KONTEKS DAN KONSTRUKSI SOSIAL MENGENAI KEMATIAN ELEKTIF ( EUTHANASIA ) ∗ )

Helly Prajitno Soetjipto
(Submitted 23 September 2015)
(Published 23 September 2015)

Abstract


Euthanasia bukanlah topik mudah untuk didiskusikan. Salah satu sebabnya adalah banyaknya ragam definisi mengenai euthanasia. Definisi yang paling mudah adalah secara harafiah, yaitu kematian (thanatos) yang baik (eu). Kematian yang baik
di sini mungkin sesederhana pemahaman kita mengenai makna dari “meninggal dunia dengan tenang” yang sering kita dengar atau baca dalam sebuah berita lelayu. Euthanasia ternyata didefinisikan juga sebagai physician-assisted death (Doering,
1994), assisted-suicide (Doerflinger, 1989), atau elective death (Hooyman and Kiyak, 1990). Jika didefinisikan sebagai physician-assisted death, euthanasia akan mencakup
masalah aborsi, kematian karena mal-praktek, dan eugenics. Penulis cenderung menggunakan istilah kematian elektif (elective death) dengan asumsi bahwa kematian seseorang didahului oleh sesuatu proses yang melibatkan banyak pilihan mengenai
konteks sosial dan konstruksi sosial kematian. Euthanasia didiskusikan di dalam suatu kerangka pikir yang mencoba memberi perhatian kepada hal-hal yang kontekstual dan interpretatif fenomena sosial suatu proses kematian dan kejadian kematian


Full Text: PDF

DOI: 10.22146/bpsi.7415

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2015 Buletin Psikologi