Memetakan Garis Pertahanan Melawan Leptospirosis: Pendekatan Spasial untuk Meningkatkan Respons dan Pencegahan
Yuli Subiakto(1), Giyantolin Giyantolin(2*)
(1) Program Studi Farmasi Militer, Fakultas Farmasi Militer, Universitas Pertahanan RI Program Studi Farmasi, Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit
(2) Magister Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini menjadi perhatian serius di banyak negara, termasuk Indonesia, khususnya di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Demak memiliki topografi dan iklim yang mendukung pertumbuhan bakteri Leptospira, ditambah dengan pola perilaku yang dapat meningkatkan risiko paparan terhadap penyakit ini.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memetakan garis pertahanan dalam mencegah dan mengendalikan penyakit leptospirosis melalui pendekatan spasial.
Metode: Penelitian ini menggunakan cross-sectional yang melibatkan analisis spasial terhadap data kasus leptospirosis yang dilaporkan di Kabupaten Demak dari tahun 2014-2023. Data yang dianalisis mencakup daerah spasial kasus dan informasi demografis terkait. Analisis dilakukan menggunakan metode analisis geospasial seperti peta choropleth, analisis hotspot, dan analisis klaster.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2014, hanya sebagian kecamatan (57%) yang mengalami kejadian leptospirosis (35 kasus), namun pada 2018 semua kecamatan (100%) terdampak (112 kasus). Analisis spasial menunjukkan bahwa penyakit ini lebih sering terjadi di daerah utara dibandingkan daerah selatan Kabupaten Demak, terutama di daerah rendah atau dekat perairan.
Kesimpulan: Penyebaran penyakit ini dalam satu dekade terakhir menunjukkan bahwa wilayah utara lebih rentan. Melalui pendekatan spasial, intervensi kesehatan masyarakat yang tepat sasaran dapat diimplementasikan untuk mengurangi insiden leptospirosis dan melindungi masyarakat dari ancaman penyakit leptospirosis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aghajani, J., Farnia, P., & Velayati, A. A. (2022). Impact of Geographical Information System on Public Health Sciences. Biomedical and Biotechnology Research Journal (BBRJ), 6(1), 94–100. https://doi.org/10.4103/bbrj.bbrj
Crispin, A. R., Sitorus, M. E. J., Zega, D. F., Kamble, P. B., & Dewantoro, R. W. (2023). Manfaat sistem informasi geografis terhadap penyakit dengue: Scoping Review. Haga Journal of Public Health (HJPH), 1(1), 24–31. https://doi.org/10.62290/hjph.v1i1.13
Dhewantara, P. W., Zhang, W., Al Mamun, A., Yin, W. W., Ding, F., Guo, D., Hu, W., & Soares Magalhães, R. J. (2020). Spatial distribution of leptospirosis incidence in the Upper Yangtze and Pearl River Basin, China: Tools to support intervention and elimination. Science of the Total Environment, 725, 138251. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138251
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak. (2024). Laporan Kasus Penyakit Leptospirosis Selama 10 Tahun Terakhir. Dinas Kesehatan Kabupaten Demak.
Dinkes Kabupaten Demak. (2023). Profil Kesehatan Kabupaten Demak 2022. In Dinas Kesehatan Kab. Demak (2023rd ed., Issue 44). Dinas Kesehatan Kabupaten Demak.
Endrawati, E. (2015). Penerapan Komunikasi Kesehatan Untuk Pencegahan Penyakit Lepstospirosis Pada Masyarakat Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Komunikasi, 7(1), 1–25. https://doi.org/https://doi.org/10.24912/jk.v7i1.4
Ikawati, B., Sulistyani, & Nurjazuli. (2009). Analisis Karakteristik Lingkungan Pada Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Demak Jawa Tengah Tahun 2009. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 8(2), 39–46. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/mkmi.9.1.33-40
Janah, M., Rejeki, D. S. S., & Nurlaela, S. (2021). Analisis Kondisi Lingkungan pada Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Banyumas dengan Pendekatan Spasial. ASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Disease Studies, 13(2), 89–100. https://doi.org/10.22435/asp.v13i2.4837
Kadir, M. A. A., Manaf, R. A., Mokhtar, S. A., & Ismail, L. I. (2023). Spatio-Temporal Analysis of Leptospirosis Hotspot Areas and Its Association with Hydroclimatic Factors in Selangor, Malaysia: Protocol for an Ecological Cross-sectional Study. JMIR Research Protocols, 12(e43712), 1–8. https://doi.org/10.2196/43712
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kemenkes 2020-2024, Pub. L. No. 21 (2020).
Khashoggi, B. F., & Murad, A. (2020). Issues of healthcare planning and GIS: A review. ISPRS International Journal of Geo-Information, 9(6). https://doi.org/10.3390/ijgi9060352
Kuswati, K., Suhartono, S., & Nurjazuli, N. (2017). Distribusi Kasus Leptospirosis di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 15(2), 56. https://doi.org/10.14710/jkli.15.2.56-61
Ma’shumah, N., Widjanarko, B., & Sakundarno, A. (2020). Leptospirosis Prevention and Control Strategies One Health Based in Karangtengah Demak Indonesia. The International Journal of Health, Education and Social (IJHES) The International Journal of Health, Education and Social (IJHES), 3(8), 1–13. https://doi.org/https://doi.org/10.1234/ijhes.v3i8.105
Martini, M., Hestiningsih, R., Wuryanto, M. A., Yuliawati, S., & Hariyanto, S. (2020). Sosialisasi Pencegahan Leptospirosis Melalui Pengendalian Kepadatan Tikus Dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga kepada Warga Kelurahan Srondol Kota Semarang. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020, 1(1), 19–22. proceedings.undip.ac.id
Mwachui, M. A., Crump, L., Hartskeerl, R., Zinsstag, J., & Hattendorf, J. (2015). Environmental and Behavioural Determinants of Leptospirosis Transmission: A Systematic Review. PLoS Neglected Tropical Diseases, 9(9), 1–15. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0003843
Ningsih, I., & Wahid, M. H. (2022). Leptospirosis Ditinjau dari Aspek Mikrobiologi. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 7(1), 31–43. https://doi.org/10.33019/ekotonia.v7i1.3141
Nurvita, S. (2023). Pemetaan Epidemiologi Leptospirosis Berbasis Sistem Informasi Geografis Tahun 2021-2022. Prepotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(3), 16754–16761. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.21865
Pranaja, R. (2023). Analisis Data Geospasial Dalam Memetakan Penyebaran COVID-19. Duniailmi.Org, 3(5), 1–12.
Purnama, S. E., & Hartono, B. (2022). Faktor Risiko Kejadian Leptospirosis di Indonesia: Literature Review. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(3), 2010–2022. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i3.8543
Ristiyanto, F. D. . (2008). Distribusi dan Faktor Risiko Lingkungan Penalaran Leptospirosis di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Media Libang Kesehatan, 18(139–201). https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5456/
Safera, K. M., Kusnanto, H., Ramadona, A. L., & Lestari, W. D. (2023). Analisis Temporal dan Spasial Faktor Cuaca dengan Kasus Leptospirosis di Kota Semarang Tahun 2012-2021. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 22(1), 1–6. https://doi.org/10.14710/mkmi.22.1.1-6
Sanga, V. T., Karimuribo, E. D., & Hoza, A. S. (2024). One Health in practice: Benefits and challenges of multisectoral coordination and collaboration in managing public health risks: A meta-analysis. International Journal of One Health, 10(1), 26–36. https://doi.org/10.14202/IJOH.2024.26-36
Sevtiyani, I., Sari, R. Y., & Ariningtyas, R. E. (2024). Sosialisasi Pemanfaatan SIG Dalam Surveilans Kesehatan untuk Mahasiswa Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 1(12), 3312–3316. https://doi.org/https://doi.org/10.59837/jpmba.v1i12.661
Souza, I. P. de O., Uberti, M. S., & Tassinari, W. de S. (2020). Geoprocessing and spatial analysis for identifying leptospirosis risk areas: A systematic review. Revista Do Instituto de Medicina Tropical de Sao Paulo, 62, 1–13. https://doi.org/10.1590/S1678-9946202062035
Sulistiyawatin, I. A., & Siyam, N. (2020). Faktor Lingkungan dan Peran Pengendalian Puskesmas terhadap Praktik. Higia Journal of Public Health Research and Development, 4(Special 3), 561–573. https://doi.org/10.15294/higeia.v4iSpecial%203.40570
Tolistiawaty, I., Hidayah, N., & Widayati, A. N. (2020). Faktor Lingkungan Abiotik dan Kejadian Leptospirosis Pada Tikus di Desa Lalombi Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Saintek (SNPBS) Ke-V 2020, November 2019, 119–123. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/12249/p.119-123 Intan Tolistiawaty_ Nurul Hidayah_ Anis Nur Widayati.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Waladani, B., Istikmal, A., Handayani, A., Kasiyanto, K., Marleni, M., Rahmawati, P., & Wahyuningsih, T. (2023). Edukasi untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat dalam Pencegahan Leptospirosis. Jurnal Salingka Abdimas, 3(1), 177–182. https://doi.org/https://doi.org/10.31869/jsam.v3i1.4349
Zelindrah, V., & Mahmuda, I. N. N. (2023). Hubungan Kadar Hemoglobin Dan Ureum Terhadap Tingkat Kematian Pasien Leptospirosis. Jurnal Keperawatan, 15(4), 519–530. https://doi.org/https://doi.org/10.32583/keperawatan.v15i4.2085DOI: https://doi.org/10.22146/jkesvo.96779
Article Metrics
Abstract views : 1198 | views : 1413Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Giyantolin Giyantolin, Yuli Subiakto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kesehatan Vokasional with registered number ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online) published by the Departement of Health Information Management and Services, Vocational College, Universitas Gadjah Mada