Bersiasat Melawan Saudara Tua: Mobilisasi dan Resistensi Perempuan Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
Keke Pahlevi Daradjati(1*)
(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
The Japanese invasion of Indonesia in 1942 was driven by an urgent need for essential resources to support the Japanese effort to fight against the Allies. In its mobilisation plan, Japan placed women within the domestic sphere, providing daily informal services to support Japanese colonial policies. By analysing the Japanese propaganda materials and official documents chronologically, this paper found that there is the manipulation of several aspects of a gender policy for women, which were increasingly influenced by war conditions. Japan demands adherence to specific constructions about how women should act as citizens. In this regard, Indonesian women who chose collaboration and non-collaboration paths were adept at rearranging strategies so that the struggle continued as much as possible. To some extent, women could take advantage of the mass mobilisation facilities and roles that Japan had allocated to foster socio-economic improvements and efforts towards Indonesia’s political independence.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Terbitan Resmi Pemerintah
Kan po – Berita Pemerintah (Djakarta: Gunseikanbu, 2602-2605, 1942-1945).
Surat Kabar dan Majalah
“Penghargaan dan Nasehat Perdana Menteri Tojo kepada Kaum Wanita Pekerja Nippon”. Panjdi Poestaka, 15 Juni 1944.
“Papaya dan Arti Kaum Wanita dalam Peperangan”. Pandji Poestaka, 16 Juni 1944.
“Dizaman Baroe dilingkungan Keloearga”. Pandji Poestaka, 15 Februari 1944.
Soeara Asia, 17 April 1944.
Mr. R. Samsoedin “Insjaflah Tentang 3A”. Asia Raya, 12 Mei 1942.
“Kaum Ibu Jangan Tinggal Diam”. Asia Raya, 17 Mei 1942.
Maria Ulfah Santoso “Kedudukan Wanita dalam Masa Baru”. Asia Raya, 19 Juni 1943.
“Dimanakah Tempat Perempuan?”. Asia Raya, 20 November 1943.
Nyi Sri Mangunsarkoro “Pengaroeh Ketegoehan Watak Iboe kepada Masjarakat”. Asia Raya, 15 Januari 1944.
“Mulailah dengan Rumah Tangga Sendiri”. Asia Raya, 16 Februari 1944.
Nyi Sri Mangunsarkoro “Kebesaran Perempuan”. Asia Raya, 1 April 1944.
Ny. Soekaptinah Soenarjo Mangunpuspito. “Soempah Bakti Kaoem Wanita”. Asia Raya, 29 Mei 1944.
“Keputusan Permusyawaratan Djawa Hokokai Fujinkai seluruh Djawa dan Madura”. Asia Raya, 3 Juni 1944.
“Sikap Kaum Wanita di masa Perang: Rapat Umum di Taman Raden Saleh”. Asia Raya, 17 September 1944.
“Rapat Oemoem Poetra Bg. Wanita”. Pembangoen, 17 Maret 1943.
SK Trimurti “Wanita diwaktoe Perang”. Pembangoen, 2 Desember 1943.
Djawa baroe, 1 Februari 1943.
Maria Ulfah Santoso “Kewadjiban Kaoem Wanita dalam Masjarakat”. Djawa Baroe, 1 April 1943.
“Kaum Wanita Nippon”. Djawa Baroe, 15 April 1943.
“Hidup Sederhana”. Sinar Baroe, 1 Januari 1944.
“Gadis Indonesia yang Ingin Mengabdi Tanah Air”. Sinar Baroe, 5 Februari 1944.
“Perayaan Satu tahun Semarang Syu Fujinkai”. Sinar Baroe, 12 Februari 1944.
“Kewajiban Iboe”. Sinar Matahari, 22 Oktober 1942.
Buku, Jurnal, dan Karya Ilmiah
Aziz, M.A. (1955). Japan’s Colonialism and Indonesia. The Hague: Martinus Nijhoff.
Benda, Harry J. (1985). Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.
Blackburn, Susan (2007). Kongres Perempuan Pertama: Tinjauan Ulang. Yayasan Obor Indonesia/ KITLV.
Ebenstein. William (2006). Isme-isme yang Mengguncang Dunia. Yogyakarta: Penerbit Narasi.
Fatimah, Siti (2020). Perempuan dan Politik: Perempuan Indonesia pada Masa Jepang. Yogyakarta: Ombak.
Goto, Ken’ichi (1998). Jepang dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hardi, Lasmidjah (1981). Sumbangsihku Bagi Ibu Pertiwi: Kumpulan Pengalaman dan Pemikiran buku I- V. Jakarta: Yayasan Wanita Pejoang.
Horton, William Bradley & Didi Kwartanda (eds) (2009). The Encyclopedia of Indonesia in the Pacific War. Brill.
Issom, Sri Sjamsiar (2000). Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito Sosok Wanita Pergerakan Indonesia 1928-1956. Tesis. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universsitas Indonesia.
Kahin, George Mc Turnan (1995). Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Surakarta: UNS Press.
Kurasawa, Aiko (1993). Mobilisasi dan Kontrol: studi tentang perubahan sosial di pedesaan Jawa 1942-1945. Jakarta: PT. Grasindo.
Goodman, Grant K. (1991). Japanese Cultural Policies in Southeast Asia during World War 2. New York: St.Martin’s Press.
Kratoska, Paul H., (ed) (1998). Food Supplies and the Japanese Occupation in South-East Asia. New York: ST. Martin’s Press.
Lone, Steward, (ed) (2007). Daily Lives of Civilians in Wartime Asia: From the Taiping Rebellion to the Vietnam War. London: Greenwoodpress.
Lucas, Anton, (ed) (2012). Radikalisme Lokal: Oposisi dan Perlawanan Terhadap Pendudukan Jepang Di Jawa 1942-1945. Yogyakarta: Syarikat Indonesia.
Notosisanto, Nugroho, dkk. (1975). Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI: Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan.
Tim Penulis (1984). Perjuangan Wanita 10 Windu setelah Kartini 1901-1984. Jakarta: Departemen Penerangan.
Rambe, Hanna (1983). Mencari Makna Hidupku Bunga Rampai Perjalanan Sujatin Kartowijono. Jakarta: Sinar Harapan.
Sato, Shigeru (2015). War, Nasionalism, and Peassants: Java Under Japanese Occupation 1942-1945. New York: Routledge.
Sato, Shigeru (2006). “Indonesia 1939-1942: Prelude to the Japanese occupation,” Journal of Southeast Asian Studies 37, 2: 225-248.
Sihombing, O.D.P. (1962). Pemuda Indonesia Menantang Fasisme Jepang. Jakarta: Sinar Jaya.
Suryochondro, Sukanti (1984). Potret Pergerakan Wanita di Indonesia. Jakarta: CV Rajawali.
Wertheim, W.F. (1999). Masyarakat Indonesia dalam Transisi: Studi Perubahan Sosial. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
DOI: https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.79889
Article Metrics
Abstract views : 1579 | views : 2408Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Lembaran Sejarah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.