EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DI DESA LOKUS STUNTING KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2022

https://doi.org/10.22146/jkki.85424

Fajar Aria Phitra(1*), Nur Indrawaty Lipoeto(2), Husna Yetti(3)

(1) Universitas Andalas
(2) Universitas Andalas
(3) Universitas Andalas
(*) Corresponding Author

Abstract


Prevalensi balita stunting Kabupaten Merangin berdasarkan SSGI 2022 yaitu sebesar 14,5%. Angka ini sudah mengalami penurunan yaitu 19,7% pada tahun 2021. Untuk    mencapai target RPJMD Kabupaten Merangin 2019-2024 pada angka  9%  tahun 2024, maka laju penurunan prevalensi stunting harus ditingkatkan menjadi 3% per tahun. Target yang masih belum tercapai ini menjadi indikator masih perlu ditingkatkan kembali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat melalui evaluasi input, proses dan output pada pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting di desa lokus yang berhasil dan desa yang kurang berhasil menurunkan stunting. Penelitian ini merupakan suatu rancangan penelitian kebijakan. Metode penelitian kebijakan yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan input, proses dan output dalam evaluasi pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting di desa yang berhasil dan kurang berhasil menggunakan wawancara semi struktur  (semi-sctructure interview) dan telaah dokumen. Hasil : komponen input, diketahui perbup stunting masih terdapat kekurangan muatan isi perbup yang mengacu pada prepres 72 tahun 2021.Ketenagaan ditingkat Kabupaten dan desa yang kurang berhasil masih kurang dan desa yang berhasil sudah mencukupi. Alokasi dana di tingkat Kabupaten belum memenuhi amanat dalam perka 12 tahun 2021 sebesar 10% dari APBD, sedangkan Desa yang berhasil dan kurang berhasil sudah memenuhi. Dilihat dari Proporsi anggaran intervensi spesifik jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan intervensi sensitif, padahal intervensi spesifik dan sensitif berkontribusi masing-masing sebesar 70%:30% dalam menurunkan stunting.Sarana dan Prasarana, ketersedian tablet Fe untuk calon pengantin belum dialokasikan pengadaannya, Alat antropometri yang belum tersedia di semua posyandu. Metode, tidak tersedia buku pedoman. Komponen proses, Pelaksanaan konvergensi stunting di tingkat kabupaten dan Desa berhasil sudah melaksanakan berdasarkan juknis kemendagri dan perbup stunting sedangkan desa yang kurang berhasil belum sepenuhnya mengikuti pedoman. Sedangkan komponen output pada cakupan belum mencapai target yang ditetapkan, dan tahapan belum mengikuti pedoman yang ditetapkan pada desa kurang berhasil.

Keywords


Evaluasi, Konvergensi, Program, Stunting

Full Text:

PDF


References

WHO. Levels and trends in child malnutrition: UNICEF. Published online 2021. 2. Kemenkes. Mengenal Apa Itu Stunting. Published 2022. Accessed March 10, 2023. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting 3. Kemenkes RI. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesai (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Published online 2021. 4. Syafrawati S, Lipoeto NI, Masrul M, et al. Factors driving and inhibiting stunting reduction acceleration programs at district level: A qualitative study in West Sumatra. PLoS One. 2023;18(3 MARCH). doi:10.1371/journal.pone.0283739 5. Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin. PUBLIKASI DATA STUNTING BIDANG KESEHATAN DALAM UPAYA PENURUNAN STUNTING KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2022. Published online 2022. 6. HAR T, Riant N. Kebijakan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar). Published online 2016:241. 7. Kemendagri. Petunjuk Teknis Pelaksanaan 8 (Delapan) Aksi Konvergensi Stunting di daerah. Published online 2022. 8. Arumsari W, Supriyati D, Sima P. Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan Stunting di Era Pandemi Covid-19. J Manaj Kesehat Indones. 2022;10(2):82-94. 9. Muthia G, Edison E, Yantri E. Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan Stunting Ditinjau dari Intervensi Gizi Spesifik Gerakan 1000 HPK Di Puskesmas Pegang Baru Kabupaten Pasaman. J Kesehat Andalas. 2020;8(4):100-108. doi:10.25077/jka.v8i4.1125 10. Khoeroh H, Indriyanti DR. Evaluasi penatalaksanaan gizi balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Sirampog. Unnes J Public Heal. 2017;6(3):189-195. 11. Sriatmi A. Evaluasi Proses dalam Program Penanganan Stunting di Semarang. Published online 2021. 12. Priharwanti A. Evaluasi CIPP (Context-Input-Process-Product) Program ASI Eksklusif sebagai Upaya Penurunan Stunting di Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Pena J Ilmu Pengetah dan Teknol. 2022;36(2):89-97. 13. Arumsari W, Supriyati D, Sima P. Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan Stunting di Era Pandemi Covid-19. J Manaj Kesehat Indones. 2022;10(2):82-94. doi:10.14710/jmki.10.2.2022.82-94 14. Sukmalalana, Putra HD, Vanny C. Percepatan Penurunan Stunting Untuk Mewujudkan Sumber Daya Manusia Indonesia Yang Unggul. Pus Kaji Akuntabilitas Keuang Negara. 2022;1(1):1-15. https://berkas.dpr.go.id/puskajiakn/analisis-ringkas-cepat/public-file/analisis-ringkas-cepat-public-52.pdf 15. Kemenkes R. PMK nomor 2 tahun 2020 standar antropometri anak. Published online 2020. 16. Yusma Indah Jayadi, Syarfaini, Ansyar DI, Sayyidinna DA. Evaluasi program pemberian makanan tambahan (mt) anak balita pada masa pandemi covid 19 puskesmas kabupaten gowa. Published online 2021. 17. Susi S. Evaluasi Pelaksanaan Program Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri di Puskesmas Cakupan Tertinggi dan Terendah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2019. Published online 2020. 18. Sewa R, Tumurang M, Boky H. Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Pencegahan Stunting Oleh Kader Posyandu Diwilayah Kerja Puskesmas Bailang Kota Manado. J Kesmas. 2019;8(4):80-88. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/23968/23615 19. Nuradhiani A, Briawan D, Dwiriani CM. Dukungan guru meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di Kota Bogor. J Gizi dan Pangan. 2017;12(3):153-160. 20. Kemendagri. Pedoman Teknis Penilaian Kinerja 8 Aksi konvergensi stunting Kabupaten /Kota. Published online 2021. 21. Picauly I. Pengaruh Pelaksanaan Aksi Konvergensi Stunting Terhadap Cakupan Program Intervensi Gizi Sensitif di Propinsi Nusa Tenggara Timur. J Pangan Gizi Dan Kesehat. 2021;10(2):71-85. 22. Susanti M, Mardhiah N. Strategi Pemerintah Simeulue dalam Penanganan Prevalensi Stunting pada Anak Balita. J Soc Policy Issues. Published online 2022:1-6. 23. Halisah UN, Irawati I, Yuliastina R. IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI SUMENEP N0. 14 TAHUN 2019 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN STUNTING. J Public Corner Fisip Univ Wiraraja. 2020;15:25-37. 24. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 2019;(2). 25. Kemenkes R. PMK 66 tahun 2014 tentang pemantauan pertumbuhan, perkembangan dan gangguan tumbuh kembang anak. Published online 2014. 26. Bappeda Kabupaten Grobogan. Hasil Analisis Situasi Prevalensi Stunting di Kab. Grobogan (Tingkat Kabupaten). Published online 2020.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkki.85424

Article Metrics

Abstract views : 2103 | views : 6484

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI [ISSN 2089 2624 (print); ISSN 2620 4703 (online)] is published by Center for Health Policy and Management (CHPM). This website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.
 Web
Analytics View My Stats