KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DIARE AKUT DI BANGSAL RAWAT INAP ANAK
Kristina Eni Trisnowati(1*), Sylvi Irawati(2), Eko Setiawan(3)
(1) Departemen Farmasi Klinis dan Komunitas, Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya
(2) Departemen Farmasi Klinis dan Komunitas Pusat Informasi Obat dan Layanan Kefarmasian (PIOLK), Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya
(3) Departemen Farmasi Klinis dan Komunitas Pusat Informasi Obat dan Layanan Kefarmasian (PIOLK), Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya
(*) Corresponding Author
Abstract
Pemberian terapi antibiotik untuk pasien diare akut anak yang kurang tepat merupakan salah satu tantangan dalam bidang kesehatan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Fenomena tersebut berpotensi meningkatkan biaya kesehatan yang seharusnya dapat dihindari di era implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan deskripsi profil penggunaan dan biaya antibiotik pada pasien diare akut anak yang menjalani rawat inap. Penelitian observasional ini dilakukan secara prospektif selama April-Juli 2015. Rekam medis pasien serta data tagihan biaya perawatan (billing) pasien digunakan sebagai bahan penelitian. Konfirmasi dengan tenaga kesehatan lain, jika diperlukan, dilakukan pada saat proses visite bersama dengan tenaga kesehatan lain. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan antibiotik dan biaya. Sebanyak 43 pasien anak memenuhi kriteria inklusi penelitian ini. Hampir seluruh pasien (93,02%) mendapatkan antibiotik dan sefalosporin generasi ketiga (69,23%) merupakan golongan antibiotik yang paling banyak diresepkan baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi. Sebanyak 45,49% (rentang 2,13%-79,48%) dari total biaya obat dialokasikan untuk penggunaan antibiotik. Rata-rata lama perawatan pada pasien diare akut non disentri dengan dan tanpa terapi antibiotik adalah 4,72 hari dan 2,5 hari, secara berturut-turut. Penggunaan antibiotik yang lazim diberikan kepada pasien diare akut anak tidak memperpendek lama tinggal di rumah sakit. Peresepan antibiotik pada pasien anak dengan diare akut perlu dipertimbangkan lebih lanjut dengan mempertimbangkan peta kuman lokal rumah sakit.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
1. Bonkoungou IJO, Haukka K, Österblad M, et al. Bacterial and viral etiology of childhood diarrhea in Ouagadougou, Burkina Faso. BMC Pediatr. 2013;13(1):36. doi:10.1186/1471-2431-13-36.
2. Kotwani A, Chaudhury RR, Holloway K. Antibiotic-prescribing practices of primary care prescribers for acute diarrhea in New Delhi, India. Value Health. 2012;15(1 Suppl): S116-9. doi: 10.1016/j.jval.2011.11.008.
3. Mengistie B, Berhane Y, Worku A. Prevalence of diarrhea and associated risk factors among children under-five years of age in Eastern Ethiopia: A cross-sectional study. Open J Prev Med. 2013;3(7):446-453. doi:10.4236/ojpm.2013.37060.
4. Moyo SJ, Gro N, Matee MI, et al. Age specific aetiological agents of diarrhoea in hospitalized children aged less than five years in Dar-es-Salaam, Tanzania. BMC Pediatr. 2011;11(1):19. doi:10.1186/1471-2431-11-19.
5. Muraduzzaman AKM, Rashed-Ul Islam SM, Mahmudur Rahman Siddiqui M. Use of drugs and treatment cost in acute watery diarrhoea of under-2 children attending a tertiary hospital of Bogra. J Med. 2013;14(2):149-152. doi:10.3329/jom. v14i2.19665.
6. Jigar R. Panchal, Chetna K. Desai, Geetha S. Iyer, Prakruti P. Patel RKD. Prescribing pattern and appropriateness of drug treatment of diarrhoea in hospitalised children at a tertiary care hospital in India. Int J Med Public Heal. 2013;3(4):335-341. doi:10.4103/2230-8598.123522.
7. Salim H, Karyana IPG, Sanjaya-Putra IGN, Budiarsa S, Soenarto Y. Risk factors of rotavirus diarrhea in hospitalized children in Sanglah Hospital, Denpasar: a prospective cohort study. BMC Gastroenterol. 2014;14(1):54. doi:10.1186/1471-230X-14-54.
8. Soenarto Y, Aman AT, Bakri A, et al. Burden of Severe Rotavirus Diarrhea in Indonesia. J Infect Dis. 2009;200(s1): S188-S194. doi:10.1086/605338.
9. UNICEF. Levels & Trends in Child Mortality.; 2014.
10. World Health Organization. World Health Statistics.; 2013.
11. Zwisler G, Simpson E, Moodley M. Treatment of diarrhea in young children: results from surveys on the perception and use of oral rehydration solutions, antibiotics, and other therapies in India and Kenya. J Glob Health. 2013;3(1). doi:10.7189/jogh.03.010403.
12. Lafta RK, Al-Shatari SAE HR. Drug Misuse in the treatment of diarrhea Among Children under Five Years: A Sample from Baghdad. Iraqi J Community Med. 2014;27(1):14-17.
13. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit. Profil Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan.; 2012. http://www.tbindonesia.or.id/pdf/profilpppl2012-130917032535-phpapp02.pdf.
14. Bbosa GS, Wong G, Kyegombe DB O-OJ. Effects of Intervention Measures on Irrational Antibiotics/Antibacterial Drug Use in Developing Countries: A Systematic Review. Health (Irvine Calif). 2014;6(2):171-187. doi:10.4236/health.2014.62027.
DOI: https://doi.org/10.22146/jmpf.363
Article Metrics
Abstract views : 7505 | views : 31430Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.