lebang (1998). Amuk Makassar. Jakarta: ISAI.

Leatemia, R., ed. (2003). Mematahkan Kekerasan dengan Semangat Bakubae. Jakarta: YAPPIKA & Gerakan Bakubae Maluku.

Lembong, E. (2008) “Indonesian Government Policies and the Ethnic Chinese: Some recent developments” in Ethnic Chinese in Contemporary Indonesia, ed. Leo Suryadinata. Singapore: ISEAS.

Mas’oed, M., M. Maksum, M. Soehadha (2000) Kekerasan Kolektif: Kondisi dan Pemicu. Yogyakakarta, P3PK UGM.

Muchtar, I.H. (2005). “Konflik-konflik Sosial Bernuansa Agama: Studi Kasus Kerusuhan Kupang Nusa Tenggara Timur, 30 November 1998” in Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

Mutmainah, S., ed. (2007). Tambang dan Pelanggaran HAM: Kasuskasus Pertambangan 2004-2005. Jakarta: Jatam

Nanere, J., et al. (2000). Halmahera Berdarah. Ambon: Bimaspela.

Ngadisah (2003). Konflik Pembangunan dan Politik Gerakan Sosial dan Politik di Papua. Yogyakarta: Pustaka Raja.

Nurhadiantomo (2004). Hukum Reintegrasi Sosial: Konflikkonflik Sosial Pri-nonpri dan Hukum Keadilan Sosial. Pabelan: Muhammadiyah University Press.

Nurhasim, M. (2005). ”Perundingan Helsinki: Jalan Menuju Damai Aceh” in Beranda Perdamaian: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki, ed. Ikrar Nusa Bhakti. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurhasim, M. and I.N. Bhakti (2008). ”Merajut Perdamaian Berkelanjutan di Aceh” in Beranda Perdamaian: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki, ed. Ikrar Nusa Bhakti. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Padmiaty, E. (2005). “Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Konflik dan Upaya Rekonsiliasi di Poso Sulawesi Tengah” in Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

Pane, N.S. (2001). Sejarah dan Kekuatan Gerakan Aceh Merdeka: Solusi, Harapan, dan Impian. Jakarta: Grasindo.

Panggabean, S.R. and B. Smith (2011). ”Explaining Anti-Chinese Riots in Late 20th Century Indonesia” World Development Vol. 39, No. 2, pp. 231–242.

Panggabean, S.R. and I. Ali-Fauzi (2011). Polisi, Masyarakat dan Konflik Keagamaan di Indonesia. Jakarta: Paramadina

Pardede, P. et al. (2002). ”Sempitnya Ruang Publik untuk Rakyat Korban Konflik: Riset Berita Konflik Aceh pada Surat Kabar Serambi Indonesia, Waspada, Analisa, dan Radar Medan: Periode Agustus 1999-Juni 2002” in Luka Aceh, Duka Pers, ed.

J. Anto. Medan: KIPPAS. Pariela, T.D. (2008). “Damai Di Tengah Konflik Maluku” (disertasi). Salatiga: Program Pascasarjana Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana.

Pattiradjawane, R.L. (2000). “Peristiwa Mei 1998 di Jakarta: Titik Terendah Sejarah Orang Etnis Cina di Indonesia” in Harga yang Harus Dibayar: Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Petebang, E. and E. Sutrisno. (2000). Konflik Etnik di Sambas. Jakarta: ISAI.

Pieris, J. (2004). Tragedi Maluku: Sebuah Krisis Peradaban. Jakarta: Obor.

Pigay Bik, D.N. (2000). Evolusi Nasionalisme dan Sejarah Konflik Politik di Papua: Sebelum, Saat, dan Sesudah Integrasi. Jakarta: Sinar Harapan.

Prabawaningtyas, S. (2012). “Peran Perempuan dalam Ruang Negosiasi Perdamaian di Papua” in Oase Gagasan Papua Damai, ed. Ardimanto et al. Jakarta: Imparsial, pp. 281-300.

Prasetyawan, W. (2005). “Government and Multinationals: Conflict over Economic Resources in East Kalimantan 1998-2003,” Southeast Asian Studies 43 (2): 161-190.

Prasetyo, S.A. and T. Birks (2010). “Background and Political Situation in Aceh” in Aceh. The Role of Democracy for Peace and Reconciliation, edited by O. Törnquist, S.A. Preasetyo, and T. Birks. Yogyakarta: PCD Press, pp. 47-72.

Prasetyo, S.A. and G.J. Aditjondro (2010). “Profitable Peace” in Aceh. The Role of Democracy for Peace and Reconciliation, edited by O. Törnquist, S.A. Preasetyo, and T. Birks. Yogyakarta: PCD Press, pp. 171-213.

Prayogo, D. (2006). “Dinamika, Sebab dan Peran Negara dalam Konflik Antara Korporasi dan Komunitas Lokal: Studi Kasus pada Industri Geotermal di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.” Masyarakat Jurnal Sosiologi XIII, no. 2.

Purwana, B.H.S. (2003). Konflik Antarkomunitas Etnis di Sambas 1999: Suatu Tinjauan Sosial Budaya. Pontianak: Romeo Grafika.

Purwanto, W. H. (2007). Menggapai Damai di Poso. Jakarta: CMB Press.

Putro, W.D.& F. Tolomundu (2006) Menolaktakluk!Newmont vs Hati Nurani. Mataram: Titik Koma

Rachman, R.A. and De’ Ronnie (2000). Menjaring Hari Tanpa Air Mata-2: Sketsa, Analisa, dan Rekaman Peristiwa Kekerasan di Aceh tahun 2000. Banda Aceh: Koalisi NGO HAM.

Rahman, M.A. (2005). “Api dalam Sekam: Studi Analisa Konflik Ambon Maluku” in Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

Rahmany P.,D. (2001). Rumah Geudong: Tanda Luka Orang Aceh. Jakarta: LSPP.

Ramandey, F.B. (2004). Selamat Jalan Sang Pemimpin: Menguak tabir kematian tokoh Papua, Theys Hiyo Eluay. Yogyakarta: Pusham UII.

Raweyai, Y.Th. (2002). Mengapa Papua Ingin Merdeka. Jayapura: Presidium Dewan Papua.

Rosdiawan, R., etal. (2007). ”Merajut Perdamaian di Kalimantan Barat” in Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso, ed. Alpha Amirrachman. Jakarta: ICIP.

Ruagadi, A., etal. (2007). ”Bersatu Kita Teguh di Tana Poso” in Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso, ed. Alpha Amirrachman. Jakarta: ICIP.

Salampessy, Z. and T. Husain (2001). Ketika Semerbak Cengkih Tergusur Asap Mesiu. Jakarta: Tapak Ambon.

Sangaji, A. (2007). “Aparat Keamanan dan Kekerasan Regional Poso” in H.S. Nordholt, G. van Klinken and I. Karang-Hoogenboom, ed. Politik Lokal di Indonesia. Jakarta: Obor dan KITLV, pp. 339-374.

Saputra, D.Y. et al. (2010). Kekerasan Makin Meningkat (2009- 2010). Jakarta: Institut Titian Perdamaian.

Setara Institute (2011) Negara Menyangkal. Kondisi Kebebasan Beragama/Berkeyakinan di Indonesia 2010. Jakarta: Setara Institute.

Sidharta, Myra. 2000. “Korban dan Pengorbanan Perempuan Etnis Cina” in Harga Yang Harus Dibayar, Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Gramedia, pp .105-134.

Sihombing, U.P. et al. (2012). Ketidakadilan dalam Beriman: Hasil Monitoring Kasus-kasus Penodaan Agama dan Ujaran Kebencian atas Dasar Agama di Indonesia. Jakarta: The Indonesia Legal Resources Center (ILRC).

Sirait, M. (2009). Masyarakat Adat dan Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Barat. Den Haag: Cordaid.

Siregar, L.A. (2004). “Konflik Separatis di Papua” in Potret Retak Nusantara: Studi Kasus Konflik di Indonesia, ed. L. Trijono. Yogyakarta: PSKP-UGM, SEA-CSN, Sida.

Siregar, P.R. (2006). Singkap Buyat: Temuan, Pengabaian, dan Kolusi. WALHI.

Siregar, S.N. (2008). ”Polri dan Pengelolaan Keamanan Pasca MoU Helsinki” in Beranda Perdamaian: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki, ed. I.N. Bhakti. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Situmorang, M. (2012). “Mewujudkan Dialog untuk Penyelesaian Konflik Papua: Persoalan Sosial Ekonomi” in Oase Gagasan Papua Damai, ed. Ardimanto et al. Jakarta: Imparsial, pp. 195- 218.

Suady, A. (2000) Luka Maluku. Militar Terlibat. Jakarta: ISAI

Sudjangi, H. (2005). “Studi Kasus di Maluku Utara” in Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

Sudjangi, H. et al. (2005). “Hubungan Antarkelompok Pasca Konflik di Ambon” in Direktori Penelitian Agama, Konflik dan Perdamaian. Jakarta: Komnas HAM.

Sujito, A., et al. (2009). Meretas Jalan Perdamaian di Tanah Papua. Yogyakarta: IRE.

Sukandar, R. (2007) Negotiating Post-Conflict Communication: A case of ethnic conflict in Indonesia. Dissertation submitted to Ohio University.

Sukma, R. (2004). ”Security Operations in Aceh: Goals, Consequences, and Lessons”. Washington: East-West Center.

Sulaiman, M.I. (2000) Aceh Merdeka: Ideologi, Kepemimpinan, dan Gerakan. Jakarta: Al-Kautsar.

Suparlan, P. (2003). “Kesukubangsaan dan Posisi Orang Cina dalam Masyarakat Majemuk Indonesia.” Antropologi 71: 23-33.

Suryadinata, L. (2003). “Kebijakan Negara Indonesia terhadap Etnis Tionghoa: Dari Asimilasi ke Multikulturalisme?” Antropologi 71: 1-12.

Suryadinata, L., Ed. (2008) Ethnic Chinese in Contemporary Indonesia. Singapore: ISEAS.

Susanto, A. (2000). “Orang Cina di Yogyakarta” in Harga yang Harus Dibayar: Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Tadjoeddin, M.Z. (2002). Database on Social Violence in Indonesia (1990-2001). Jakarta: UNSFIR.

Tasanaldy, T. (2007) “Politik Identitas Etnis di Kalimantan Barat” in in H.S. Nordholt, G. van Klinken and I. Karang-Hoogenboom, ed. Politik Lokal di Indonesia. Jakarta: Obor & KITLV, pp. 461- 490.

Tebay, N. (2009). Dialog Jakarta-Papua: Sebuah Perspektif Papua. Jayapura: Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Jayapura.

Thung, J.L. (2000). “Ke-Cina-an sebagai Konstruksi Sosial” in Harga yang Harus Dibayar: Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Thung, J.L. (2005). ”LIPI Conflict Management and Transformation Program” in Violent Internal Conflicts in Asia Pacific: Histories, Political Economies, and Policies, ed. Dewi Fortuna Anwar, et al. Jakarta: Obor.

Thung, J.L. (2006). “Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Masalah Konflik Sosial.” In Ilmu Sosial dan Tantangan Zaman ed. Taufik Abdullah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, pp.243-262.

Tim Mediasi Resolusi Konflik 2010. ”Upaya Penyelesaian Konflik Sumberdaya Alam terkait Batas Wilayah Sintang dengan Sekadau Melalui Forum Musyawarah.” Pontianak: ECIndonesia FLEGT Support.

Tomagola, T.A. (2001). ‘The Bleeding Halmahera of North Moluccas’, in Ingrid Wessel and Georgia Wimhöfer, eds., Violence in Indonesia, Hamburg: Abera Verlag.

Tomagola, T.A. (2007). ”Anatomi Konflik Komunal di Indonesia: Kasus Maluku, Poso dan Kalimantan 1998-2002” in Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso, ed. Alpha Amirrachman. Jakarta: ICIP.

Trijono, L. (2001). Keluar dari Kemelut Maluku. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Umar, R. (2010). “Konflik Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Ancaman Kekerasan terhadap Perempuan,”, accessed on October 12 2010.

Van den Broek ofm, T.P.A., et al. (2001). Memoria Passionis di Papua: Kondisi Sosial Politik dan Hak Asasi: Manusia Gambaran 2000. Jakarta: Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP), Keuskupan Jayapura, and LSPP.

Varshney, A., R. Panggabean, and M.Z. Tadjoeddin. (2004). “Patterns of Collective Violence in Indonesia (1990-2003)”. Jakarta: USFIR.

Wahid Institute (2009) Kebebasan Beragama dan Kehidupan Keagamaan di Indonesia tahun 2009. Jakarta: The Wahid Institute.

Waileruny, S. (2010). Membongkar Konspirasi di Balik Konflik Maluku. Jakarta: Obor.

Wibowo, I. (2000) “Penutup: Kapan Ke-Cina-an Akan Berhenti?” in Harga yang Harus Dibayar: Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Widjojo, M.S. (2006). ”Nationalist and Separatist Discourses in Cyclical Violence in Papua.” Asian Journal of Social Sciences 34, no. 3: 410-130.

Widjojo, M, A. Elisabeth, A. Al Rahab, C. Pamungkas, and R. Dewi. (2009). Papua Road Map: Negotiating the Past, Improving the Present, and Securing the Future. Jakarta: LIPI, TIFA, and Obor.

Winarta, F.H. (2008) “No More Discrimination Against the Chinese” in Ethnic Chinese in Contemporary Indonesia, ed. Leo Suryadinata. Singapore: ISEAS.

Wulan, YC., Y. Yasmi, C. Purba, and E. Wollenberg (2004). “An Analysis of Forestry Sector Conflict in Indonesia 1997-2003.” Governance Brief, no.1. Center for International Forestry Research.

Yanuarti, S. (2008). ”Pergeseran Peran TNI Pasca MoU Helsinki” dalam Beranda Perdamaian: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki, ed. I.N. Bhakti. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zulkarnain, I., T.N. Pudjiastuti, dan U. Karomah (2003) Potensi Konflik di Daerah Pertambangan: Kasus Pongkor dan Cikotok. Jakarta: LIPI.

Zulkarnain, I., E. Erman, T.N. Pudjiastuti, and Y. Mulyaningsih (2005). Konflik di Kawasan Pertambangan Timah Bangka Belitung: Persoalan dan Alternatif Solusi. Jakarta: LIPI



DOI: https://doi.org/10.22146/pcd.25772

Article Metrics

Abstract views : 3426 | views : 2496

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Power, Conflict and Democracy Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

web
analytics View My Stats

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

       

 

 

                                © Faculty of Social and Political Sciences Gadjah Mada University Jl. Sosio-Yustisia Bulaksumur Yogyakarta 55281
                                                     Telp (0274) 563362 Ext. 150; +62 811 2515 863 - email: pcd@ugm.ac.id