Periode Kritis Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merill) Terhadap Gulma

https://doi.org/10.22146/veg.1382

Chandra Eka Widyatama, Tohari, Rohlan Rogomulyo(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Keberadaan gulma dalam pertanaman tidak selamanya merugikan, ada saat-saat kehadiran gulma tidak merugikan dan ada saat-saat kehadiran  gulma sangat merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan periode kritis kedelai hitam terhadap persaingan dengan gulma, dengan mengetahui periode kritis kedelai hitam diharapkan dapat diketahui kapan waktu penyiangan intensif yang tepat sehingga dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga kerja yang digunakan untuk pemeliharaan.

Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Banguntapan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dilaksanakan pada bulan  Juni 2010 sampai September 2010 menggunakan kedelai hitam varitas Mallika.  Variabel pertumbuhan dan hasil penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok lengkap (RAKL) dengan 12 perlakuan dan  tiga kali ulangan. Perlakuannya adalah periode bebas gulma 2, 4, 6, 8, 10 minggu setelah tanam dan sampai panen serta periode bergulma 2, 4, 6, 8, 10 minggu setelah tanam dan sampai panen. Tiap perlakuan diamati selama 12 minggu.

             Hasil penelitian menunjukkan periode kritis kedelai hitam berada diantara umur 0 – 4 minggu. Dibuktikan dengan keberadaan gulma selama 0 - 4 minggu setelah tanam sudah dapat menurunkan  hasil biji kering secara nyata, sedangkan apabila gulma dibiarkan tumbuh setelah  umur 4 minggu setelah tanam tidak akan berpengaruh secara  secara nyata terhadap hasil biji kering apabila dibandingkan dengan perlakuan bebas gulma sampai panen. Waktu penyiangan yang tepat cukup dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 3 minggu




DOI: https://doi.org/10.22146/veg.1382

Article Metrics

Abstract views : 2404 | views : 3452

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats