Karakterisasi Morfologi Pisang di Kabupaten Kampar Provinsi Riau
Putri Lukmana Sari(1), Zulkifli MS(2*), Noer Arif Hardi(3), Daru Akbar(4)
(1) 
(2) Universitas Islam Riau
(3) Universitas Islam Riau
(4) Universitas Islam Riau
(*) Corresponding Author
Abstract
Pisang (Musa spp.) merupakan buah paling penting di hampir setiap negara termasuk Indonesia. Pisang juga merupakan tanaman penting di dunia dan sumber pendapatan di banyak negara berkembang. Keanekaragaman pisang setiap daerahnya memiliki keunggulan masing-masing. Informasi terkait keragaman genetik tanaman sangat penting karena keragaman genetik yang tinggi merupakan salah satu kunci sukses dalam pengembangan tanaman. Terutama dalam penyediaan informasi pemuliaan tanaman. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 6 aksesi pisang. Setiap spesies terdiri atas 3 individu yang diperoleh dari hasil eksplorasi di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah stapler, alat tulis, kertas label, kamera, dan penggaris. Pengamatan dan pertelaan morfologi mengikuti Musa Descriptor List. Deskripsi morfologi karakter kualitatif dari 6 populasi pisang telah berhasil didapatkan dan telah disajikan di dalam pembahasan. Hubungan kekerabatan berdasarkan penanda morfologi menggunakan 30 karakter kualitatif menunjukkan koefisien kemiripan genetiknya berkisar antara 0,28-0,60 yang terbagi dua yaitu Klaster A (A1; Pisang 40 Hari, Barangan Medan, Cavendish, Lilit, A2; Ambon) dan B (Pisang Kepok Taiwan). Perbedaan jenis pisang yang tumbuh menunjukkan pisang di Kabupaten Kampar memiliki keragaman morfologis yang cukup tinggi. Pengelompokan pisang pada penelitian ini dipengaruhi oleh persamaan karakter yang dimiliki oleh setiap aksesi yang pada akhirnya mengelompok berdasar persamaan spesiesnya. Dari penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui keanekaragaman genetik dan hubungan kekerabatan pisang yang tumbuh di Kabupaten Kampar untuk nantinya akan didapatkan tetua pisang yang bagus sebagai bahan persilangan dan menghasilkan pisang yang potensial di masa mendatang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anido, F.L, V. Cravero, P. Asprelli, I. Firpo and S.M. Garcia. 2003. Inheritance of immature fruit color in Cucurbita maxima var. Zapallito (Carriere) Millan. Cucurbit Genetic Cooperative report, 26:48-50.
Badan Pusat Statistik. 2020. Produksi Buah-buahan di Indonesia.<http://www. bps.go.id/tabsub/view.php?tabel=1dandaftar=1danid_subyek=55dannotab =3>. Diakses pada tanggal 02 Mei 2021.
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2003. Produksi Buah-buahan di Provinsi Riau. Diakses pada tanggal 02 Desember 2021.
Bermawie, N. 2005. Karakterisasi plasma nutfah tanaman dalam Buku Pedoman Pengelolaan Plasma Nutfah Perkebunan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Hal 38-52
Das, A., V. Kesari, V. M. Satyanarayana, A. Parida, & L. Rangan. 2011. Genetic Relationship of Curcuma Species from Northeast India Using PCR- Based Markers. Molecular Biotechnology, 49 (1): 65–76
Devi, K.D., K. Punyaran, N.S. Singh, H.S. Devi .2013. An efficient protocol for total DNA extraction from the members of order Zingiberales suitable for diverse PCR based downstream application Springerplus.2:669
FAO] Food and Agriculture Organization of the United Nations. 2002. Criteria and Indicators for Sustainable Forest Management: Assessment and Monitoring of Genetic Variation. Rome (IT): FAO
IPGRI. 1996. Discriptor for banana (Musa spp). International plant genetic resources instute (IPGRI).
Rome Jones, S. B. J., & A. Luchsinger. 1986. Plant Systematics. Newyork: Mc Graw- Hill Book Company, p. 512.
Martasari, C., A, Sugiyatno., H.M. Yusuf, dan D. L, Rahayu. 2009. Pendekatan Fenetik Taksonomi dalam Identifikasi Kekerabatan spesies Anturium. Jurnal Hortikultura.19(2):155-163
Pollunin, N. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta. Hal. 10,154
Rahayu, S. E. dan Handayani. 2008. Keanekaragaman Morfologi dan Anatomi Pandanus (Pandanaceae) di Jawa Barat. Vis Vitalis. 1 (2): 29-44.
Robinson, M. D., D, J McCarthy, dan G, K Smyth. 2010. edgeR: a Bioconductor package for differential expression analysis of figital gene expression data. Bioinformatics. 26(1): 139-140.
Rohlf. F.J, 1998.NTSys-pc.Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System.Version 2.02.Exerter Software. New York.
Rozyandra, C. 2004. Analisis Keanekaragaman Pisang (Musa spp.) Asal Lampung. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Shaumi, U., W. Chandria, B. Waluyo, dan A. Kurniawan. 2011. Diversitas genetik ubi jalar unggulan hasil pemuliaaan tanaman UNPAD berdasarkan analisis kluster karakter morfologi. Dipresentasikan pada Seminar Nasional Pemanfaatan Sumber Daya Genetik (SDG) Lokal Mendukung Industri Perbenihan Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian dan Peripi Komda Jawa Barat. Bandung, 10 Desember 2011.
Simmond, N.W. 1979. Evolution of crop plants. London and New York, Longman.
Singh, Gurcharan. 1999. Plant systematics. Science Publishers, Inc. USA. 196-203.
Taiz, L. and E. Zeiger. 2006. Plant physiology. The Benjamin/Cumming Publishing Co. Inc. California.
Tjitrosoepomo, Gembong.1989. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.79546
Article Metrics
Abstract views : 3446 | views : 4812Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: