Kesenjangan Kebutuhan antara Pemerintah dan Masyarakat dalam Program Pembangunan: Analisa Felt Needs dan Action Needs dalam Relokasi Perikanan Karamba di Nambo, Kota Kendari
Nyai Rusmiah(1), Alia Bihrajihant Raya(2*), Krishna Agung Santosa(3)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Universitas Gadjah Mada
(3) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Kesenjangan kebutuhan antara pemerintah dan masyarakat sering kali menjadi rintangan bagi program-program pembangunan, terutama program yang secara langsung berbentuk relokasi fisik terhadap suatu kelompok masyarakat. Hal ini terjadi dalam kontroversi seputar relokasi budidaya karamba untuk mendukung program Kotaku di Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan antara kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat dan kebutuhan tindakan oleh pemerintah dalam relokasi karamba. Analisis data menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus tunggal. Hasil penelitian menemukan bahwa kebutuhan masyarakat dari aspek fisik secara kualitatif berbeda dengan kebutuhan tindakan Pemerintah, meskipun secara kuantitatif terpenuhi. Aspek fisik ini meliputi sarana dan prasarana dalam bentuk: kebutuhan kriteria lokasi baru, jaring, jumlah petakan dan ukuran karamba, jalan titian, desain bangunan, dan mesin pengontrol air. Ini adalah kegagalan dalam memenuhi kebutuhan fisik meskipun terlihat jelas pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan non-fisik melalui proses diskusi, informasi kajian kelayakan lokasi, dan penyesuaian jadwal relokasi. Namun, hal ini tidak cukup karena pemerintah dianggap tidak dapat memberikan informasi yang memadai tentang kajian kelayakan bangunan, data produktivitas ikan di lokasi baru, pengawasan untuk pengaturan kepemilikan asset, serta kebutuhan pendampingan teknis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembudidaya mulai dari cara budidaya ikan yang baik, mengatasi penyakit ikan, membuat pakan alternatif, meningkatkan pengetahuan tentang fungsi kelompok, analisis kajian ekonomi budidaya dan akses ke lembaga permodalan. Kesenjangan ini menyoroti pentingnya menghubungkan antara kebutuhan yang dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat dalam program pembangunan, yang memerlukan relokasi fisik terhadap suatu penduduk.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aminah, S., Sumardjo., L. D. dan S. D. (2014). Perubahan Model Komunikasi dan Pergeseran Paradigma Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. 24(1), 92–103.
Bappenas. (2023). Sekilas Sustainable Development Goals. Https://Sdgs.Bappenas.Go.Id.Diakses Pada Tanggal 1 Agustus. 2023.
Brooks, R. (2016). Relocation, Resistance and Resilience: Squatter Community Responses to Government Intervention for Urban Development in Kathmandu.
Cities Aliance. (2021). The Challenge of Slums an Overview of Past Approaches to Tackle It.
Creswell, J. W. (2017). Research design: Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Pustaka Pelajar.
Deni, A. (2023). Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi, Evaluasi dan Analisis. (P. T. Cahyono, Ed.). Yayasan Cendekia Mulia Mandiri.
Diori, H. I. (2021). A Critical Insight into Needs Assessment Technique and the Way Social Needs are Actually Assessed. Advanced Journal of Social Science, 8(1), 3–9. https://doi.org/10.21467/ajss.8.1.3-9
Dupont, V. D. N. (2016). Rethinking precarious neighbourhoods. Works, paths and interventions. In A. Deboulet (Ed.), Communication and participation challenges in informal settlement restructuring projects. Experiences in Delhi and other Indian cities. (p. 179193). AFD (Agence Francaise Development.
Elving, W. J. (2020). Sustainable Communication. International Journal of Environmental Sciences & Natural Resources, 26 (3).https://doi.org/10.19080/IJESNR.2020.26.556190
Ginting, E. S. W. (2016). Tingkat Kepuasan Masyarakat Desa Simacem Terhadap Relokasi Tempat Tinggal di Siosar Kecamatan Merek Kabupaten Karo.
Hidayatullah, S. (2023). Problematika Desa di Indonesia: Pembangunan Desa (Fisik dan Non-Fisik). PT Literasi Nusantara Abadi Group.
Jha, A. K. et al., (2010). Safer Homes, Stronger Communities: A Handbook for Reconstructing After Natural Disaster. World Bank.
Kamil. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan: Konsep dan Aplikasi. Alfabeta.
Kotaku. (2023). Kota Tanpa Kumuh (Kotaku): Tentang Program Kotaku. Diakses Pada Laman kotaku.pu.go.id. Pada Tanggal 1 Agustus 2023.
Makinde, W. A., and Olabode, B. M. (2019). Prioritizing Felt-Need Principle in Community Development for Sustainable Development in Nigeria. Journal of Public Administration, 1(2), 69–75. https://doi.org/10.22259/2642-8318.0102009
Mardikanto, T. (2009). Sistem Penyuluhan Pertanian. Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS Press.
Pokja PKP Kota Kendari. (2019). LARAP (Land Acquisition and Resettlement Action Plan. Penataan Kawasan Kumuh Cluster Puday-Nambo: Segmen 2 Petoaha: Bungkutoko.
Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
Revida, E., P. S. dan K. I. (2021). Manajemen Pembangunan Wilayah: Strategi dan Inovasi (E. Sudarmanto & E. C. Soleiman, Eds.; 1st ed.). Grup Publikasi Yayasan Insan Shodiqin Gunung Jati.
Rigon, A. (2022). Diversity, justice and slum upgrading: An intersectional approach to urban development. Habitat International, 130, 102691. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2022.102691
Soetomo. (2009). Pembangunan Masyarakat: Merangkai Sebuah Kerangka. Pustaka Pelajar.
Steyn, B., and Nunes, M. (2007). Communication strategy for community development: a case study of the Heifer project – South Africa. Communication, 27 (2), 29–48.https://doi.org/10.1080/02500160108537904
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (19th ed.). Alfabeta.
Suharto, E. (2009). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial. PT Refika Aditama.
Tanzil, M.A. Bauto, L.O.M. & Samardan. (2020). Implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku): Studi Kasus Di Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari. 1 (2). 86-98.
Tsubouchi, K., Okada, T., and Mori, S. (2021). Pathway of adaptation to community relocation: Prospects and limitations of community-centred planning. International Journal of Disaster Risk Reduction, 66, 102582.https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2021.102582
Ulenaung, V. Y. (2019). Impelementasi Penataan Ruang Dalam Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Menurut Undang-Undang No 26 Tahun 2007. Lex Administratum, 7(2), 63–73.
Un-Habitat. (2022). World Cities Report:Envisaging the Future of Cities.
World Bank. (2020). The World Bank Annual Report 2020: Supporting Countries in Unprecedented Times.
DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.92892
Article Metrics
Abstract views : 18 | views : 0Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Nyai Rusmiah, Alia Bihrajihant Raya, Krishna Agung Santosa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.