Katolik di Tanah Karo: Kabanjahe, 1942-1970an

https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.23810

Ranika Br Ginting(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


This research has three main goals, namelyto examine the introduction and development of Catholicism, changes to the community after conversion and the retension of the Catholic in Tanah Karo between the years of 1942 until the 1970s. The main problem is to construct the history of the missionary activities in the Batak Karo land and the social dynamics that resulted from these activities. The period in question is one that saw the conversion of the people in Tanah Karo to Catholicism. The year of 1942 represented a crisis to the missionary activities under the Japanese occupation and the forced honouring of the Japanese sun God. Since the 1950s until 1970s, the spread and number of Catholics in the area has expanded rapidly. The result of the research is that Catholicism has been successful in spreading their faith in Tanah Karo, especially in the area of Kabanjahe. This success was the result of several factors. First, the mission was able to mingle and adapt to Karo Batak society. Second, the founding of mission schools was based on the Catholic faith.

Keywords


Kabanjahe, Mission, Catholicism, Karo

Full Text:

PDF


References

Arsip Museum Karo Berastagi dan Koleksi Pribadi

Catatan menuju Jubelium 75 tahun Katolik di Tanah Batak, 2009.

Catatan Pastor Elpidius Van Duynhoven, 2015.

Catatan Sejarah Singkat Perguruan Katolik di Tanah Karo.

Dokumen Pribadi dari Ketep Stefanus Ginting.

Economic Activity Among The Karo Batak of Indonesia.

Buku dan Artikel

Bank, Jan. 1999.Katolik di Masa Revolusi Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Boelaars, Huub J. W. M. 2005.Indonesianisasi, dari Gereja Katolik di Indonesia Menjadi Gereja Katolik.Yogyakarta: Kanisius.

Joosten, Leo. 2006. Mbuah Page Nisuan. Berastagi: Museum Karo Berastagi.

. 2008. Tali Pengukur Jatuh ke Tanah Permai: Saudara-saudara Kapusin Belanda, Swiss, dan India di Sumatera 1911-2005. Medan: Bina Media.

. Kepentingan Kita Berbeda: Lima Puluh Tahun Misi Kapusin di Sumatera (1911-1961).Koleksi Museum Karo Berastagi. dan Kriswanto Ginting. 2014.Tanah Karo Selayang Pandang. Medan: Bina Media.

Budi Sinulingga, ‘Dari Mana Munculnya Istilah Batak’, Majalah Dalihan Na Tolu, No. 6.

Mawi. 2000.Sejarah Gereja Katolik Indonesia Jilid 3. Yogyakarta: Kanisius.

N.Siahaan. 1964.Sedjarah Kebudayaan Batak. Medan: Napitupulu.

NalintaGinting. 1977.Seminar Adat Istiadat Karo tanggal 16-19 Februari 1977 di Kabanjahe. Deli Tua: Kobe.

P.Sinuraya. 2002. Cuplikan Sejarah Penginjilan kepada Masyarakat Karo. Medan: Berkat Jaya.

Perret, Daniel. 2010.Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut. Jakarta: Gramedia.

Steenbrink, Karel. 2007.Catholics in Indonesia 1808-1942. Leiden: KITLV.

TridahBangun. 1986. Manusia Batak Karo. Jakarta: Inti Idayu Press.

Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian

Hisarma Saragih. 2000. Zending di Tanah Batak: Studi Tentang Konvensi di Kalangan Masyarakat Simalungun 1903-1942.Tesis,Universitas Gadjah Mada.

Seri Laporan No. 22 Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Biro Pusat Statistik, Sensus Penduduk 1961 Penduduk Desa Sumatera. Yogyakarta, PPSK UGM dan Biro Pusat Statistik, 1980.

Narasumber

Andreas Sitepu. 53 tahun. Kabanjahe. Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini. Anak dari Ngambangen Sitepu, kepercayaan Pastor Elpidius van Duynhoven.

Jumpa Min Br Bangun. 60 tahun. Simpang Katepul, Kabanjahe. Pensiunan Guru. Umat di Gereja Santa Perawan Maria Kabanjahe.

Leo Joosten. 73 tahun. Berastagi. Pastor, penulis, dan peneliti Batak. Misionaris Belanda.

Ngadep Tarigan. 67 tahun. Jl. Pahlawan Kabanjahe. Pensiunan Guru. Mantan Guru Sint Xaverius.

Ngarep Ginting. 67 tahun. Simpang Katepul, Kabanjahe. Pensiunan Guru. Mantan Guru Sint Xaverius.

N. J. Sembiring. 68 tahun. Bekasi. Pengusaha bumbu. Aktivis Karo dan Budayawan Karo.



DOI: https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.23810

Article Metrics

Abstract views : 3760 | views : 11570

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Lembaran Sejarah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


ISSN 2620-5882(online) | © 2024 Lembaran Sejarah

View My Stats