KEMANDIRIAN DAN KEKERASAN TERHADAP ISTRI

Puji Astuti
(Submitted 29 September 2015)
(Published 29 September 2015)

Abstract


Ketika perempuan masuk dalam lembaga perkawinan, yang dipercayai sebagai perwujudan ideal hubungan cinta antara dua individu, maka deretan pekerjaan seperti melahirkan, mengurus anak, suami dan rumah tangga sudah menanti. Menurut Ratih
(2002), tanpa disadari baik oleh istri maupun suami, tugas-tugas tersebut akan mengikat badan, hati dan pikiran perempuan ke rumah sejak ia bangun pagi hingga malam hari. Kadang kala karena desakan kebutuhan ekonomi memang istri diperbolehkan untuk bekerja di luar rumah, tapi ini tidak membebaskan perempuan
dari kewajiban yang utama. Semua berlangsung teratur, dengan asumsi beginilah seharusnya kehidupan berkeluarga yang normal dan alamiah, dimana suami sebagai pencari nafkah utama dan perempuan sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.


Full Text: PDF

DOI: 10.22146/bpsi.7453

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2015 Buletin Psikologi