Diah Resti Anggraeni(1*), Ken Suratiyah(2), Suhatmini Hardyastuti(3)
(1) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (2) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (3) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (*) Corresponding Author
Abstract
Decentralization policies that implemented by central government requires local government to explore the potentialof such area, exampleagroindustry, for supply local needs independently. Thepurposeof this researchis (1) to know the financial feasibility of agricultural commodities views from the employment, B/C ratio and revenue contribution. (2) Looking opportunities of thefarm households economic development through value added and profits of the agroindustry products madefrom rice, maize, soybean and cassava. The method used is descriptive analysis and exploratory. Population taken werefarmers who lives in the Tawanghmjo Village. Total respondents were interviewed are 30 farmers were selected randomly. Respondents of agroindustry are people who made products from rice, maize, soybean and cassava. Then the method of analysis used t -test and analysis of value added The result from financial feasibility indicates that farming by farmers is feasible. Agroindustrial products made from rice, com, soybean and cassava views from value added and profits is deserve to be developed. The household economic of the manggleng agroindustry and tempeh is deserve to be developed Kebijakan desentralisasi yang diterapkan pemerintah pusat mengharuskan pemerintah daerah untuk mencukupi kebutuhan daerahnya secara mandiri salah satu caranya dengan menggali potensi daerah misalnya dengan agroindustri. Tujuan Penelitian ini adalah (I) Mengetahui kelayakan finansial komoditas pertanian dilihat dari peny.erapantenaga kerja, B/C ratio dan kontribusi pendapatan. (2) Melihat peluang pengembangan ekonomi rumah tangga tani melalui nilai tambah dan keuntungan yang dihasilkan oleh produk agroindustri berbahan baku komoditas padi, jagung, kedelai dan ketela pohon. Metode yang digunakan adalah metode deskriptik analisis dan eksploratif. Populasi yang diambil adalah petani yang berada di desa Tawangharjo. Responden petani yang diwawancara adalah 30 petani yang dipilih secara acak sederhana. Responden agroindustri merupakan agroindustri berbahan baku komoditas padi, jagung, kedelai dan ketela pohon. Kemudian, metode analisis yang digunakan adalah t-test dan analisis nilai tambah. Dilihat dari kelayakan fmansial, usahatani yang dilakukan oleh petani layak unuk dikembangkan. Agroindustri berbahan baku komoditas padi, jagung, kedelai dan ketela pohon dilihat dari nilai tambah dan keuntungan layak untuk dikembangkan. Jika dilihat secara keseluruhan, pengembangan ekonomi rumah tangga tani dengan agroindustri manggleng dan tempe layak untuk dikembangkan.