Kontrol Glikemik dan Profil Serum Kreatinin Pada Pasien DM Tipe 2 Dengan Gagal Ginjal Kronik
Emy Oktaviani(1*)
(1) Pakuan University, Bogor
(*) Corresponding Author
Abstract
Diabetes mellitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang jumlahnya terus meningkat sehingga meningkatkan jumlah pengunaan obat antidiabetik dan berisiko menimbulkan efek samping obat terutama pada fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antidiabetik dan hubungannya dengan kontrol glikemik dan serum kreatinin, serta hubungan kontrol glikemik dengan serum kreatinin pada pasien DM tipe 2 dengan gagal ginjal kronik rawat jalan. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional secara retrospektif menggunakan data rekam medik pasien. Kontrol glikemik dilihat dari gula darah puasa (GDP) dan gula darah 2 jam post prandial (GD2JPP). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dari 83 data rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola pengunaan antidiabetik oral dengan GDP (p-value=0,546), namun menunjukkan hubungan yang signifikan antara pola pengunaan antidiabetik oral dengan GD2JPP (p-value=0,008) dan serum kreatinin (p-value=0,000). Hasil penelitian juga menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara GD2JPP dengan serum kreatinin (p-value=0,009).
Kata Kunci: Diabetes, Kontrol Glikemik, Serum Kreatinin
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI; 2015. 2. International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas Eighth Edition. Brussels: International Diabetes Federation; 2017. 3. Decroli E. Diabetes Mellitus Tipe 2. Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas; 2019. 4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. 5. Putra RJS, Achmad A, Pramestutie HR. Kejadian Efek Samping Potensial Terapi Obat Anti Diabetes Pada Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan Algoritme Naranjo. Pharm J Indones. 2017;2(2):45-50. 6. Smeltzer SC. Keperawatan Medikal-Bedah (Brunner & Suddarth) Edisi 12. Jakarta: EGC; 2014. 7. Pratama AAY. Korelasi Lama Diabetes Melitus Terhadap Kejadian Nefropati Diabetik : Studi Kasus Di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. J Media Med Muda. 2013;2(1). 8. Putri RI. Faktor Determinan Nefropati Diabetik Pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. J Berk Epidemiol. 2015;3(1):109-121. 9. Padma IGAPWS, Arjani IAMS, Jirna IN. Gambaran Kadar Kreatinin Serum Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. eJurnal Poltekkes Denpasar. 2017;5(6):107-117. 10. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Keempat. Jakarta: CV Sagung Seto; 2011. 11. Subhan TA. Perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan DM dan Tanpa DM yang Menjalani Hemodialisis Rutin di RSUD Dr. Moewardi. J Chem Inf Model. 2018;53(9):1689-1699. doi:10.1017/CBO9781107415324.004 12. Dabla PK. Renal function in diabetic nephropathy. World J Diabetes. 2010;1(2):48. doi:10.4239/wjd.v1.i2.48 13. Sahid QAU. Hubungan Lama Diabetes Melitus Dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal Di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. 2012;66. 14. Suryawan DGA, Arjani IAMS, Sudarmanto IG. Gambaran Kadar Ureum Dan Kreatinin Serum Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di RSUD Sanjiwani Gianyar. Meditory J. 2016;4(1):145-153. 15. Sholikhah AI, Prawirohardjono W. Gambaran Pola Penggunaan Metformin Terhadap Kadar Kreatinin Serum Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit" X". 2019;4(2):66-74. 16. Muyasyaroh SN. Evaluasi Interaksi Obat Pada Pengobatan Penyakit Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 Dengan Komplikasi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kabupaten Klaten Periode 2017. 2018. 17. Magdalena S. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Monoterapi Metformin dan Kombinasi Metformin Dengan Sulfonilurea Pada Pasien Diabetes Melitus Di Ruang Rawat Inap RS Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor. Skripsi. 2018. 18. Lestari W. Gambaran Efektivitas Penggunaan Obat Antidiabetik Tunggal dan Kombinasi Dalam Mengendalikan Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Rumah. Skripsi. 2013. 19. Adnan M, Mulyati T, Isworo JT. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 Rawat Jalan Di RS Tugurejo Semarang. J Gizi. 2013;2(April):18-25. 20. Masi G, Oroh W. Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. e-journal Keperawatan. 2018;6(1):1-5. 21. Yuhelma, Hasneli I Y, Annis N F. Identifikasi dan Analisis Komplikasi Makrovaskuler dan Mikrovaskuler pada Pasien Diabetes Mellitus. J Online Mhs. 2013;2(1):569-579. 22. Arnouts P, Bolignano D, Nistor I, et al. Glucose-lowering drugs in patients with chronic kidney disease: A narrative review on pharmacokinetic properties. Nephrol Dial Transplant. 2014;29(7):1284-1300. doi:10.1093/ndt/gft462 23. Lipska KJ, Bailey CJ, Inzucchi SE. Use of Metformin in the Setting of Mild-to-Moderate Renal Insuffisiency. Diabetes Care. 2011;34(6):1431-1437. doi:10.2337/dc10-2361 24. Defronzo R, Fleming GA, Chen K, Bicsak TA. Metformin-associated lactic acidosis: Current perspectives on causes and risk. Metabolism. 2016;65(2):20-29. doi:10.1016/j.metabol.2015.10.014 25. Udayani NNW, Meriyani H. Perbedaan Efektivitas Penggunaan Obat Antidiabetik Oral Tunggal Dengan Kombinasi Pada Pasien DM Tipe 2 Di UPT. Puskesmas Dawan II Kabupaten Klungkung Periode November 2015-Februari 2016. J Ilm Medicam. 2016;2(2):47-52. doi:10.1017/CBO9781107415324.004 26. Bamanikar Professor S, Bamanikar S, Bamanikar A, Arora A. Study of Serum urea and Creatinine in Diabetic and non-diabetic patients in in a tertiary teaching hospital. J Med Res. 2016;2(1):12-15. http://www.medicinearticle.com/JMR_201621_04.pdf. 27. Getachew H, Tadesse Y, Shibeshi W. Drug dosage adjustment in hospitalized patients with renal impairment at Tikur Anbessa specialized hospital, Addis Ababa, Ethiopia. BMC Nephrol. 2015;16(1):1-9. doi:10.1186/s12882-015-0155-9 28. Landefeld K, Gonzales H, Sander GE. Hypertensive Crisis : The Causative Effects of Nonsteroidal Anti- Inflammatory Drugs. J Clin Case Reports. 2016;6(7):10-12. doi:10.4172/2165-7920.1000860 29. Sihotang RC, Ramadhani R, Tahapary DL. Efikasi dan Keamanan Obat Anti Diabetik Oral pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronik. J Penyakit Dalam Indones. 2018;5(3):150. doi:10.7454/jpdi.v5i3.202 30. Mahara ND. Hubungan Kadar Kreatinin Serum Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rsud Dr. Sayidiman Kabupaten Magetan. 2016. 31. Chutani A, Pande S. Correlation of serum creatinine and urea with glycemic index and duration of diabetes in type 1 and type 2 diabetes mellitus: A comparative study. Natl J Physiol Pharm Pharmacol. 2017;7(9):914-919. doi:10.5455/njppp.2017.7.0515606052017 32. Hakim L. Farmakokinetik Klinik. Yogyakarta: Bursa Ilmu Yogyakarta; 2013.
DOI: https://doi.org/10.22146/jmpf.60323
Article Metrics
Abstract views : 5434 | views : 12248Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.