Pengaruh Takaran Pupuk Kompos Sampah Pasar Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merill)
Rio Marthin, Dody Kastono, Rohmanti Rabaniyah(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk organik adalah sampah pasar. Selama ini sampah masih menjadi masalah karena menimbulkan bau dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Namun bila dikelola dengan baik, dapat menjadi bahan yang bermanfaat. Sampah yang telah dibakar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dikumpulkan dan dikemas kembali dan dijual sebagai kompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk kompos sampah pasar dan mendapatkan takaran pupuk kompos sampah pasar yang paling sesuai bagi pertumbuhan dan hasil kedelai hitam yang terbaik. Penanaman kedelai hitam dilakukan di lahan KP4 UGM, Kalitirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai bulan Maret sampai Juli 2011. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 2 kontrol dan 5 takaran pupuk kompos sampah pasar sebagai perlakuan dan 3 blok sebagai ulangan. Adapun susunan perlakuan pada percobaan ini yaitu kontrol 1 (tanpa pupuk kompos sampah pasar dan pupuk anorganik); kontrol 2 (tanpa pupuk kompos sampah pasar tetapi menggunakan pupuk anorganik); pupuk kompos sampah pasar dengan takaran 1,0, 1,5, 2,0, 2,5, dan 3,0 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos sampah pasar pada takaran 1-3 ton/ha tidak meningkatkan hasil kedelai hitam Mallika dibandingkan tanaman tanpa pemupukan maupun tanaman yang diberi pupuk anorganik. Takaran pupuk kompos sampah pasar 1-3 ton/ha masih sangat kecil untuk mendapatkan hasil kedelai hitam Mallika yang maksimal.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/veg.1523
Article Metrics
Abstract views : 2082 | views : 7342Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: