Gratitude Cognitive Behavior Therapy untuk Meningkatkan Kualitas Hidup pada Perempuan dengan HIV/AIDS

Nanda Putri Adhiningtyas, Muhana Sofiati Utami
(Submitted 13 February 2020)
(Published 22 May 2020)

Abstract


Perempuan dengan HIV/AIDS (ODHA) sering kali mengalami permasalahan baik secara fisik, psikologis, dan sosial. Hal tersebut dapat membuat mereka merasa kesepian, merasa tidak berharga, tidak puas dengan kehidupannya, sering kali merasa sedih bahkan putus asa. Kondisi tersebut dapat mengarah pada rendahnya kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas Gratitude Cognitive Behavior Therapy (G-CBT) untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dengan HIV/AIDS. Hipotesis penelitian ini adalah G-CBT dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan dengan HIV/AIDS. Partisipan dalam penelitian ini adalah dua orang perempuan dengan HIV/AIDS yang mendapatkan status HIV dari suaminya, dan telah menjalani terapi ARV. Penelitian ini dilakukan dalam kelompok dengan menggunakan rancangan small-n tipe single case A-B-A. Instrumen yang digunakan adalah Skala Kualitas Hidup WHOQOL-HIV BREF, Skala Bersyukur versi Indonesia, dan lembar penilaian diri. Analisis kuantitatif dengan teknik inspeksi visual menunjukkan bahwa G-CBT dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan dengan HIV/AIDS. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa G-CBT memberikan efek positif pada kedua partisipan, seperti suasana hati yang lebih positif dan lebih sabar dalam hidupnya.


Keywords


G-CBT; HIV/AIDS; kualitas hidup

Full Text: PDF

DOI: 10.22146/gamajpp.54234

References


Azza, A. (2010). Beban perempuan penderita HIV/AIDS dalam perspektif gender. Jurnal Ners, 5(2), 118-126.

Barboza, R. D. A., Ramos, T. M. B., De Veras, D. C., Rego, R. B. do, Silva, C. S. da, Costa, M. A. J., … Silva, E. H. (2017). Quality of life of women living with HIV/AIDS. International Archives of Medicine, 10(120), 1–10.

Barlow, D.H. & Hersen, M. (1987). Single-case experimental design: Strategies studying behavior change (Edisi kedua). New York: Pergamon Press.

Brenda & Wet. (2010). HIV/AIDS related communication, hearing, and swallowing disorders. Plural Publishing.

Cahyandari, P. R., Nashori, F., & Sulistyarini, I. (2015). Efektivitas pelatihan kebersyukuran untuk meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Jurnal Intervensi Psikologi, 7(1), 1-14. doi: 10.20885/intervensipsikologi.vol7.iss1.art1

Cahyono, E. W. (2014). Pelatihan gratitude (bersyukur) untuk penurunan stres kerja karyawan di PT.X. Calyptra, 3(1), 1-15.

Djoerban, Z. (1999). Membidik AIDS, ikhtiar memahami HIV dan ODHA. Yogyakarta: Galang Press.

Emmons, R. A., & Hill, J. (2001). Words of gratitude: For mind, body and soul. USA: Templeton Foundation Press.

Emmons, R. A., & Mccullough, M. E. (2003). Counting blessings versus burdens : An experimental investigation of gratitude and subjective well-being in daily life. Journal of Personality and Social Psychology, 84(2), 377–389. doi: 10.1037/0022-3514.84.2.377

Emmons, R. A., & Mccullough, M. E. (2004). The psychology of gratitude. United States: Oxford University Press.

Fatmawati, F., Widodo, G. G., & Wakhid, A. (2016). Kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) berdasarkan quality of life di Kota Semarang. Semarang: Stikes Ngudo Waluyo.

Fitzgerald, P (1998). Gratitude and justice. Ethics, 109, 119-153. doi: 10.1086/233876

Hardiansyah, Amiruddin, R., & Arsyad, D. S. (2014). Kualitas hidup orang dengan HIV dan AIDS di Kota Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Hidayanti, A. (2013). Strategi coping stress perempuan dengan HIV/AIDS. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 9(1), 89–106.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Infodatin: Situasi umum HIV & AIDS dan tes HIV. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Listiyandini, R. A., Nathania, A., Syahniar, D., Sonia, L., Nadya, R., Psikologi, F., … Indonesia, U. (2015). Mengukur rasa syukur : Pengembangan model. Jurnal Psikologi Ulayat, 2(2), 473–496. doi: 10.24854/jpu22015-41

Makhdlori, M. (2007). Bersyukurlah maka engkau akan kaya. Yogyakarta: Diva Press.

Mccullough, M. E., Tsang, J., & Emmons, R. A. (2004). Gratitude in intermediate affective terrain : Links of grateful moods to individual differences and daily emotional experience. Journal of Personality and Social Psychology, 86(2), 295–309. doi: 10.1037/0022-3514.86.2.295

Muhammad, N. N., Shatri, H., Djoerban, Z., & Abdullah, M. (2017). Uji kesahihan dan keandalan kuesioner World Health Organization Quality of Life-HIV Bref dalam Bahasa Indonesia untuk mengukur kualitas hidup pasien HIV/AIDS. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 4(3), 112–118. doi: 10.7454/jpdi.v4i3.137

Nock, M. K., Michel, B. D., & Photos, V. I. (2007). Small samples and N-of-1 designs. In D. McKay (Ed.), Handbook of Research Methods in Abnormal and Clinical Psychology (hal. 337–350). Thousand Oaks: SAGE Publications, Inc.

Peterson, C., & Seligman, M. E. P. (2004). Character strengths and virtues: A Handbook and classification. New York: Oxford University Press.

Putri, D. A., Sukarti, & Rachmawati, M. A. (2016). Pelatihan kebersyukuran untuk meningkatkan kualitas hidup guru sekolah inklusi. Jurnal Intervensi Psikologi, 8(1), 21–40. doi: 10.20885/intervensipsikologi.vol8.iss1.art2

Rachmawati, S. (2013). Kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS yang mengikuti terapi antiretroviral. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, 1(1), 48-62.

Safarina, L. (2012). Pengalaman hidup perempuan di Kota Cimahi (Studi fenomenologi). Diakses melalui http://stikesayani.ac.id/publikasi/ejournal/files/2012/201212/201212-003.pdf

Seligman, M. E. P. (2005). Authentic happines: Menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif. Bandung: Mizan Pustaka.

Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2002). Handbook of positive psychology. New York: Oxford University Press.

Sunanto, J., Takeuchi, K., & Nakata, H. (2005). Pengantar penelitian dengan subyek tunggal. Jepang: CRICED.

Spiritia. (2014). Infeksi HIV primer. Diakses melalui http://spiritia.or.id/informasi/detail/4

Superkertia, I. G. M. E., Astuti, I. W., & Lestari, M. P. L. (2016). Hubungan antara tingkat spiritualitas dengan tingkat kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS di Yayasan Spirit Paramacitta Denpasar. Coping: Community of Publishing in Nursing, 4(1), 49–53.

Utami, M.S., Shalihah, M., Adhiningtyas, N.P., Rahmah, S., & Ningrum, W.K. (2017). Gratitude-cognitive behavior therapy (G-CBT) untuk menurunkan stres pada mahasiswa (Manuskrip tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Watkins, P. C., Woodward, K., Stone, T., & Kolts, R. L. (2003). Gratitude and happiness: Development of a measure of gratitude and subjective well-being. Social Behavior and Personality, 31(5), 431–452. doi: 10.2224/sbp.2003.31.5.431

World Health Organization Division of Mental Health. (1996). WHOQOL-Bref: Introduction, administration, scoring and generic version of the assessment. Diakses melalui https://apps.who.int/iris/handle/10665/63529

Yulianti, A. P. (2013). Kerentanan perempuan terhadap penularan HIV & AIDS : studi pada ibu rumah tangga pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Palastren, 6(1), 185–200.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.