Peran JMA dan Bakteri Penghasil ACC Deaminase Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah pada Cekaman Salinitas
Islamey Amri Semy Akhwan, Endang Sulistyaningsih, Jaka Widada(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran JMA dan bakteri penghasil ACC deaminase terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) pada cekaman salinitas. Uji pendahuluan dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Budidaya Pertanian,Fakultas Pertanian pada tanggal 14 Maret sampai 19 Maret 2011. Penelitian dilaksanakan di Lendah, Kulonprogo, Yogyakarta pada bulan Juni sampai Agustus 2011.
Penelitian menggunakan rancangan faktorial (2x5)+2 kontrol yang diatur dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor Pertama yaitu kultivar bawang merah terdiri dari 2 macam, yaitu : ‘Biru’ dan ‘Tiron’; faktor kedua adalah inokulasi kondisi salin terdiri dari 5 macam yaitu tanpa inokulasi + SP36, tanpa inokulasi + Guano, inokulasi +JMA+Guano, inokulasi+bakteri+Guano, inokulasi+JMA+bakteri +Guano ; dan 2 kontrol pada kondisi non salin yaitu Kultivar ‘Biru’ tanpa inokulasi+SP36 dan Kultivar ‘Tiron’ tanpa inokulasi+SP36.
Hasil Penelitian menunjukkan bakteri penghasil ACC deaminase memberikan pengaruh lebih baik bagi pertumbuhan dan hasil bawang merah seperti yang teramati pada berat kering akar, luas daun, laju pertumbuhan tanaman (LPT), berat kering total, tinggi tanaman, berat kering oven umbi, diameter umbi, indeks panen, berat segar umbi, susut bobot umbi, dan berat umbi jemur matahari. Jamur mikoriza arbuskular hanya memberikan pengaruh lebih baik pada berat kering akar tanaman namun tidak memberikan pengaruh lebih baik pada variabel pertumbuhan lain dan hasil tanaman.
Penelitian menggunakan rancangan faktorial (2x5)+2 kontrol yang diatur dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor Pertama yaitu kultivar bawang merah terdiri dari 2 macam, yaitu : ‘Biru’ dan ‘Tiron’; faktor kedua adalah inokulasi kondisi salin terdiri dari 5 macam yaitu tanpa inokulasi + SP36, tanpa inokulasi + Guano, inokulasi +JMA+Guano, inokulasi+bakteri+Guano, inokulasi+JMA+bakteri +Guano ; dan 2 kontrol pada kondisi non salin yaitu Kultivar ‘Biru’ tanpa inokulasi+SP36 dan Kultivar ‘Tiron’ tanpa inokulasi+SP36.
Hasil Penelitian menunjukkan bakteri penghasil ACC deaminase memberikan pengaruh lebih baik bagi pertumbuhan dan hasil bawang merah seperti yang teramati pada berat kering akar, luas daun, laju pertumbuhan tanaman (LPT), berat kering total, tinggi tanaman, berat kering oven umbi, diameter umbi, indeks panen, berat segar umbi, susut bobot umbi, dan berat umbi jemur matahari. Jamur mikoriza arbuskular hanya memberikan pengaruh lebih baik pada berat kering akar tanaman namun tidak memberikan pengaruh lebih baik pada variabel pertumbuhan lain dan hasil tanaman.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/veg.1528
Article Metrics
Abstract views : 2227 | views : 4071Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: