Serious Leisure:Menelisik Profesi Travel Influencer
Saepulloh Saepulloh(1*), Hendrie Adji Kusworo(2), Chafid Fandeli(3)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) 
(3) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Seiring perjalanan pertumbuhan peran media digital, travel influencer menjadi sektor pariwisata yang semakin penting. Mereka merupakan orang yang berpengaruh dalam kegiatan promosi destinasi dan produk-produk wisata. Mengawali karirnya dari hobi pelesir dan membagikan cerita perjalananannya di media sosial Instagram, hobi pelesir dan cerita perjalanan tersebut menarik pengguna Instagram lain untuk menjadi pengikut travel influencer. Hal ini akhirnya menjadi sebuah karir yang cemerlang dengan model kerja yang dilakukan para travel influencer secara profesional sebagai bagian dari pekerjaan utamanya (serious leisure). Pekerjaan sebagai travel influencer penuh-waktu membuka peluang kerjasama bisnis dengan pihak ketiga (endorsement), sehingga mobilitas menjadi padat karena jadwal perjalanan. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan netnografi. Selain itu, penelitian ini berfokus pada model kerja dengan konsep serious leisure. Hasil dari penelitian ini adalah menjadi seorang travel influencer membutuhkan waktu yang cukup lama dan membutuhkan ketekunan dan kesabaran lebih. Selain itu, meningkatkan kemampuan diri menjadi sebuah kewajiban saat menjalani karir sebagai seorang travel influencer. Studi ini mengungkap enam kualitas yang menjadi karakter serious leisure yaitu: (1) ketekunan, (2) karir , (3) usaha serius, (4) etos unik, (5) identitas, (6) keuntungan jangka panjang menjadi komponen yang saling berkaitan di dalam menekuni karir sebagai seorang travel influencer. Hal ini perlu diterapkan agar karir sebagai seorang travel influencer tetap dapat bertahan di karir travel influencer walapun semakin banyak bermunculan travel influencer baru lainnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, C., Hjorth, L. et al, Horst, H., Galloway, A., & Bell, G. (2017). The Routledge companion to digital ethnography. Routledge, New York.
Aw, E. C.-X., & Chuah, S. H.-W. (2021). “Stop the unattainable ideal for an ordinary me!” fostering parasocial relationships with social media influencers: The role of self discrepancy. Journal of Business Research, 132, 146–157.
Chan, K., Ng, Y. L., & Luk, E. K. (2013). Impact of celebrity endorsement in advertising on brand image among Chinese adolescents. Young Consumers.
Green, B. C., & Jones, I. (2005). Serious leisure, social identity and sport tourism. Sport in Society, 8(2), 164–181.
Hakim, I. N. (2019). Media Promosi Yang Ramah Wisatawan Milenial Millennial Tourist Friendly Promotional Media. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 13(2), 1–23.
Hine, C. (2020). Ethnography for the internet: Embedded, embodied and everyday. Routledge.
Jin, S. V., Muqaddam, A., & Ryu, E. (2019). Instafamous and social media influencer marketing. Marketing Intelligence & Planning.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), 59–68.
Khamis, S., Ang, L., & Welling, R. (2017). Self-branding,‘micro-celebrity’and the rise of Social Media Influencers. Celebrity Studies, 8(2), 191–208.
Kozinets, R. V. (2010). Netnography: Doing ethnographic research online. Sage publications.
Larasati, R. A. (2020). Generazi Z Lebih Ingin Menjadi Youtuber? Www.Kompas. Com. https://money.kompas.com/ read/2020/01/27/211831026/ generazi-z-lebih-ingin-menjadi youtuber .
McCormick, K. (2016). Celebrity endorsements: Influence of a product-endorser match on Millennials attitudes and purchase intentions. Journal of Retailing and Consumer Services, 32, 39–45.
Morningconsult.com. (2019). The Influencer Report: Engaging Gen Z and Millennials. Www.Moringconsult. Com. https://morningconsult.com/ influencer-report-engaging-gen-z[1]and-millennials/.
Okezone.com. (2018). Inilah Pekerjaan Kekinian Generasi Milenial yang Berkaitan dengan Media Sosial. Https://Economy.Okezone.Com/. https://economy.okezone.com/ read/2018/01/28/320/1851326/ inilah-pekerjaan-kekinian-generasi[1]milenial-yang-berkaitan-dengan[1]media-sosial.
Riyanto, G. P. (2021). Jumlah Pengguna Internet Indonesia 2021 Tembus 327. Www.Kompas.Com. https://tekno.kompas.com/ read/2021/02/23/16100057/ jumlah-pengguna-internet[1]indonesia-2021-tembus-202-juta.
Spillane, J. J. (1987). Pariwisata Indonesia Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta. Indonesia: Kanisius. Stebbins, R. A. (1996). Volunteering: A serious leisure perspective. Nonprofit and Voluntary Sector Quarterly, 25(2), 211–224.
Stephanie, C. (2021). Riset Ungkap Lebih dari Separuh Penduduk Indonesia “Melek” Media Sosial. Www.Kompas. Com. https://tekno.kompas.com/ read/2021/02/24/08050027/ riset-ungkap-lebih-dari-separuh[1]penduduk-indonesia-melek-media[1]sosial.
Stoldt, R., Wellman, M., Ekdale, B., & Tully, M. (2019). Professionalizing and profiting: The rise of intermediaries in the social media influencer industry. Social Media+ Society, 5(1), 2056305119832587.
Terttunen, A. (2017). The influence of Instagram on consumers’ travel planning and destination choice.
Torkildsen, G. (1992). Leisure and Recreation Management, London: E & FN Spon. Chapman & Hall.
Wolcott, H. F. (1992). Wolcott, Harry F.,” Posturing in Qualitative Inquiry,” pp. 3-52 in Margaret D. LeCompte, Wendy L. Millroy, and Judith Preissle, eds., The Handbook of Qualitative Research in Education. San Diego, CA: Academic Press, 1992.
Xiang, Z., & Gretzel, U. (2010). Role of social media in online travel information search. Tourism Management, 31(2), 179–188.
DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.v11i3.69303
Article Metrics
Abstract views : 2766 | views : 2210Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Saepulloh Saepulloh, Hendrie Adjie Kusworo, Chafid Fandeli
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.