Perkembangan Pusat Perkotaan di Daerah: Analisa Kegiatan Wilayah Kabupaten Klaten Menggunakan Citra Landsat

https://doi.org/10.22146/kawistara.80250

Adinda Deviana(1), Sri Rum Giyarsih(2*), Dyah Rahmawati Hizbaron(3)

(1) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Kabupaten Klaten mengalami perkembangan pesat dari tahun ke tahun karena adanya perkembangan aspek fisik, politik, ekonomi, sosial dan budaya.  Untuk melihat perkembangan kota dari segi fisik maka harus diamati dari kenampakan fisik dari sistem jalan, blok bangunan permukiman serta blok bangunan bukan wilayah permukiman. Bentuk morfologi kota berbeda pada setiap bagiannya sesuai dengan sejarah pembentukan wilayah dapat dikaji dengan Citra Landsat 8. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arah perkembangan wilayah kawasan perkotaan Kabupaten Klaten melalui pengamatan dengan Citra Landsat-8. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif dalam penelitian ini untuk mengkaji interaksi wilayah menggunakan metode perhitungan teori gravitasi. Pola morfologi kota ditinjau dari perubahan morfologi kota tahun 2013 dan 2021 dengan meninjau pola plot bangunan, pola jaringan jalan dan sistem bangunan dengan citra Landsat 8. Pusat interaksi wilayah dibuat permodelan spasial 3 dimensi untuk memperlihatkan data visual sesuai kondisi lapangan. Zonasi dan Interaksi spasial dikaji berdasarkan analisis geometrik berdasarkan zonasi arah mata angin. Kawasan Perkotaan Klaten Bentuk morfologi kawasan perkotaan Kabupaten Klaten tahun 2013 dan 2021 adalah gurita (octopus city). Pusat morfologi kota berada di Kecamatan Klaten Tengah, Klaten Utara dan Klaten Selatan. Tentakel atau kaki gurita berada pada kawasan pinggiran kota dengan konsentrasi sebagai lokasi industri berada di Kecamatan Ngawen, Kalikotes dan Kebonarum.  Pola jalan kawasan perkotaan pada Pusat Kegiatan Wilayah 1 adalah campuran dari pola grid, spinal dan radial. Struktur morfologi bersifat konsentris dengan kepadatan lahan terbangun yang tinggi memiliki sifat linier dengan arah jalan. Perkembangan kota tersebar ke segala arah. Pusat Interaksi wilayah berada di Kecamatan Klaten Utara dan Klaten Tengah. Morfologi kota berpengaruh terhadap pembangunan kawasan sekitarnya.


Keywords


Bentuk Morfologi Kota; Kawasan Perkotaan; Pusat Kegiatan Wilayah; Interaksi Spasial

Full Text:

PDF


References

Adisasmita, Rahardjo (2013). Ekonomi Tata Ruang Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ariyadi, Bayu. (2014). “Analisis Pola Morfologi dan Interaksi Spasial Perkotaan Di Kota Yogyakarta Dengan Wahana Citra Landsat”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Klaten. 2015. Penyusunan RP2JM Kabupaten Klaten 2013-2031. Klaten: Bappeda Klaten.

Badan Pusat Statistik. Klaten dalam Angka Tahun 2013. Klaten: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. Klaten dalam Angka Tahun 2021. Klaten: Badan Pusat Statistik.

Bintarto, R. (1997). “Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Debray, Henri & Qiu, Chunping & Schmitt, Michael & Wang, Yuanyuan & Zhu, Xiao & Taubenböck, Hannes. (2021). Types of Morphological Configurations of the City across the Globe -a Remote Sensing based Comparative Approach. 10.48494/REALCORP2021.6016.

Deviana, Adinda. (2022). “Analisis Morfologi Kawasan Perkotaan Klaten dan Kekuatan Interaksi Spasial dengan Citra Landsat 8”. Tesis.Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Gandhi, S.M. & Sarkar, Bhabesh. (2016). Remote Sensing Techniques. 10.1016/B978-0-12-805329-4.00011-9.

Hadi sabari, Yunus. (2006). Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Hariyanto, A. (2017). Studi Pengembangan Ekonomi Lokal Terkait Interaksi Desa-Kota. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 14(1), 1-14.

He J, dkk (2017). “Measuring urban spatial interaction in Wuhan Urban Agglomeration, Central China: A spatially explicit approach”. Sustainable cities and society, 32, 569- 583.

Iyer, K. C., & Thomas, N. (2020). A Critical Review on Regional Connectivity Scheme of India. Transportation Research Procedia, 48, 47-59.

Jia, Kun & Liu, Jingcan & Tu, Yixuan & Li, Qiangzi & Sun, Zhiwei & Wei, Xiangqin & Yao, Yunjun & Zhang, Xiaotong. (2018). Land use and land cover classification using Chinese GF-2 multispectral data in a region of the North China Plain. Frontiers of Earth Science. 13. 10.1007/s11707-018-0734-8.

Kumar, dkk. (2015). “Applications of remote sensing and GIS in natural resource management”. Journal of the Andaman Science Association.

Liu, Han & Gong, Peng & Wang, Jie & Clinton, Nicholas & Bai, Yuqi & Liang, Shunlin. (2020). Annual dynamics of global land cover and its long-term changes from 1982 to 2015. Earth System Science Data. 12. 1217-1243. 10.5194/essd-12-1217-2020.Mansury, Y., & Shin, J. K. (2015). Size, connectivity, and tipping in spatial networks: Theory and empirics. Computers, environment and urban systems, 54, 428-437.

Mentari, dkk. (2016). “Bentuk Fisik Kenampakan Fisik Morfologi Kawasan Permukiman di Wilayah Pinggiran Selatan Kota Surakarta” Surakarta, dalam Jurnal Pengembangan Kota Vol. 4 No.2, DOI 10.14710/jpk.4.2.120-128.

Nagari, Galih Sekar Jati. (2020). “Kawasan ‘Pusat Kota’ Klaten Pada Masa Kolonial Hindia Belanda”, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala 23 (1). Medan, Indonesia, 28-45. https://doi.org/10.24832/bas.v23i1.420.

Oliveira, Vítor (2020). Urban Morphology. Oxford Bibliographies in Urban Studies (obo).doi: 10.1093/obo/9780190922481-0004.

Pascawijaya, Ramadhan. (2019). “Simulasi Perkembangan Menggunakan Metode Regresi Logistik Multinomial Dan Cellular Automata di Cekungan Bandung, Jawa Barat 2009 – 2018”. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Shi, Xunpeng & Yao, Lixia & Jiang, Han. (2019). Regional power connectivity in Southeast Asia: the role of regional cooperation. Global Energy Interconnection. 2. 444-456. 10.1016/j.gloei.2019.11.020.

Sofianto, K., Nugrahanto, W., Yuniadi, A. and Falah, M., 2020. Morphology of Garut City: Spatial Planning and Transportation System. Ancient Asia, 11, p.12. DOI: http://doi.org/10.5334/aa.213.

Sugiyono. (2010). “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D”. Bandung: Alfabeta.

Suharyanto, S., Zulham, A., Sidqi, M., Sudianto, A., Widianto, A., & Suraji, S. (2020). Pulau-pulau Kecil Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Perbatasan Indonesia: Review Aspek Teknis, Sosial dan Ekonomi. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 6 (1), 73-84.

Taubenböck, Hannes, Ines Standfuß, Martin Klotz, and Michael Wurm. 2016. "The Physical Density of the City—Deconstruction of the Delusive Density Measure with Evidence from Two European Megacities". ISPRS International Journal of Geo-Information 5, no. 11: 206




DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.80250

Article Metrics

Abstract views : 1348 | views : 1521

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2024 Adinda Deviana, Sri Rum Giyarsih, Dyah Rahmawati Hizbaron

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.