Perencanaan dan Pengembangan Desa Wisata Kaba – Kaba Berbasis Kearifan Lokal

https://doi.org/10.22146/kawistara.63535

Anak Agung Sagung Alit Widyastuty(1*), I Made Bagus Dwiarta(2)

(1) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
(2) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


Pariwisata yang mempromosikan kearifan lokal akhir akhir ini semakin banyak diminati. Namun, peran kearifan lokal dalam pariwisata sering dikesampingkan karena buruknya perencanaan pariwisata dan pengembangan. Salah satu contoh pariwisata yang mengedepankan kearifan lokal adalah desa wisata Kaba – Kaba di Bali. Melalui desa wisata yang menekankan kepada potensi kearifan tradisional baik potensi alam, dan budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari prioritas strategi perencanaan dan pengembangan desa Wisata Kaba – Kaba Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali berdasarkan kearifan tradisional dengan memanfaatkan sarana prasarana dan daya Tarik yang ada di desa. Analisis yang digunakan untuk mendapatkan strategi prioritas perencanaan dan pengembangan desa wisata adalah Analisis Hiraki Proses (AHP). Metode pengumpulan data dengan observasi di lapangan serta wawancara mendalam ke pemuka adat dan juga aparatur pemerintah desa serta masyarakat yang terkait. Hasil Analisis Hirarki Proses yang di dapatkan menyatakan prioritas strategi perencanaan pengembangan desa wisata Kaba – Kaba menitikberatkan pada pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan wisata terutama pada aksesbilitas dan akomodasi. Prioritas strategi pengelolaan produk pariwisata secara profesional baik dari daya tarik alam dan daya tarik budaya dan sejarah yaitu memanfaatkan keberadaan dari Puri Gede Kaba – Kaba yang menjadi penanda desa wisata Ecoculture Tourism. Selain daya tarik alam dan daya tarik budaya serta sejarah, kesiapan dari sumber daya manusia yang dikemas berdasarkan kearifan lokal masyarakat desa juga merupakan prioritas strategi lanjutan.


Keywords


Desa Wisata Kaba; Kearifan Lokal; Strategi Perencanaan; Pengembangan.

Full Text:

PDF


References

Adiwijaya, I. M. W. (2011). Fungsi dan Tugas Pecalang (Studi Deskriptif Kualitatif di Desa Adat Tandeg, Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Bandung, Provinsi Bali). Perpusatakaan.uns.ac.id. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Retrieved from https://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/fungsi-dan-tugas

Darmastuti, R., Bajari, A., Martodirdjo, H. S., & Maryani, E. (2016). Gethok Tular, Pola Komunikasi Gerakan Sosial Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Samin di Sukolilo. Jurnal ASPIKOM, 3(1), 104. https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i1.103

Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni, M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Kawistara, 3(2), 129–139. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/kawistara.3976

Herawati, T. (2011). Model Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengembangan Desa Wisata di Depok. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 10(2), 168–175.

Judisseno, R. K. (2019). Branding Destinasi dan Promosi Pariwisata. (R. K. Judisseno, Ed.) (Pertama). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kariyana, M., Ardana, P. D. H., & Sudika, I. G. M. (2019). Analisis Parkir Desa Wisata Kaba - Kaba. In D. M. P. Wedagama, I. M. A. Ariawan, G. Pringgana, & G. A. P. C. Dharmayanti (Eds.), Seminar Nasional Teknik Sipil “Mitigasi Bencana dan Pembangunan Infrastruktur Teknik Sipil Berkelanjutan” (p. TR-12-TR-19). Denpasar: Udanyana University Press 2019. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Kasuma, I. putu A. W., & Suprijanto, I. (2010). Karakteristik ruang Tradisional pada Desa Adat Penglipuran, Bali. Jurnal Permukian, 7(1), 40–50.

Kumurur, V. A., & Damayanti, S. (2009). Pola perumahan dan pemukiman desa tenganan bali. Jurnal Sabua, 1(1), 1–7.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Kaba - Kaba tahun 2020 - 2025. (2019). Desa Kaba - Kaba Tahun 2020 - 2025.

Surat Keputusan Bupati Tabanan no. 11 tahun 2018. (2018). Tentang Desa Wisata.

Susetya, I. E., & Harahap, Z. A. (2018). Aplikasi Budikdamber ( Budidaya Ikan dalam Ember ) untuk Keterbatasan Lahan Budidaya di Kota Medan. Abdimas Talenta, 3(2), 422–426.

Wahjoeni, D., & Wati, S. (2011). Perubahan Pola Tata Ruang Pada Karang Desa Adat Jatiluwih di Bali. Arsitektur Komposisi, 9(2 (Oktober)), 93–107.

Widhiarini, N. M. A. N., Oktavian, P. E., & Permanita, N. P. F. D. (2019). Arsitektur Tradisional Bali Pada Bangunan Puri Sebagai Daya Tarik Wisata Minat Khusus dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Bali. Pusaka, Jurnal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event, 1(2), 46–52.

Widyastuty, A. A. S. A. (2018). Tri Hita Karana dalam Pengendalian Perkembangan Pola Permukiman di Desa Kaba - Kaba Tabanan bali. In Y. Sukestiyarno (Ed.), Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP - 1) Inovasi Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0 (pp. 546–554). Surabaya.

Wijayanthi, I. G. A. K., & Sanjiwani, P. K. (2019). Pengelolaan Desa Wisata Kaba – Kaba , Kecamatan Kediri , Kabupaten Tabanan : Suatu Analisis Kualitatif. Jurnal Destinasi Pariwisata, 7(2).



DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.63535

Article Metrics

Abstract views : 6308 | views : 9023

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Anak Agung Sagung Alit Widyastuty

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.