Pengaruh Ketinggian Tempat Tumbuh terhadap Hasil dan Kualitas Minyak Cengkih (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry.) di Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo
Nugraha Dewa Istiawan(1*), Dody Kastono(2)
(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Kecamatan Samigaluh terkenal sebagai sentra produksi cengkih baik berupa bunga cengkih maupun minyak cengkih di Kulon Progo. Wilayahnya terletak di daerah Pegunungan Menoreh dengan ketinggian antara 120 -1.000 m di atas permukaan laut. Menurut kearifan lokal masyarakat Samigaluh semakin tinggi suatu tempat untuk menanam cengkih akan menurunkan produksi dan kualitas bunga dan minyak cengkih. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ketinggian tempat terhadap hasil dan kualitas minyak cengkih. Penelitian dilaksanakan di kebun cengkih rakyat dusun Keceme, dusun Kayugedhe dan dusun Sumbo desa Gerbosari, dusun Sumoroto dan Nyemani desa Sidoharjo, dan dusun Taman desa Purwoharjo kecamatan Samigaluh pada bulan Mei-Agustus 2017. Percobaan ini dilakukan dengan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) nested, dengan rancangan perlakuan satu faktor dan blok berupa dusun dalam satu desa di ketinggian tersebut. Faktor yang digunakan adalah ketinggian tempat yang terdiri dari dataran rendah (<400 mdpl), dataran medium (400–700 mdpl), dan dataran tinggi (>700 mdpl). Parameter yang diamati berupa anasir iklim mikro, kandungan lengas tanah dan kesuburan kimia tanah, aktivitas fisiologi tanaman, dan analisis hasil serta kualitas minyak cengkih. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan ketinggian tempat akan berpengaruh pada perbedaan iklim mikro yang ada, berupa suhu udara, suhu tanah, kelembaban udara dan kandungan lengas tanah yang nantinya akan berpengaruh pada hasil minyak cengkih dan kualitas berupa kandungan beta-Caryophyllene, sedangkan variabel kualitas lain dipengaruhi oleh kondisi kesuburan kimia di tanah, seperti eugenol dipengaruhi oleh kandungan N total dan C-organik, serta bobot jenis minyak yang dipengaruhi oleh kandungan Ca dan C-organik.
Keywords
References
Ai, N. S, dan Yunia B. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. Jurnal Ilmiah Sains 11(2): 166 – 173.
Alam, T. 2014. Optimasi Pengelolaan Sistem Agroforestri Cengkih, Kakao dan Kapulaga di Pegunungan Menoreh. Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Andrian, S., dan Purba M. 2014. Pengaruh ketinggian tempat dan kemiringan lerengterhadap produksi karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di kebun Hasepong PTPN III Tapanuli Selatan. Jurnal Online Agroteknologi 3(2): 981 – 989.
Avianto, Y. 2017. Pengaruh Arah Lereng Terhadap Aktivitas Fisiologis dan Kualitas Minyak cengkih (Syzygium aromaticum (L.) Merrill & Perry.) di Pegunungan Menoreh. Skripsi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Bates, L., R. P. Waldren, & I. D. Teare. 1973. Rapid determination of free proline for water-stress studies. Plant and Soil 39: 205 – 207.
Combs J. H., S. I. Long, & J. Scurlock. 1985. Technique in bioproductivity and photosynthesis. Pratley Journal 1: 223-225.
Hansen, U. and Gunther S.. 2003. Temperature and light dependence of beta-caryophyllene emission rates. Journal of Geophysical Research 108: 1 – 6.
Lakitan, B. 1997. Dasar-Dasar Klimatologi. Rajawali Press. Jakarta.
Poni, S., A. N. Lakso, C. I., B. Rebucci & I. Filipetti. 1996. Laser scanning estimation of relative light interception by canopy components in different grapevine training systems. VITIS-Journal of Grapevine Research 35: 177-182.
Purwantara, S.. 2011. Studi temperature udara terkini di wilayah Jawa Tengah dan DIY. INFORMASI 37(2): 166 – 179.
Sarmiento, G. 1986. Ecologically Crucial Features of Climate in High Tropical Mountains. En: Vuilleumier, F., Monasterio, M. (Eds): High Altitude Tropical Biogeography, Oxford University Press, Oxford.
Sinaga, R. 2007. Analisis model ketahanan rumput gajah dan rumput raja akibat cekaman kekeringan berdasarkan respons anantomi akar dan daun. Jurnal Bologi Sumatra 2(1): 17 – 20.
Tjasjono, B. 1999. Klimatologi Umum. Institut Teknologi Bandung Press, Bandung
Utami, S. N. H. dan S. Handayani. 2003. Sifat kimia Entisol pada sistem pertanian organik. Ilmu Pertanian 10(2): 63 – 69.
Widarti, B.N., W. K. Wardhini dan E. Sarwono. 2015. Pengaruh rasio C/N bahan baku pada pembuatan kompos dari kubis dan kulit pisang. Jurnal Integritas Proses 5(2): 75 – 80.
Zheljazkov, V. D., C. L. Cantrell, M. W. Ebelhar, D. E. Rowe, and C. Coker. 2008. Productivity, oil content, and oil composition of sweet basil as a function of nitrogen and sulfur fertilization. HortScience 43(5): 1415 – 1422.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.35744
Article Metrics
Abstract views : 35060 | views : 0 | views : 75893Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: